Secara bahasa, irama atau ritme berasal dari bahasa Yunani, rhytmos, yaitu suatu alunan bunyi teratur dan berulang. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendek (tempo) serta adanya ketukan, membentuk pola irama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan. Irama dapat disebut juga dengan gerakan yang teratur, atau ritme.
Irama juga disebut sebagai turun naik lagu yang beraturan atau alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan juga tinggi rendah nada.
Irama sebagai rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam musik. Irama tersusun atas dasar ketukan yang terdiri dari ketukan kuat atau ketukan lemah. Irama memiliki dua pengertian.
Pengertian pertama, irama diartikan sebagai ketukan yang selalu tetap dalam suatu lagu berdasarkan pengelompokan ketukan kuat dan ketukan lemah. Pengertian kedua, irama diartikan sebagai ketukan-ketukan berdasarkan panjang pendeknya atau nilai nada dalam suatu lagu.
Fungsi Irama
Fungsi irama adalah sebagai penggerak utama pada sebuah musik atau lagu, menentukan tempo dalam sebuah lagu, dan memberikan struktur komposisi. Irama adalah tentang bagaimana musisi terhubung saat mereka bermain bersama. Drum, perkusi, bass, gitar, dan piano, semuanya dapat dianggap sebagai instrumen irama, bergantung pada konteksnya.
Elemen dalam Irama
Irama adalah salah satu unsur dalam musik yang berguna untuk membuat suatu musik lebih indah dan bisa dinikmati. Meski begitu, irama termasuk unsur yang cukup kompleks. Untuk berhasil menciptakan irama yang sesuai, terdapat beberapa elemen yang harus terpenuhi. Elemen-elemen tersebut meliputi
tanda birama, meter, tempo, ketukan, dan sinkopasi. Berikut ini pembahasan selengkapnya.
Tanda birama
Tanda birama adalah tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan per hitungan. Tanda birama juga menunjukkan berapa lama ketukan ini bertahan. Misalnya, dalam tanda birama dengan 4 di bagian bawah, seperti 2/4, 3/4, 4/4, dan 5/4. Jadi, dalam waktu 4/4, setiap ketukan adalah panjang nada seperempat, dan setiap empat ketukan membentuk ukuran penuh.
Meter
Meter dalam musik adalah unit dasar pengukuran yang membantu menentukan panjang dan waktu dari sebuah karya musik. Teori musik Barat standar membagi tanda birama menjadi tiga jenis pengukur musik, yaitu pengukur ganda (di mana ketukan muncul dalam kelompok dua), pengukur tiga (di mana ketukan muncul dalam kelompok tiga), dan pengukur empat kali lipat (di mana ketukan muncul dalam kelompok empat). Meter tidak terikat pada nilai not ; misalnya, tiga meter bisa melibatkan tiga nada setengah, tiga catatan perempat, tiga catatan kedelapan, tiga catatan enam belas, atau tiga catatan dengan durasi berapa pun.
Tempo
Tempo adalah hitungan ketukan atau tanda cepat dan lambatnya suatu lagu. Ada tiga cara utama mengkomunikasikan tempo kepada pemain alat musik yaitu ketukan per menit, terminologi Italia, dan bahasa modern.
Johann Nepomuk Malzel menemukan alat untuk mengukur tempo musik yang diberi nama Metronome Maize. Alat ini dapat memberi tanda berupa ketukan teratur yang dapat disetel sesuai dengan tempo lagu. Jika disejajarkan dengan tempo lagu, metronome akan memberi tanda kecepatan sebagai berikut. Lihat gambar di bawah ini !
Tanda tempo adalah tanda yang digunakan untuk menunjukkan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. Tempo dibagi menjadi tiga, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Berikut ini selengkapnya pembagian tanda tempo.
(1) Tempo cepat
Tempo cepat berarti irama lagunya cepat. Biasanya lagu yang bertempo cepat dinyanyikan dengan gembira dan bersemangat. Tempo cepat meliputi :
Allegro : cepat
Allegratto : agak cepat
Allegrissimo : lebih cepat
Presto : cepat sekali
Presstissimo : secepat-cepatnya
Vivase : cepat dan girang
(2) Tempo sedang
Tempo sedang adalah irama lagu yang dinyanyikan dengan kecepatan sedang, artinya dinyanyikan tidak cepat dan tidak lambat. Pada umumnya lagu yang mempunyai tempo sedang memiliki sifat gembira dan megah. Tempo sedang meliputi :
Moderato : sedang
Allegro moderato : cepatnya sedang
Andante : perlahan-lahan
Andantino : kurang cepat
(3) Tempo lambat
Tempo lambat adalah irama sebuah lagu dengan kecepatan yang perlahan. Pada umumnya irama lambat dipakai untuk menyanyikan lagu sedih, syahdu, dan romantis. Tempo lambat meliputi :
Largo : lambat
Largissimo : lebih lambat
Largeto : agak lambat
Adagio : sangat lambat penuh perasaan
Grave : sangat lambat dan sedih
Lento : sangat lambat berhubung-hubungan
Ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah
Irama menggabungkan ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah. Ketukan yang kuat mencakup ketukan pertama pada setiap hitungan (ketukan suram), serta ketukan beraksen berat lainnya. Musik populer dan musik klasik menggabungkan ketukan yang kuat dan ketukan yang lemah untuk menciptakan pola ritme yang berkesan.
Sinkopasi
Irama sinkron adalah ritme yang tidak sejajar dengan detak lambat ukuran individu. Ketukan sinkopasi akan memberi penekanan pada ketukan lemah tradisional, seperti nada kedelapan kedua dalam ukuran 4/4. Irama kompleks cenderung mencakup sinkopasi. Meskipun ritme ini mungkin lebih sulit dipahami oleh musisi pemula, ritme ini cenderung terdengar lebih mencolok daripada pola ritme yang tidak sinkron.
Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis adalah alat musik tak bernada, tetapi mempunyai bunyi yang berbeda-beda dan juga mempunyai tinggi yang berbeda pula. Misalnya drum, marakas, kastanyet, ringbell, triangle, tamborin, rebana, bongo, gendang, ketipung, dan simbal. Alat musik ritmis berfungsi memainkan ritme, mengiringi, dan membentuk irama. Cara memainkan alat musik ritmis dengan cara dipukul atau ditepuk, dan digoyangkan. Berikut ini beberapa contoh alat musik ritmis.
Drum
Drum biasanya dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sepasang stick (tongkat). Drum pada umumnya tidak hanya berdiri sendiri saat dimainkan, melainkan disajikan dalam satu set yang terdiri dari Snare, Bass, Tom-Tom, Cymbal, dan hardware, seperti pedal, tom holder, kursi drum, dan stand hi hat.
Marakas
Marakas merupakan alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara digoyangkan oleh tangan. Marakas biasanya terbuat dari kayu, atau labu kering, atau plastik dengan bagian dalam yang diisi material berpartikel kecil seperti biji-bijian atau bahan lain yang dapat beresonansi dengan lapisan utamanya.
Tamborin
Tamborin merupakan sebuah alat musik ritmis yang dimainkan denga cara ditabuhkan dengan tangan dan digoyang-goyangkan. Tamborin umumnya berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu ataupun plastik. Pada setiap bagian sisi bingkainya terdapat sepasang logam bulat tipis seperti simbal yang menghasilkan bunyi gemerincing ketika digoyangkan.
Terdapat dua jenis tamborin, yakni tamborin yang terdapat membran yang menyelimuti salah satu sisi permukaannya (umumnya membran terbuat dari kulit sapi atau lembu) dan tamborin cik-cik yang tidak memiliki membran. Tamborin banyak digunakan untuk mengiringi musik-musik ritual maupun keagamaan.
Kendang
Kendang merupakan alat musik tradisional yang termasuk ke dalam alat musik ritmis. Kendang dapat menghasilkan bunyi dengan cara dipukul menggunakan dua telapak tangan secara langsung maupun dengan alat pemukul kendang. Biasanya kendang dapat ditemukan dalam permainan musik gamelan.
Ketipung
Ketipung merupakan alat musik ritmis yang bunyinya menyerupai kendang. Dalam memainkan ketipung diperlukan teknik khusus karena pemain tidak menggunakan seluruh telapak tangannya seperti kendang, melainkan ada beberapa ketukan yang hanya dibunyikan dengan memakai jari saja. Ketipung dapat menghasilkan bunyi seperti "pung" dan "tak" yang memiliki peran penting dalam musik dangdut dan keroncong.
Tifa
Tifa merupakan alat musik tradisional berbentuk tabung dan terbuat dari bahan kayu yang tebal dan dilapisi oleh kulit hewan. Alat musik ini berasal dari Indonesia bagian timur, tepatnya di daerah Papua dan Maluku. Suara yang dihasilkan dari alat musik tradisional tifa ini memiliki karakteristik mirip dengan kendang.
Kastanyet
Kastanyet merupakan sebuah alat musik ritmis yang terbuat dari kayu berbentuk lingkaran dan menyerupai kerang. Cara memainkan alat musik ini hanya dengan menepukkan kedua sisinya hingga seperti sedang mencapit. Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi beberapa tarian, khususnya tarian Flamenco yang berasal dari Spanyol.
Simbal tangan
Simbal merupakan salah satu alat musik ritmis yang terbuat dari lempengan logam pipih berbentuk lingkaran dengan bagian tengah yang menonjol dan berlubang. Berdasarkan fungsinya, simbal merupakan alat musik perkusif yang dimainkan untuk memberi ketukan pada irama tertentu dalam
sebuah lagu. Simbal dapat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan stick (ketika menjadi satu kesatuan dengan drum set) ataupun dengan membenturkan dan menggesekkan satu sama lain (simbal tangan).
Rebana
Rebana umumnya terbuat dari kayu berbentuk lingkaran pipih yang diselimuti membran yang terbuat dari kulit kambing. Rebana merupakan alat musik ritmis yang identik dengan musik-musik berbau Islami karena umumnya digunakan untuk mengiringi sholawat, kosidah, maupun tari zapin, dan hadroh. Rebana dimainkan dengan cara dipukul menggunakan telapak tangan. Pada zaman dahulu rebana juga digunakan oleh Wali Songo sebagai media dalam menyebarkan Islam di pulau Jawa. Di Indonesia terdapat beberapa jenis rebana yang dikenal, antara lain rebana banjar, jidor, kombang, biang, marawis, hadroh, dan samroh.
Triangle
Alat musik triangle merupakan alat musik ritmis yang terbuat dari sepotong bahan logam seperti baja yang berbentuk segitiga dengan salah satu ujung yang terbuka. Pada salah satu sudutnya terdapat lubang kecil yang berfungsi untuk mengaitkan tali berbahan kawat atau nilon sebagai pegangan. Cara memainkan triangle adalah dengan memukul bagian dalamnya dengan tongkat kecil yang juga terbuat dari bahan logam.
Demikianlah artikel tentang Materi Seni Musik Kelas 4 Irama dan Alat Musik Ritmis yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat dan tetap semangat belajar ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar