Selasa, 03 September 2024

Materi Ajar: Selasa, 3 September 2024

 Hari/Tanggal               : Selasa, 3 September  2024

Kelas                            : IV A

Muatan Pelajaran         : 

1. Pendidikan Pancasila :  Konstitusi dan Norma di Masyarakat 

2. Seni Musik                 :  Bunyi dan Jenis-Jenis Alat Musik

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila :

1. Peserta didik menunjukkan makna sila-sila Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; mengenal karakter para perumus Pancasila; menunjukkan sikap bangga menjadi anak Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

2. Peserta didik mengidentifikasi dan melaksanakan aturan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal; mengidentifikasi dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.

3. Peserta didik membedakan dan menghargai identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, suku bangsa, bahasa, agama dan kepercayaannya di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

4. Peserta didik mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah. 

Capaian Pembelajaran Seni Musik: 
1. peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana dengan menunjukkan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik

2. peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya.

3. peserta didik mampu menyimak, mendokumentasikan secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

4. peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan mempertimbangkan unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik.

5. peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah…

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

 Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan ujian hari ini! Jangan lupa tingkatkan iman dan takwa dengan selalu rajin melaksanakan solat 5 waktu, murojaah, sholat sunah Dhuha.

Yuk simak ringkasan materi dibawah ini....

Pendidikan Pancasila

Pada pembelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV Sekolah Dasar Unit 2 Konstitusi dan Norma di Masyarakat terdapat muatan pembelajaran mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma. Tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah peserta didik dapat mengklasifikasikan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya dan peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya. Berikut ini penjelasan mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma.

A. Hakikat Norma
1. Makna Norma
Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “norm” yang artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman, baik tertulis maupun tidak tertulis. Secara sederhana, norma dapat diartikan sebagai kaidah atau ketentuan yang harus dipedomani oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupannya.

Beberapa ciri yang melekat pada norma yang ada dalam masyarakat setelah menyimak karekteristik yang dikemukakan di atas, diantaranya:
  1. Biasanya berbentuk tidak tertulis;
  2. Bersifat mengingat dan memiliki sanksi bagi anggota masyarakat yang melanggaranya;
  3. Merupakan hasil dari permufakatan para anggota masyarakat;
  4. Wajib dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat;
  5. Bersifat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan masyarakat.

2. Klasifikasi Norma
Terdapat beberapa norma yang berlaku di lingkungan masyarakat dilihat dari sumber dan sanksinya, antara lain:

a. Norma Agama
Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau pengaturan hidup yang dasar sumbernya dari wahyu Ilahi. Norma agama merupakan suatu aturan hidup yang harus diterima dari sang Kholik (pencipta) kepada manusia sebagai mahluk (yang diciptakaan) sebagai pedoman baik itu sebagai perintah, larangan atau anjuran lainnya. Norma ini dimaksudkan untuk mencapai kesucian hidup beriman dan sanksinya berasal dari yang maha kuasa. Contoh norma agama ini, diantaranya sebagai berikut:
  • Kewajiban melaksanakan beribadah.
  • Menjauhi larangan, seperti membunuh, mencaci, menyakiti diri sendiri dan orang lain, menghina, mencuri, memfitnah, berjudi, meminum-minuman keras, menipu, dan sebagainya.
  • Melaksanakan anjuran, seperti berbagi harta berupa sumbangan, membantu fakir miskin, memelihara tali persaudaraan, memelihara lingkungan, dan lainnya, tidak membantah terhadap orang tua, dan sebagainya.
  • Berdoa sebelum makan, sebelum tidur, sebelum perjalanan, sebelum belajar, sebelum memasuki tempat ibadah, dan lain-lain.
  • Tidak mencuri barang atau sesuatu yang bukan milik kita.
  • Tidak menghina maupun mencela orang lain.

b. Norma Kesusilaan
Norma Kesusilaan, yaitu norma yang lahir dari hati nurani manusia. Setiap manusia memiliki hati nurani yang merupakan pembeda dari mahluk-mahluk lain ciptaan yang Maha Kuasa. Norma kesusilaan ini sama dengan moral atau akhlak. Norma ini lahir untuk menjaga kesucian atau kebersihan hati nurani serta akhlaq. Adapun sanksinya bagi pelanggar adalah berupa sanksi moral yang lahir dari hati nurani itu sendiri, biasanya berupa penyesalan. Di antara norma kesusilaan yang nampak dalam kehidupan masyarakat, antara lain:
  • Kita harus berlaku jujur;
  • Jangan membuat kegaduhan dalam kehidupan masyarakat;
  • Tidak melakukan penipuan;
  • Jauhi sifat bohong terhadap diri sendiri atau orang lain;
  • Menghargai dan menghormati orang lain;
  • Berlaku adil dan berbuat baik terhadap sesama;
  • Berlaku jujur dan benar, dan lainnya.

c. Norma Kesopanan
Norma Kesopanan, yaitu ketentuan yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan. Norma ini biasanya berupa kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Contoh norma ini, di antaranya sebagai berikut:
  • Bertutur kata yang sopan dengan tidak menyakiti yang lain.
  • Memohon izin untuk memasuki rumah orang lain.
  • Menghormati orang tua.
  • Memberikan kesempatan untuk duduk kepada orang tua, atau orang sakit, dan lainnya ketika di kendaraan umum.
  • Menghormati guru dan lainnya.
  • Tidak berkata kasar dan membentak orang tua.
  • Menaati perintah kedua orang tua.
  • Tidak memaksakan keinginan pada orang yang lebih tua.
  • Berbicara sopan dan baik kepada orang yang lebih tua.
Norma
d. Norma Hukum
Norma Hukum, merupakan ketentuan yang dibuat atau ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang membuat ketentuan tersebut. Norma hukum dibuat untuk mengatur pergaulan manusia untuk mencapai ketertiban dan kedamaian. Setiap manusia dipaksa untuk mematuhi norma hukum, serta diancam diberikan sanksi/hukuman apabila melanggar norma tersebut. Contoh norma ini, di antaranya sebagai berikut:
  • Melakukan penganiayaan kepada orang lain diancam hukuman terdapat dalam KUHP.
  • Melakukan penipuan dalam proses jual beli, apapun barang dan jenisnya diancam dalam KUHP. 
  • Pembunuh diancam dengan hukuman yang sesuai yang terdapat dalam KUHP dan sebagainya.
  • Menaati rambut lalu lintas. Jika melanggar sanksi yang diberikan jika melanggar adalah tilang berupa denda.
  • Membayar pajak tepat waktu. Jika melanggar  sanksi yang diberikan jika melanggar adalah membayar denda.

Demikian pembahasan mengenai Hakikat dan Klasifikasi Norma. Semoga tulisan ini bermanfaat.

SENI MUSIK

IRAMA DAN ALAT MUSIK RITMIS

Irama

Secara bahasa, irama atau ritme berasal dari bahasa Yunani, rhytmos, yaitu suatu alunan bunyi teratur dan berulang. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendek (tempo) serta adanya ketukan, membentuk pola irama. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan. Irama dapat disebut juga dengan gerakan yang teratur, atau ritme. 

Irama juga disebut sebagai turun naik lagu yang beraturan atau alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan juga tinggi rendah nada.

Irama sebagai rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik. Irama tersusun atas dasar ketukan yang terdiri dari ketukan kuat atau ketukan lemah. Irama memiliki dua pengertian.

Pengertian pertama, irama diartikan sebagai ketukan yang selalu tetap dalam suatu lagu berdasarkan pengelompokan ketukan kuat dan ketukan lemah. Pengertian kedua, irama diartikan sebagai ketukan-ketukan berdasarkan panjang pendeknya atau nilai nada dalam suatu lagu.

Fungsi Irama
Fungsi irama adalah sebagai penggerak utama pada sebuah musik atau lagu, menentukan tempo dalam sebuah lagu, dan memberikan struktur komposisi. Irama adalah tentang bagaimana musisi terhubung saat mereka bermain bersama. Drum, perkusi, bass, gitar, dan piano, semuanya dapat dianggap sebagai instrumen irama, bergantung pada konteksnya.

Elemen dalam Irama
Irama adalah salah satu unsur dalam musik yang berguna untuk membuat suatu musik lebih indah dan bisa dinikmati. Meski begitu, irama termasuk unsur yang cukup kompleks. Untuk berhasil menciptakan irama yang sesuai, terdapat beberapa elemen yang harus terpenuhi. Elemen-elemen tersebut meliputi
tanda birama, meter, tempo, ketukan, dan sinkopasi. Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Tanda birama
Tanda birama adalah tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan per hitungan. Tanda birama juga menunjukkan berapa lama ketukan ini bertahan. Misalnya, dalam tanda birama dengan 4 di bagian bawah, seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan 5/4. Jadi, dalam waktu 4/4, setiap ketukan adalah panjang nada seperempat, dan setiap empat ketukan membentuk ukuran penuh.

Meter 
Meter dalam musik adalah unit dasar pengukuran yang membantu menentukan panjang dan waktu dari sebuah karya musik. Teori musik Barat standar membagi tanda birama menjadi tiga jenis pengukur musik, yaitu pengukur ganda (di mana ketukan muncul dalam kelompok dua), pengukur tiga (di mana ketukan muncul dalam kelompok tiga), dan pengukur empat kali lipat (di mana ketukan muncul dalam kelompok empat). Meter tidak terikat pada nilai not ; misalnya, tiga meter bisa melibatkan tiga nada setengah, tiga catatan perempat, tiga catatan kedelapan, tiga catatan enam belas, atau tiga catatan dengan durasi berapa pun.

Tempo
Tempo adalah hitungan ketukan atau tanda cepat dan lambatnya suatu lagu.  Ada tiga cara utama mengkomunikasikan tempo kepada pemain alat musik yaitu ketukan per menit, terminologi Italia, dan bahasa modern.

Johann Nepomuk Malzel menemukan alat untuk mengukur tempo musik yang diberi nama Metronome Maize. Alat ini dapat memberi tanda berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut. Lihat gambar di bawah ini !
Gambar Contoh Tanda Tempo
Tanda tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.  Tempo dibagi menjadi tiga, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Berikut ini selengkapnya pembagian tanda tempo.

(1) Tempo cepat
Tempo cepat berarti irama lagunya cepat. Biasanya lagu yang bertempo cepat dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. Tempo cepat meliputi : 
Allegro : cepat
Allegratto : agak cepat
Allegrissimo : lebih cepat
Presto : cepat sekali
Presstissimo : secepat-cepatnya
Vivase : cepat dan girang

(2) Tempo sedang
Tempo sedang adalah irama lagu yang dinyanyikan dengan kecepatan sedang, artinya dinyanyikan tidak cepat dan tidak lambat. Pada umumnya lagu yang mempunyai tempo sedang memiliki sifat gembira dan megah. Tempo sedang meliputi : 
Moderato : sedang
Allegro moderato : cepatnya sedang
Andante : perlahan-lahan
Andantino : kurang cepat

(3) Tempo lambat
Tempo lambat adalah irama sebuah lagu dengan kecepatan yang perlahan. Pada umumnya irama lambat dipakai untuk menyanyikan lagu sedih, syahdu, dan romantis. Tempo lambat meliputi :
Largo : lambat
Largissimo : lebih lambat
Largeto : agak lambat
Adagio : sangat lambat penuh perasaan
Grave : sangat lambat dan sedih
Lento : sangat lambat berhubung-hubungan

Ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah
Irama menggabungkan ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah. Ketukan yang kuat mencakup ketukan pertama pada setiap hitungan (ketukan suram), serta ketukan beraksen berat lainnya. Musik populer dan musik klasik menggabungkan ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah untuk menciptakan pola ritme yang berkesan.

Sinkopasi
Irama sinkron adalah ritme yang tidak sejajar dengan detak lambat ukuran individu. Ketukan sinkopasi akan memberi penekanan pada ketukan lemah tradisional, seperti nada kedelapan kedua dalam ukuran 4/4. Irama kompleks cenderung mencakup sinkopasi. Meskipun ritme ini mungkin lebih sulit dipahami oleh musisi pemula, ritme ini cenderung terdengar lebih mencolok daripada pola ritme yang tidak sinkron.

Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik tak bernada, tetapi mempunyai bunyi yang berbeda-beda dan juga mempunyai tinggi yang berbeda pula. Misalnya drum, marakas, kastanyet, ringbell, triangle, tamborin, rebana, bongo, gendang, ketipung, dan simbal. Alat musik ritmis berfungsi memainkan ritme, mengiringi, dan membentuk irama. Cara memainkan alat musik ritmis dengan cara dipukul atau ditepuk, dan digoyangkan. Berikut ini beberapa contoh alat musik ritmis.

Drum
Contoh Alat Musik Ritmis Drum
Drum biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sepasang stick (tongkat). Drum pada umumnya tidak hanya berdiri sendiri saat dimainkan, melainkan disajikan dalam satu set yang terdiri dari Snare, Bass, Tom-Tom, Cymbal, dan hardware, seperti pedal, tom holder, kursi drum, dan stand hi hat.

Marakas

Contoh Alat Musik Ritmis Marakas
Marakas merupakan alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara digoyangkan oleh tangan. Marakas biasanya terbuat dari kayu, atau labu kering, atau plastik dengan bagian dalam yang diisi material berpartikel kecil seperti biji-bijian atau bahan lain yang dapat beresonansi dengan lapisan utamanya.

Tamborin
Contoh Alat Musik Ritmis Tamborin
Tamborin merupakan sebuah alat musik ritmis yang dimainkan denga cara ditabuhkan dengan tangan dan digoyang-goyangkan. Tamborin umumnya berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu ataupun plastik. Pada setiap bagian sisi bingkainya terdapat sepasang logam bulat tipis seperti simbal yang menghasilkan bunyi gemerincing ketika digoyangkan.

Terdapat dua jenis tamborin, yakni tamborin yang terdapat membran yang menyelimuti salah satu sisi permukaannya (umumnya membran terbuat dari kulit sapi atau lembu) dan tamborin cik-cik yang tidak memiliki membran. Tamborin banyak digunakan untuk mengiringi musik-musik ritual maupun keagamaan.

Kendang
Contoh Alat Musik Ritmis Kendang
Kendang merupakan alat musik tradisional yang termasuk ke dalam alat musik ritmis. Kendang dapat menghasilkan bunyi dengan cara dipukul menggunakan dua telapak tangan secara langsung maupun dengan alat pemukul kendang. Biasanya kendang dapat ditemukan dalam permainan musik gamelan.

Ketipung
Contoh Alat Musik Ritmis Ketipung
Ketipung merupakan alat musik ritmis yang bunyinya menyerupai kendang. Dalam memainkan ketipung diperlukan teknik khusus karena pemain tidak menggunakan seluruh telapak tangannya seperti kendang, melainkan ada beberapa ketukan yang hanya dibunyikan dengan memakai jari saja. Ketipung dapat menghasilkan bunyi seperti "pung" dan "tak" yang memiliki peran penting dalam musik dangdut dan keroncong.

Tifa
Contoh Alat Musik Ritmis Tifa
Tifa merupakan alat musik tradisional berbentuk tabung dan terbuat dari bahan kayu yang tebal dan dilapisi oleh kulit hewan. Alat musik ini berasal dari Indonesia bagian timur, tepatnya di daerah Papua dan Maluku. Suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional tifa ini memiliki karakteristik mirip dengan kendang.

Kastanyet
Contoh Alat Musik Ritmis Kastanyet
Kastanyet merupakan sebuah alat musik ritmis yang terbuat dari kayu berbentuk lingkaran dan menyerupai kerang. Cara memainkan alat musik ini hanya dengan menepukkan kedua sisinya hingga seperti sedang mencapit. Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi beberapa tarian, khususnya tarian Flamenco yang berasal dari Spanyol.

Simbal tangan
Contoh Alat Musik Ritmis Simbal Tangan
Simbal merupakan salah satu alat musik ritmis yang terbuat dari lempengan logam pipih berbentuk lingkaran dengan bagian tengah yang menonjol dan berlubang. Berdasarkan fungsinya, simbal merupakan alat musik perkusif yang dimainkan untuk memberi ketukan pada irama tertentu dalam
sebuah lagu. Simbal dapat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stick (ketika menjadi satu kesatuan dengan drum set) ataupun dengan membenturkan dan menggesekkan satu sama lain (simbal tangan).

Rebana
Contoh Alat Musik Ritmis Rebana
Rebana umumnya terbuat dari kayu berbentuk lingkaran pipih yang diselimuti membran yang terbuat dari kulit kambing. Rebana merupakan alat musik ritmis yang identik dengan musik-musik berbau Islami karena umumnya digunakan untuk mengiringi sholawat, kosidah, maupun tari zapin, dan hadroh. Rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan. Pada zaman dahulu rebana juga digunakan oleh Wali Songo sebagai media dalam menyebarkan Islam di pulau Jawa. Di Indonesia terdapat beberapa jenis rebana yang dikenal, antara lain rebana banjar, jidor, kombang, biang, marawis, hadroh, dan samroh.

Triangle
Contoh Alat Musik Ritmis Triangle
Alat musik triangle merupakan alat musik ritmis yang terbuat dari sepotong bahan logam seperti baja yang berbentuk segitiga dengan salah satu ujung yang terbuka. Pada salah satu sudutnya terdapat lubang kecil yang berfungsi untuk mengaitkan tali berbahan kawat atau nilon sebagai pegangan. Cara memainkan triangle adalah dengan memukul bagian dalamnya dengan tongkat kecil yang juga terbuat dari bahan logam.

Demikianlah artikel tentang Materi Seni Musik Kelas 4 Irama dan Alat Musik Ritmis yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat dan tetap semangat belajar ....


Kesimpulan:

Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Namun masih ada 2 siswa yang belum memahami dengan baik materi  pengertian norma, sedangkan untuk pelajaran seni musik sudah tuntas . Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar: Jum'at, 22 November 2024

Hari/Tanggal                   :  Jum'at, 22 November 2024 Kelas                                : IV (Empat) A Mata Pelajaran           ...