Hari/Tanggal : Kamis, 12 September 2024
Kelas : IV (Empat) A
Mata Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia : BAB 3 Lingkungan Sekitarku
CP:
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Pemahaman IPAS (sains dan sosial) | Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya |
Keterampilan proses | 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya. 2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. 3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat. 4. Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah. 5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan. 6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format. |
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup
BAHASA INDONESIA
Dalam penulisan dan percakapan sehari-hari, kita sering menemukan kata imbuhan.
Imbuhan berfungsi untuk mengubah makna dari kata dasarnya. Imbuhan bisa ditambahkan pada awalan, akhiran, sisipan, atau gabungan awalan dan akhiran suatu kata dasar.
Salah satunya imbuhan yang sering kita gunakan adalah awalan 'ber-'.
Meski terlihat sederhana, awalan 'ber-' bisa mengalami perubahan bentuk ketika bertemu kata-kata tertentu. Ada juga pengecualian khusus untuk awalan 'ber-'.
Apa saja bentuk-bentuk awalan 'ber-' dan bagaimana contohnya? Yuk, cari tahu!
Bentuk-Bentuk Awalan 'Ber-'
Berikut penjelasan bentuk-bentuk awalan 'ber-':
1. Bentuk Umum Kata Awalan 'Ber-"
Ini adalah bentuk umum yang paling mudah kita terapkan. Sebab, kita hanya tinggal menambahkan awalan 'ber-' tanpa adanya perubahan bentuk.
Contoh:
- Ber + kunjung, menjadi berkunjung.
- Ber + buah, menjadi berbuah.
- Ber + main, menjadi bermain.
2. Bentuk Awalan 'Ber-' Berubah Menjadi 'Be-', Jika Huruf Awal Kata Dasarnya 'R'
Awalan 'ber-' bisa berubah bentuk menjadi 'be-' jika huruf awal kata dasaranya adalah r.
Contoh:
- Ber + racun, menjadi beracun.
- Ber + ragam, menjadi beragam.
- Ber + rambut, menjadi berambut.
3. Bentuk Awalan 'Ber-' Berubah Menjadi 'Be-', Jika Suku Kata Pertama Kata Dasarnya Berakhiran '-er'
Bentuk awalan 'ber-' berikutnya adalah berubah menjadi 'be-', jika suku kata pertama kata dasarnya berakhiran '-er'.
Contoh:
- Ber + kerja, menjadi bekerja.
- Ber + cermin, menjadi becermin.
- Ber + pergi + an, menjadi bepergian.
4. Bentuk Awalan 'Ber-' Pengecualian Khusus
Ada beberapa kata dasar yang membuat awalan 'ber-' berubah bentuk.
Contoh:
- Ber + ajar, menjadi belajar.
- Ber + unjur, menjadi berlunjur.
Contoh Soal dan Jawaban Kata Berawalan 'Ber-'
Pada buku Bahasa Indonesia Kelas 4 SD, Kurikulum Merdeka, kita menemukan soal latihan tentang awalan 'ber-'.
Agar lebih tahu bagaimana cara penggunaan awalan ini, kita kerjaan soal latihannya, yuk!
Soal Latihan
Berilah imbuhan 'ber-' atau 'ber-' + '-an' pada kata yang ada dalam kurung sehingga menjadi kalimat yang benar.
a. Capung (terbang) di udara.
Jawab: Capung beterbangan di udara.
b. Bibi (cermin) sambil mematut diri.
Jawab: Bibi becermin sambil mematut diri.
c. Bima (sekolah) di SD Tunas Mulia.
Jawab: Bima bersekolah di SD Tunas Mulia
d. Adik (ajar) membaca.
Jawab: Adik belajar membaca.
e. Tuti (rambut) panjang.
Jawab: Tuti berambut panjang.
f. Petani (kerja) di sawah.
Jawab: Petani bekerja di sawah.
g. Tina dan Tini (main) petak umpet.
Jawab: Tina dan Tini bermain petak umpet.
h. Kerbau (rendam) di kubangan.
Jawab: Kerbau berendam di kubangan.
Nah, jadi itulah bentuk-bentuk awalan 'ber-' dan contoh-contohnya
IPAS
Adanya gaya dapat memengaruhi gerakan benda, apa saja contohnya?
Masihkah kalian ingat apa yang dimaksud dengan gaya? Gaya adalah dorongan atau tarikan yang akan menggerakkan benda bebas.
Pengaruh Gaya terhadap Gerakan Benda
1. Menggerakkan Benda Diam
Pengaruh gaya terhadap benda yang pertama adalah dapat menggerakkan benda yang diam, salah satunya pada gaya otot.
Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan otot untuk mendorong, menarik, mengangkat, atau memindahkan benda.
Gaya otot dapat dilakukan dengan memanfaatkan otot tubuh kita untuk dapat memindahkan atau membuat benda bergerak.
Contoh gaya dapat menggerakan benda yang diam yaitu ketika mengayuh sepeda untuk membuat sepeda berpindah tempat, kita menggunakan gaya otot yang berasal dari kaki.
2. Menghentikan Gerakan Benda
Selain menyebabkan benda diam menjadi bergerak, kita juga dapat memanfaatkan gaya untuk menghentikan gerak benda.
Contohnya ketika kita menangkap bola yang melambung, menahan benda yang jatuh, atau mengerem sepeda.
Kita dapat menghentikan gerakan benda dengan memanfaatkan gaya gesek atau gaya otot.
Gaya gesek terdapat pada roda sepeda yang berhenti ketika rem ditarik, sedangkan gaya otot terdapat pada cara kita menahan benda agar tidak jatuh dan bisa ditangkap.
3. Mempercepat dan Memperlambat Gerakan Benda
Gaya juga dapat menambah kecepatan maupun memperlambat kecepatan benda bergerak.
Memperlambat kecepatan benda bergerak dapat kita lakukan dengan tarikan, sementara mempercepat gerakan benda dilakukan dengan dorongan.
Misalnya, ketika mendorong troli, kita bisa mempercepat jalannya troli dengan menambahkan kekuatan gaya otot dan dorongan.
Saat hendak menghentikan gerakan troli, maka kita memperlambat jalannya dengan menarik dan menahan lajunya dengan gaya otot.
4. Memengaruhi Arah Gerakan Benda
Gaya dapat mengubah arah benda yang kita gerakkan, baik secara dorongan maupun tarikan.
Misalnya, ketika kamu mengendarai sepeda dan hendak mengubah arah haluan, maka kamu akan menggunakan rem (terjadi gaya gesek), kemudian membelokkan arah sepeda (gaya otot).
Ini juga terjadi ketika kamu menendang bola, kamu menggunakan gaya otot dan gaya dorong agar bola bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Kemudian kakimu dengan sengaja mengarahkan tendangan sesuai dengan arah yang kamu inginkan.
Nah, itulah beberapa pengaruh gaya terhadap gerakan benda, teman-teman.
----
Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Namun masih ada 2 siswa yang belum memahami dengan baik materi sifat wujud benda sedangkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia Sudah tuntas . Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar