Hari/Tanggal : Kamis, 5 September 2024
Kelas : IV (Empat) A
Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia : BAB 2 Di Bawah Atap
CP:
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) | Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya |
Keterampilan proses | 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format. |
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup
BAHASA INDONESIA
Cerita Ada Vampir di Rumah Ini pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 (IV) pada buku Kurikulum Merdeka Belajar. Cerita tersebut terdapat pada BAB 2 Di Bawah Atap di halaman 40, 41 dan 42. Ayo membaca, Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!
Ada Vampir di Rumah Ini
Klik! Kipas angin pun menyala. “Sejuknya,” gumam Sani. Setelah berdiri sebentar di depan kipas angin, Sani kembali memilih-milih buku di rak.
Klik! Kipas angin berhenti berputar. Kak Lita mematikannya.
“Kipas angin ada di sini, kamu di sana, percuma kamu menyalakan kipas angin. Membuang energi saja,” kata Kak Lita.
“Aku kan mau membaca di sofa,” ucap Sani. Sani menyalakan lagi kipas angin, lalu duduk di sofa.
Baru sebentar Sani membaca, Kak Lita kembali mematikan kipas angin.
Kak, jangan dimatikan,” pinta Sani. “Gerah.”
Kak Lita tak menjawab. Dia malah membuka jendela lebar-lebar.
“Sejuk, kan? Tidak perlu kipas angin dan hemat listrik,” kata Kak Lita sambil duduk di samping Sani.
Tiba-tiba dia melompat, lalu melepaskan kabel kipas angin yang tertancap di stopkontak. Aduh, jika tentang listrik, Kak Lita cerewet sekali. Sani sering diomeli jika lupa melepaskan kabel atau mematikan sakelar. Kak Lita juga menempel tulisan di tiap stopkontak di rumah ini: MATIKAN LAMPU! LEPASKAN KABEL! TARIK STEKERNYA, BUKAN KABELNYA!
“Kak, kok sukanya repot seperti itu?” tanya Sani.
Kak Lita membelalak, “Repot bagaimana? Melepaskan kabel kok dibilang repot.”
“Yang penting elektroniknya sudah dimatikan. Kenapa harus dicabut kabelnya?”
“Kalau kabelnya tidak dicabut, daya listriknya masih jalan terus.” Kak Lita lalu berbisik, “Kalau sudah begitu, kita seperti memberi makan vampir.”
“VAMPIR? Kak, jangan main-main, aku takut,” Sani menoleh ke sekelilingnya dengan cemas. Masa di rumah ini ada kelelawar pengisap darah?”
“Bukan vampir yang itu. Vampir yang ini mengisap listrik.” Kak Lita tertawa, lalu menunjukkan gambar yang ada di koran.
“Lihat ini,” katanya. “Wah!” seru Sani terkejut.
“Jadi, walau televisi sudah dimatikan, kalau kabelnya tetap tercolok ke stopkontak, listrik tetap mengalir?”
“Nah, pintar adikku!” Kak Lita tertawa sambil menjawil dagu Sani.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Tanpa melihat buku, sampaikan kembali secara singkat isi cerita tersebut!
2. Cerita seperti apa yang kalian bayangkan saat pertama kali membaca judulnya?
3. Bagaimana pendapat kalian tentang judul cerita tersebut?
4. Apa yang membuat sikap Sani berubah di akhir cerita?
5. Apakah gambar diatas membantu kalian memahami cerita?
6. Menurut kalian, apa hubungan antara vampir, kelelawar, dan alat listrik di dalam cerit
IPAS
Sifat-sifat Benda
Membahas tentang perubahan wujud pada sebuah benda maka tidak akan lepas dari pembahasan zat benda itu sendiri. Grameds pasti sudah sering menjumpai benda-benda yang mudah berubah wujud. Untuk mengalamai proses perubahan wujud biasanya zat benda tersebut memiliki sifat atau karakteristik sebalum atau sesudah terjadinya perubahan wujud. Berikut ini sifat- sifat benda yang perlu Grameds ketahui untuk terjadinya perubahan wujud:
1. Benda Padat
Ada berbagai macam benda padat yang bisa Grameds temukan di lingkungan sekitar yang kemudian bisa berubah wujudnya. Benda padat memiliki sifat-sifat seperti berikut ini:
- Memiliki bentuk yang cenderung tetap meskipun diletakan pada tempat tertentu, bahkan cenderung sama meskipun dipindahkan ke tempat yang berbeda sekalipun
- Tidak mudah berubah wujud
- Untuk merubah wujud benda padat biasanya memerlukan proses yang lumayan lama dengan berbagai macam effort, seperti memukul, menekan, dan sebagainya.
2. Benda Cair
Grameds pasti sudah tidak asing dengan benda cair atau cairan yang sangat banyak kita temukan di rumah atau di lingkungan sekitar. Benda cair tentu bisa berubah wujud menjadi bentuk lain seperti menjadi padat atau gas. Sebelum terjadi perubahan, benda cair memiliki sifat- sifat atau karakteristik seperti berikut ini:
- Bentuknya tidak tetap dan akan menyesuaikan dengan bentuk wadah yang menampungnya
- Bersifat mengalir atau mudah berpindah tempat dari yang lebih tinggi menuju tempat yang lebih rendah karena adanya hukum gravitasi
- Benda cair dapat meresap pada celah- celah kecil atau pori- pori suatu permukaan, seperti tanah, kertas, tisu, kain, spons, dan sebagainya
- Memiliki tekanan untuk menuju ke segala arah
- Memiliki permukaan yang selalu datar dalam kondisi wadah berbentuk apapun
- Memiliki gerak gelombang yang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti angina dan gaya dorong
3. Benda Gas
Berbeda dari benda padat dan cair yang bisa tampak jelas wujudnya, beberapa benda gas mungkin tidak bisa dengan mudah terlihat dengan mata telanjang manusia, seperti udara. Meskipun tidak tampak wujudnya, namun benda geas itu ada dengan molekul yang sangat kecil dan banyak sehingga sulit dilihat oleh manusia. Serupa dengan bentuk zat benda lainnya, benda gas juga bisa berubah wujud, yang awalnya tidak tampak menjadi tampak atau yang awalnya tampak menjadi tidak tampak saat menjadi gas.
Benda gas memiliki sifat- sifat atau karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan bentuk zat benda lainnya, seperti berikut ini:
- Memiliki bentuk dan volume yang menyesuaikan dengan bentuk atau kondisi wadah yang menampungnya. Itulah sebabnya bentuk gas akan bergantung dengan bentuk dan kondisi wadahnya. Selain itu volume udara juga akan sangat bergantung pada isi dan volume wadahnya.
- Memiliki tekanan yang bisa menekan ke segala arah. Contohnya saat Grameds meniup balon maka karet balon akan mengembang. Hal itulah yang membuktikan bahwa gas menekan ke segala arah dan menyesuaikan dengan wadahnya, misalnya jika Grameds meniup balon berbentuk kelinci makan gas akan mengisi balon sesuia bentuknya.
Macam-macam Perubahan Wujud Benda
Jenis- jenis benda yang memiliki sifat dan karakteristik di atas juga akan mengalami perubahan bentuk wujud yang bermacam- macam sesuai dengan kondisi yang mempengaruhinya. Perubahan wujud pada benda ini bisa bermacam-macam karena setiap zat benda juga memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya memerlukan proses perubahannya masing-masing. Berikut ini macam-macam perubahan wujud sebuah benda yang perlu kalian ketahui agar bisa memaksimalkannya untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekitar:
1. Mencair
Mencair adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi benda cair. Agar dapat terjadi perubahan wujud mencair maka memerlukan panas atau kalor yang mempengaruhi zat benda tersebut. Perubahan wujud ini juga biasa kita kenal dengan istilah meleleh. Contohnya Grameds melelehkan coklat batangan menjadi lebih kental dengan memanaskannya di kompor.
2. Membeku
Membeku adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi benda padat. Perubahan wujud membeku bisa dibilang kebalikan dari mencair. Itu artinya proses perubahan wujud dengan membeku akan melepaskan panas pada suhu yang dingin, berkebalikan dari mencair. Grameds pasti pernah membekukan air di freezer menjadi es batu atau membekukan bahan cair lainnya.
3. Menguap
Menguap adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda cair menjadi zat gas. Menguap adalah perubahan wujud yang memerlukan kalor atau pemanasan. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada zat cair saja, namun juga bisa terjadi di dalam tubuh manusia. Contohnya saat Grameds berkeringat, maka keringat akan menguap dan mendingin dari tubuh kita. Yang paling sering kita lihat adalah ketika merebus air maka saat mendidih akan mengeluarkan uap.
4. Mengembun
Mengembun adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda gas menjadi benda cair. Pengembunan terjadi pada gas di udara yang dingin atau suhu rendah menjadi butiran-butiran air. Perubahan wujud ini termasuk dalam proses yang melepaskan kalor karena membutuhkan suhu yang rendah. Grameds bisa melihat embun pada daun-daun rumput di pagi hari atau gelas kaca yang mengembun karena berisi air dingin atau es batu.
5. Menyublim
Menyublim adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada benda padat menjadi material gas. Proses perubahan wujud dengan menyublim membutuhkan kalor atau energi panas agar benda padat tersebut bisa berubah menjadi molekul gas di udara. Misalnya jika Grameds meletakan kapur barus atau kamper di suatu ruangan maka lama kelamaan akan habis benda padat itu karena menyublim ke udara.
6. Mengkristal
Mengkristal adalah bentuk perubahan wujud yang terjadi pada material gas menjadi material yang lebih padat. Proses perubahan wujud ini terjadi karena adanya pelepasan energi panas atau kalor pada suhu yang lebih rendah dari benda. Perubahan ini bisa kalian amati pada botol madu yang mulai muncul kristalisasi gula lama- kelamaan.
Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Namun masih ada 2 siswa yang belum memahami dengan baik materi sifat wujud benda sedangkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia Sudah tuntas . Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar