1. Siswa dapat menyimpulkan nilai-nilai tanggung jawab dalam mengungkapkan sesuatu sesuai kenyataan di kehidupan sehari-hari
3. siswa dapat bersikap bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan sikap bertanggung jawab dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Anak sholih sholihah ayo kita mulai pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca basmalah....
Materi tanggung jawab dalam pendidikan anti-korupsi mencakup konsep dasar seperti pentingnya akuntabilitas, amanah, dan keberanian mengakui kesalahan. Materi ini juga mengajarkan bagaimana tanggung jawab diimplementasikan melalui tindakan sehari-hari, seperti tidak menyontek, tidak merusak fasilitas, membuang sampah pada tempatnya, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan memenuhi janji. Pendidikan anti-korupsi menanamkan tanggung jawab sebagai bagian dari karakter untuk mencegah korupsi sejak dini dan menjadikannya kebiasaan.
Konsep dasar tanggung jawab
Akuntabilitas: Menerima dan bertanggung jawab atas segala tindakan serta konsekuensinya.
Amanah: Menjaga kepercayaan yang diberikan dengan tidak menyalahgunakannya.
Berani mengakui kesalahan: Tidak menutupi kesalahan dan bersedia menerima konsekuensi yang ada.
Ketidakbergantungan: Mandiri sehingga tidak bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan masalah.
Implementasi sehari-hari
Dalam pendidikan:
Tidak menyontek saat ujian.
Menyelesaikan tugas tepat waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
Tidak merusak fasilitas sekolah atau mencoret-coret dinding.
Dalam lingkungan umum:
Membuang sampah pada tempatnya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan.
Mengembalikan barang yang dipinjam pada tempatnya.
Menepati janji dan komitmen yang telah dibuat.
Dalam masyarakat:
Melaporkan dugaan tindak pidana korupsi kepada lembaga berwenang.
Memberi teguran kepada anak-anak yang berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran.
Tujuan dan manfaat
Mencegah korupsi sejak dini:
Dengan menanamkan mental anti-korupsi dari usia muda, generasi mendatang diharapkan tidak melakukan korupsi.
Membangun karakter positif:
Membentuk individu yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab, yang merupakan dasar untuk melawan korupsi.
Menciptakan agen perubahan:
Anak-anak dapat menjadi agen perubahan untuk memberantas korupsi di lingkungan mereka.
Menghindari kegagalan:
Kurangnya tanggung jawab dapat menyebabkan kegagalan dan melemahkan mental, sementara tanggung jawab membangun kepercayaan diri dan keberhasilan.
Kesimpulan:
Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan dengan baik dan tuntas semoga anak-anak dapat mengamalkan materi kedisplinan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal (satu angka di belakang koma)
Tujuan Pembelajaran :
1. Murid dapat menjelaskan konsep rasio dan menentukan kesamaan rasio dengan benar.
2. Murid dapat menentukan rasio bagian terhadap bagian atau rasio bagian terhadap keseluruhan
3. Murid dapat menentukan rasio jarak terhadap durasi waktu
4. Murid dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan rasio dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Pancasila
Capaian pembelajaran:
Murid mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Tujuan Pembelajaran : Murid dapat menjelaskan bentuk-bentuk norma dalam kehidupan sehari-hari
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Anak sholih sholihaa
Matematika
Rasio adalah perbandingan dua kuantitas. Rasio atau perbandingan dapat didefinisikan sebagai sebuah cara yang dapat menunjukkan perbandingan sederhana dua nilai atau lebih dari besaran yang memiliki satuan yang sama atau sejenis.
Kata "rasio" sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai kata sehari-hari. "Rasio cepat", "Rasio manis" ... dll. Dalam beberapa kasus, kata ini digunakan dengan cara yang berbeda dalam pembelajaran matematika. Itu dapat diringkas sebagai berikut.
Rasio dari 2 kuantitas berbeda yaitu kuantitas per satuan unit (kecepatan, kepadatan populasi, dll.)
Rasio dari 2 kuantitas yang sama yaitu hubungan inklusif (kuantitas total dan bagian dari total)
Ada dua kondisi dalam rasio. Pertama, berfokus pada hubungan antara dua kuantitas yaitu total yang bersifat inklusif, dan bagian dari total. Oleh karena itu, rasio dibatasi kurang dari 1. Penyebut adalah kuantitas total, dan pembilang adalah bagian dari total. Pertama, ini dinyatakan sebagai pecahan, dan dengan mengubahnya menjadi bilangan desimal, ini menjadi lebih mudah untuk dibandingkan, dan lanjutkan ke representasi khusus rasio seperti persentase.
1. Ayo, membandingkan catatan lemparan pada halaman 82 dengan menyatakannya sebagai bilangan.
❶ Bandingkan hasil dari Dadang dengan Chia.
1. Dadang =
5
= 5 : 8 = 0,625
8
2. Chia =
5
= 5 : 10 = 0,5
10
❷ Bandingkan hasil Chia dengan Yosef.
1. Chia =
5
= 5 : 10 = 0,5
10
2. Yosef =
6
= 6 : 10 = 0,6
10
❸ Pikirkanlah cara untuk membandingkan hasil antara Dadang dan Yosef.
1. Dadang =
5
= 5 : 8 = 0,625
8
2. Yosef =
6
= 6 : 10 = 0,6
10
❹ Jelaskan ide dari ketiga anak dengan menggunakan kata-kata.
Ide Dadang yaitu membandingkan dengan diagram yang panjangnya sama. Ide Farida yaitu Mengubah pecahan ke bilangan desimal. Ide Kadek menyederhanakan pecahan.
❺ Nyatakan hasil dari Chia sebagai banyaknya lemparan, banyak lemparan masuk akan merupakan bagian dari total lemparan.
Chia =
5 = Banyak tembakan yang masuk (bagian dari total)
8 = Banyak tembakan (kuantitas total) -> Banyak tembakan yang masuk + banyak tembakan yang meleset
2. Tabel di bawah menunjukkan catatan lemparan Farida. Nyatakan hasilnya sebagai bilangan.
Bilangan yang menyatakan hasil lemparan bernilai antara 0 dan 1.
1. Permainan pertama =
5
= 5 : 5 = 1
5
2. Permainan kedua =
0
= 0 : 7 = 0
7
3. Telitilah banyaknya penumpang pesawat pada suatu hari. Pesawat mana yang lebih sesak?
Tingkat kepadatan penumpang dinyatakan sebagai sebuah bilangan yang memungkinkan kita membandingkan banyak penumpang ketika banyak kursi dijadikan 1.
1. Pesawat kecil =
117
= 117 : 130 = 0,9
130
2. Pesawat besar =
442
= 442 : 520 = 0,85
520
Tingkat kepadatan pesawat kecil lebih besar.
Latihan
1. Ayo, temukan rasionya.
① Rasio dari jawaban yang benar, ketika 6 dari 10 soal dijawab secara benar.
Jawaban benar =
6
= 6 : 10 = 0,6
10
② Rasio kemenangan dari permainan, ketika sebuah tim memenangkan 6 pertandingan dari 6 pertandingan sepak bola.
Rasio kememnagan =
6
= 6 : 6 = 1
6
③ Rasio memenangkan undian, ketika seseorang mengambil 7 kartu undian dan semuanya kosong.
Rasio memenangkan=
0
= 0 : 7 = 0
7
2. Sebuah pesta dihadiri 75 anak, termasuk Dadang. Sebanyak 15 anak berasal dari kelas 5. Temukan rasio dari anak kelas 5 terhadap banyak seluruh anak di pesta.
Rasio kelas v =
15
= 15 : 75 = 0,2
75
Rasio 2 Kuantitas
Kita juga dapat menyatakan proporsi antara 2 kuantitas meskipun salah satu bukan bagian dari yang lain.
4. Di kelas Farida ada 16 siswa dan 20 siswi. Temukan rasio dari banyak siswa dan banyak siswi.
5. Dari data kelas Farida dalam 4 , temukan rasio banyak siswi terhadap banyak siswa.
Rasio akan berubah jika kita mengubah kuantitas dasarnya. Pada beberapa kasus, rasio akan menjadi lebih besar daripada 1.
Latihan
Gedung setinggi 50 m dibangun di seberang jalan dari gedung setinggi 20 m.
① Temukan rasio tinggi gedung 20 m terhadap tinggi gedung 50 m.
Rasio =
20
= 20 : 50 = 0,4
50
② Temukan rasio tinggi gedung 50 m terhadap tinggi gedung 20 m.
Rasio =
50
= 50 : 20 = 2,5
20
Demikian pembahasan mengenai Rasio, Semoga tulisan ini bermanfaat,
Pendidikan Pancasila Norma adalah aturan atau ketentuan yang berisi perintah dan larangan serta mengikat suatu kelompok. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat suatu kebaikan. Adapun larangan merupakan kewajiban seseorang untuk tidak melakukan keburukan atau suatu perbuatan yang berakibat buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Perintah dan larangan tersebut akan menimbulkan aturan dan sanksi pada tiap-tiap norma.
Norma dalam kehidupan masyarakat sangat beragam. Norma dapat dikategorikan berdasarkan bentuk dan sumbernya. Berdasarkan bentuknya, norma dibedakan atas norma tertulis dan norma tidak tertulis. Adapun berdasarkan sumbernya, norma dapat dibedakan atas empat norma, yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.
1. Norma Berdasarkan Bentuknya
Norma berdasarkan bentuknya yang tidak tertulis disebut norma informal atau non-formal. Norma informal adalah aturan atau pedoman yang tidak ditulis secara resmi dan biasanya diturunkan secara turun-temurun dalam masyarakat.
a. Norma Formal
Norma formal adalah aturan atau tata tertib yang bersifat resmi dan wajib ditaati oleh masyarakat, dirumuskan oleh pihak berwenang untuk menjaga ketertiban dan ketentraman. Contoh-contoh norma formal antara lain sebagai berikut :
Undang-Undang Dasar 1945: Aturan dasar yang mengatur negara dan masyarakat Indonesia.
Peraturan Pemerintah: Aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.
Surat Keputusan Menteri: Keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri untuk mengatur hal-hal tertentu di bidangnya.
Peraturan Daerah: Aturan yang dibuat oleh pemerintah daerah untuk mengatur kehidupan masyarakat di daerahnya.
Undang-Undang Lalu Lintas: Aturan yang mengatur tentang lalu lintas, misalnya terkait SIM, STNK, dan perizinan kendaraan.
Peraturan Perusahaan: Aturan yang mengatur tentang tata tertib di perusahaan, misalnya tentang jam kerja, pakaian seragam, dan prosedur kerja.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen: Aturan yang melindungi konsumen dari tindakan yang merugikan.
b. Norma Informal
Norma informal adalah norma yang tidak tertulis dan tidak memiliki sanksi formal, tetapi masih dihormati dan diikuti dalam masyarakat karena dianggap sebagai aturan perilaku yang baik dan umum. Norma jenis ini yang tidak ditulis secara resmi dan bersumber dari kebiasaan, kesepakatan masyarakat, atau budaya. Contoh norma informal antara lain sebagai berikut :
Norma kesopanan, seperti cara berpakaian, berbicara, dan bersikap sopan terhadap orang lain.
Norma kesusilaan, seperti menghindari perbuatan yang dianggap tidak baik atau tidak pantas.
Norma adat istiadat, seperti tradisi atau ritual yang berlaku dalam masyarakat tertentu.
Norma kebiasaan, seperti kebiasaan makan bersama, mengucapkan salam, atau membantu orang lain.
Norma cara, seperti tata cara berpakaian saat menghadiri acara tertentu.
Perbedaan Norma Formal dan Informal
Aspek
Norma Formal
Norma Informal
Bentuk
Tertulis, resmi, dan bersumber dari lembaga formal.
Tidak tertulis, tidak resmi, dan bersumber dari kebiasaan atau kesepakatan masyarakat
Sumber
Pemerintah, lembaga hukum, organisasi profesi.
Masyarakat, keluarga, kelompok sosial.
Penerapan
Umum, bersifat umum dan berlaku bagi semua anggota masyarakat yang bersangkutan.
Khusus, berlaku dalam lingkungan tertentu (misalnya keluarga, kelompok teman)
Norma agama adalah ketentuan-ketentuan yang dianggap sebagai wahyu dari Tuhan dan keberadaannya tidak boleh ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu, norma agama merupakan peraturan hidup yang sifatnya mutlak, tidak dapat diubah. Norma agama berisi perintah atau aturan dari Tuhan Yang Maha Esa dan berlaku bagi orang-orang yang meyakini agama tersebut.
Pelaksanaan norma agama bersifat otonom, artinya bebas bagi setiap individu sesuai kepercayaan yang diyakini. Aturan-aturan dalam agama tidak hanya mengatur hubungan dengan Tuhan, melainkan juga hubungan dengan manusia. Pemeluk agama yang taat atau selalu menjalankan kaidah-kaidah agama akan mendapat pahala. Sebaliknya, seseorang yang melanggar norma agama akan mendapat dosa. Beberapa contoh penerapan norma agama dalam masyarakat sebagai berikut.
Rajin beribadah sesuai keyakinan agama masing-masing.
Menghormati kedua orang tua dan menjaga hubungan baik antarumat beragama.
Membantu orang yang mengalami kesusahan.
Mencegah dan tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama.
Menjaga kerukunan antarumat beragama.
Berdoa sebelum makan
Menghindari berbohong
Membantu orang yang membutuhkan.
Berbuat baik kepada siapapun.
Menghargai serta menghormati orang lain.
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah ketentuan-ketentuan kehidupan yang bersumber dari hati nurani manusia sehingga menghasilkan moral. Bagi masyarakat yang tidak mematuhi norma ini dianggap sebagai orang yang tidak memiliki kesusilaan. Norma kesusilaan juga menghasilkan akhlak yang dapat membedakan sesuatu dianggap baik dan buruk.
Norma kesusilaan bersifat universal, artinya bebas atau tidak terikat ruang dan waktu (berlaku di mana pun dan kapan pun). Sikap patuh terhadap norma kesusilaan akan menumbuhkan kebahagiaan karena sesuai kata hati nurani. Adapun bagi orang yang melanggar norma kesusilaan akan merasa bersalah karena tidak sesuai kata hati nurani. Rasa bersalah itulah yang merupakan sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan. Beberapa contoh bentuk norma kesusilaan diantaranya adalah :
Tidak boleh menyakiti hati orang lain,
Harus bertindak adil
Selalu berkata jujur
Menghindari perasaan iri
Tidak merasa tinggi hati.
Menjaga kesopanan dan etika dalam berbicara.
Menghormati orang tua dan orang yang lebih tua.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan.
Tidak merokok di tempat umum.
Membantu orang yang membutuhkan.
Tidak membicarakan orang lain di belakang mereka.
Sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan bersifat tidak tegas, misalnya rasa penyesalan, rasa bersalah, dan rasa malu sehingga akan memengaruhi mental pelaku pelanggaran. Seseorang yang sering melanggar norma kesusilaan selain merasa bersalah juga akan merasa tertekan, tidak tenang, dan gelisah.
C. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada cara seseorang bertingkah laku secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Norma kesopanan memberikan batasan perilaku kepada setiap individu mengenai cara bergaul yang baik dengan orang lain. Norma kesopanan selalu mengedepankan asas kepantasan, kepatutan, dan kebiasaan yang seharusnya berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Norma kesopanan tidak dapat berlaku secara umum, tetapi berlaku secara relatif. Artinya, terdapat perbedaan yang disesuaikan dengan tempat, lingkungan, dan waktu. Tiap- tiap masyarakat memiliki batasan dan pandangan kesopanan yang berbeda-beda. Hal ini karena norma kesopanan bersumber dari aturan tingkah laku yang diakui dalam masyarakat, seperti cara berpakaian, cara bersikap, dan berbicara dalam bergaul. Contoh bentuk norma kesopanan antara lain :
Tidak mengenakan pakaian minim bagi perempuan di tempat umum.
Tdak meludah di sembarang tempat.
Memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan.
Menghormati orang yang lebih tua
Bertegur sapa dengan orang yang dikenal.
Mengucapkan salam saat bertemu dengan orang lain.
Menggunakan bahasa yang santun dan menghindari kata-kata kasar atau tidak pantas.
Menghargai hak-hak orang lain, tidak mengganggu privasi, dan tidak membuat kegaduhan.
Pelanggar norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa celaan, cemoohan, dan dikucilkan dari pergaulan.
d. Norma Hukum
Hukum adalah aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Adapun norma hukum adalah ketentuan- ketentuan hidup yang berlaku dalam kehidupan sosial yang sumbernya adalah lembaga-lembaga yang berwenang, yaitu pemerintahan atau negara. Norma hukum memiliki sifat memaksa, yang berarti memiliki sanksi tegas bagi para pelanggarnya. Sanksi tegas inilah yang membedakan norma hukum dengan norma-norma yang lain.
Adanya peraturan yang diundangkan berarti mengikat masyarakat Indonesia untuk menaati dan tidak boleh melanggarnya. Apabila terbukti melanggar akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Sanksi bagi pelanggar norma hukum dapat berupa penjara atau denda. Selain itu, sanksi dapat berupa pencabutan hak-hak tertentu bahkan perampasan barang bagi pelanggar hukum yang berlaku. Oleh karena itu, demi tegaknya hukum di Indonesia negara memiliki aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim.
Norma hukum berisi perintah atau larangan yang bersifat memaksa. Norma hukum pelaksanaannya dapat dipaksakan. Norma hukum biasanya berlaku berdasarkan peraturan perundang-undangan nasional. Norma hukum bersifat universal, artinya ketentuan hukum berlaku secara seragam di seluruh wilayah negara tanpa ada pengecualian. Bentuk norma hukum antara lain sebagai berikut :
Keharusan menyalakan lampu utama kendaraan pada malam dan siang hari.
Kewajiban membuat KTP untuk penduduk usia 17 tahun ke atas atau penduduk yang sudah menikah.
Kewajiban membuat SIM untuk pengendara kendaraan bermotor.
Larangan melakukan tindak pidana seperti pencurian.
Tidak boleh menyebarkan informasi atau berita hoaks.
Setiap pengendara mobil harus menggunakan sabuk pengaman
Setiap pengendara harus menaati setiap rambu lalu lintas
Setiap warga negara Indonesia wajib membayar pajak
Pelanggaran terhadap norma hukum akan mendapat sanksi tegas berupa sanksi denda dan hukuman seperti penjara kurungan.
Itulah macam-macam norma berdasarkan sumbernya. Masih ada bentuk norma lainnya dalam masyarakat, yaitu didasarkan tingkat daya ikat. Berdasarkan uraian tentang macam-macam norma, dapat dipahami ciri-ciri norma sebagai berikut.
Hasil kesepakatan bersama.
Berbentuk tertulis dan tidak tertulis.
Memiliki sanksi.
Bersifat dinamis.
Demikian pembahasan mengenai Macam-Macam Norma dalam Masyarakat. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Untuk membedakan norma kesopanan dan kesusilaan, kita perlu memahami dasar, sumber, dan sanksi dari masing-masing norma tersebut. Meskipun keduanya mengatur perilaku manusia dalam bermasyarakat, ada perbedaan mendasar yang membuat keduanya tidak sama.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan hidup yang timbul dari pergaulan sekelompok manusia. Norma ini berkaitan dengan tata krama, etika pergaulan, dan sopan santun. Pelanggaran terhadap norma kesopanan biasanya tidak menimbulkan sanksi hukum, melainkan sanksi sosial atau celaan dari masyarakat.
Sumber: Norma kesopanan bersumber dari budaya, adat istiadat, dan kebiasaan yang berlaku di suatu daerah atau lingkungan sosial.
Sanksi: Sanksinya bersifat tidak tertulis dan berasal dari masyarakat, seperti cemoohan, dikucilkan, atau teguran.
Contoh Norma Kesopanan:
Berbicara dengan nada sopan dan tidak membentak orang yang lebih tua.
Tidak menyela pembicaraan orang lain.
Berjalan membungkuk saat melewati orang yang lebih tua.
Menghormati orang yang lebih tua dengan mengucapkan salam.
Tidak meludah sembarangan.
Menggunakan tangan kanan saat memberi atau menerima sesuatu.
Mengenakan pakaian yang rapi dan pantas saat menghadiri acara resmi.
Menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat umum.
Tidak makan sambil berbicara.
Tidak membuang sampah sembarangan.
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan hidup yang bersumber dari hati nurani atau bisikan kalbu manusia. Norma ini berkaitan dengan moralitas, etika, dan kebaikan pribadi. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada diri sendiri, seperti rasa bersalah atau menyesal.
Sumber: Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani dan kesadaran moral setiap individu.
Sanksi: Sanksinya bersifat pribadi dan internal, seperti rasa malu, penyesalan, atau kegelisahan batin.
Contoh Norma Kesusilaan:
Jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan.
Tidak mencontek saat ujian.
Berani mengakui kesalahan.
Menghargai dan menghormati hak asasi orang lain.
Tidak menyakiti perasaan orang lain.
Bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.
Tidak mengambil barang milik orang lain tanpa izin.
Menepati janji yang telah dibuat.
Tidak menyebarkan berita bohong atau fitnah.
Berperilaku adil dan tidak memihak.
Perbedaan antara norma kesopanan dan norma kesusilaan
Pada intinya, norma kesopanan lebih menekankan pada cara kita berperilaku di hadapan orang lain, sedangkan norma kesusilaan lebih menekankan pada nilai moral dan kejujuran dalam diri kita sendiri.
Selamat datang di perpustakaan online di kelas bu Tutik! Mari kita saling mengenal sebelum memulai pembelajaran. Saya akan menjadi teman belajar kalian selama setahun dan berharap kita bisa berkolaborasi serta menikmati perjalanan belajar ini bersama!
Murid mampu menganalisis informasi dan nilai-nilai dari teks sastra (legenda) dan informasional (catatan perjalanan, teks museum). Murid mampu menemukan dan mengidentifikasi informasi pada fitur grafis (grafik), serta menulis teks laporan untuk menjelaskan hasil pengamatan
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat :
1. Memahami isi legenda "Putri Komodo" dan mengidentifikasi majas yang digunakan.
2. Menganalisis catatan perjalanan untuk membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini.
3. Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung (dan sebaliknya) sesuai konteks.
4. Menganalisis data dari grafik dan menyajikannya kembali dalam bentuk kalimat informatif.
5. Menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum atau tempat bersejarah dengan struktur yang baik.
CP IPAS:
Murid memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotic dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim;sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlakudi wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif dilingkungan sekitar.
TP: Murid .mampu mengidentifikasi Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
SENI RUPA
Capaian Pembelajaran:
ELEMEN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mengalami (Experiencing)
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.
Peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk, dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi. Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.
Menciptakan (Making/Creating)
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yangdiperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasandalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasarberkarya rupa.
Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaanlingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberidampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.
Peserta didikmempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa denganmenggunakan kosa kata seni.
Merefleksikan (Reflecting)
Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yarngdiperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasandalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasarberkarya rupa.
Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaanlingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberidampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa denganmenggunakan kosakata seni.
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya... Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!
BAHASA INDONESIA
Dalam setiap cerita atau teks yang dibaca, teman-teman pasti menemukan banyak sekali jenis pada kalimat.
Misalnya, dalam cerita atau teks, kita sering menemukan kalimat yang disertai dengan tanda petik dua ("...").
Selain itu, dalam cerita atau teks, kita juga sering menemukan kalimat yang disertai dengan kata hubung 'bahwa'.
Secara garis besar, kalimat itu memang dibagi menjadi dua, yakni kalimat langsung dan tidak langsung. Apa itu?
Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara pada orang lain tanpa mengubah apa pun.
Jadi, kalimat yang disampaikan sama persis tanpa penambahan atau pengurangan kata sedikit pun, lo.
Pada penulisan kalimat langsung, disertai tanda petik dua dan bisa berupa kalimat tanya, berita, dan perintah.
Ciri kalimat langsung:
Menggunakan tanda petik dua ("...")
Sebelum tanda petik dua, dipisahkan dengan tanda koma (,)
Huruf pertama di awal petikan menggunakan huruf kapital
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mengutarakan isi perkataan pembicara dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat tidak langsung juga bisa diartikan sebagai ubahan dari kalimat langsung yang tidak langsung diucapkan.
Artinya, jenis kalimat ini hanya menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga (pembicara).
O iya, tidak seperti kalimat langsung, kalimat tidak langsung ini tidak disertai dengan tanda petik dua ("...").
Ciri kalimat tidak langsung:
Tidak menggunakan tanda petik dua
Menggunakan kata hubung: bahwa, agar, untuk
Untuk pertanyaan menggunakan kata apakah dan mengenai
Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Di catatan perjalanan dengan kelotok yang kita baca sebelumnya, ada beberapa kalimat langsung dan tidak langsung.
Nah, kita diminta mencari kalimat langsung dan tidak langsung dari teks dan ubah jenis kalimat tanpa mengubah makna.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Jawaban:
1. Kalimat langsung: Adikku yang berusia enam tahun berseru, "Asyik sekali menjelajah hutan."
Kalimat tidak langsung: Adikku yang berusia enam tahun menyerukan bahwa menjelajah hutan itu asyik sekali.
2. Kalimat langsung: Saat melihat orang utan, Pak Safei memberi tahu kami, "Itu Rini, dan dua bayinya, Ricak dan Robby."
Kalimat tidak langsung: Pak Safei memberi tahu kami bahwa orang utan itu bernama Rini dan dua bayinya bernama Ricak dan Robby."
3. Kalimat langsung: Adikku yang kemarin masih senang-senang saja berjalan di hutan, kali ini mengeluh, "Aku capek. Siapa yang mau gendong aku?"
Kalimat tidak langsung: Adikku yang kemarin masih senang-senang saja berjalan di hutan, kali ini mengeluh capek dan bertanya apakah ada yang bersedia menggendongnya.
4. Kalimat langsung: "Penduduk di sekitar taman nasional sangat menghormati Prof. Birute dan memanggilnya ibu," kata pemandu kami.
Kalimat tidak langsung: Pemandu kami mengatakan bahwa penduduk di sekitar taman nasional sangat menghormati Prof. Birute dan memanggilnya ibu.
5. Kalimat langsung: Ibu berkata, "Birute Galdikas adalah peneliti dan aktivis yang mengadvokasi pelestarian orang utan dan hutan hujan tropis."
Kalimat tidak langsung: Ibu mengatakan bahwa Birute Galdikas adalah peneliti dan aktivis yang mengadvokasi pelestarian orang utan dan hutan hujan tropis.
6. Kalimat langsung: "Semua orang mematuhi perintah ibu untuk tidak mengambil ikan di area taman nasional," tambah Pak Safei.
Kalimat tidak langsung: Pak Safei menambahkan bahwa semua orang mematuhi perintah ibu untuk tidak mengambil ikan di area taman nasional.
IPAS
Berbagai keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia di atas menjadi salah satu pendorong bangsa-bangsa asing untuk datang ke Indonesia. Salah satu tujuan kedatangan mereka adalah untuk melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia tentu sangat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia. Namun di sisi lain, kedatangan bangsa-bangsa asing tersebut merugikan bangsa Indonesia. Keinginan mereka menguasai kegiatan ekonomi Indonesia merupakan salah satu kerugian bagi bangsa Indonesia.
Selain kekayaan pertanian dan perkebunan, Indonesia juga kaya akan berbagai kekayaan laut dan aneka tambang di berbagai daerah. Keragaman kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia mendorong bangsa-bangsa asing untuk turut memanfaatkannya. Seperti tampak dalam peta di bawah, yang menunjukkan keunggulan lokasi Indonesia. Keunggulan lokasi Indonesia, berpengaruh terhadap kondisi dan kekayaan alam Indonesia. Karena kekayaan tersebut, banyak bangsa asing tertarik datang bahkan menguasai kekayaan alam Indonesia.
Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah penghasil berbagai hasil pertanian dan perkebunan. Berikut ini lima provinsi di Indonesia penghasil perkebunan dan pertanian.
No.
Provinsi
Kekayaan Pertaniandan Perkebunan
Kegiatan Pemanfaatan
1.
Sumatra Utara
Kelapa Sawit
Pembuatan minyak goreng
2.
Maluku
Cengkeh
Pembuatan minyak cengkeh
3.
Sulawesi Selatan
Kelapa
Pembuatan minyak goreng
4.
Sumatera Selatan
Karet
Bahan pembuatan ban
5.
Lampung
Kopi
Bahan pembuatan minuman
Keunggulan lokasi Indonesia menjadi salah satu pendorong terjadinya interaksi dan komunikasi dengan berbagai bangsa di dunia. Berbagai kekayaan alam bangsa Indonesia sangat dibutuhkan bangsa-bangsa di dunia. Indonesia juga merupakan salah satu daerah pemasaran berbagai komoditas bangsa-bangsa lain.
Kekayaan alam Indonesia itulah yang menjadi salah satu daya tarik kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia. Mereka datang ke Indonesia untuk memperoleh berbagai komoditas yang akan dijual kepada negeri lain. Ketertarikan bangsa-bangsa asing terhadap kekayaan di Indonesia terjadi sejak masa lalu. Berbagai pengaruh keunggulan lokasi Indonesia berpengaruh terhadap imperialisme dan kolonialisme di Indonesia pada masa lalu.
a. Daya Tarik Indonesia Bagi Bangsa-bangsa Barat
Indonesia dan bangsa-bangsa di Eropa memiliki perbedaan kondisi alam. Pengaruh lokasi telah memberikan perbedaan iklim dan kondisi tanah di Indonesia dan Eropa. Hal ini mengakibatkan hasil bumi yang diperoleh juga berbeda. Bangsa Indonesia harus senantiasa bersyukur karena dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa hidup di daerah tropis.
Karena keunggulan lokasi Indonesia berbagai macam tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, salah satunya adalah rempah-rempah. Rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang digunakan dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau perasa dalam masakan. Beberapa rempah-rempah Indonesia seperti cengkeh, kemiri, merica, dan kayu manis merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat dibutuhkan bangsa-bangsa barat.
Ternyata digunakanannya rempah-rempah jaman dulu ini bukan hanya untuk pengawetan makanan. Rempah-rempah di Eropa sangat berharga karena asal-usulnya yang dirahasiakan. Orang Eropa mengenal rempah-rempah dari orang arab yang sebagai perantara berusaha menjaga sumber rempah-rempahnya supaya tidak diketahui asal muasalnya. Para pedagang arab membeli rempah-rempah dari India hingga pelabuhan-pelabuhan diselat Malaka, bahkan ke kepulauan satu-satunya di dunia tempat asal dari pala, kemiri dan cengkeh, Maluku.
Pada waktu itu rempah-rempah menjadi simbol status yang untuk menikmatinya harus dipamerkan daripada dikonsumsi sendiri. Rempah-rempah disimpan sebagaimana permata berharga. Merica seringkali digunakan untuk pembayaran karena harganya sama dengan emas. Rempah-rempah juga digunakan untuk pengobatan dan kesehatan.
Ketika jalur perdagangan rempah ini ditutup oleh kekhalifahan Ottoman yang menguasai Turki dan Mesir dan menaikkan harga rempah-rempah dengan semena-mena, Bangsa Eropa mengalami kelangkaan rempah-rempah. Mulailah Portugal dan Spanyol menjalankan misi mencari pulau rempah-rempah dengan armada lautnya untuk mengakhiri dominasi arab dalam perdagangan rempah-rempah.
b. Revolusi Industri dan Motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel)
Bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai sumber rempah-rempah sudah sangat lama, bahkan sebelum masehi. Pada masa tersebut mereka masih kesulitan terutama masalah transportasi, kondisi politik, dan keamanan. Terjadinya revolusi industri di Eropa merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikerjakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
Salah satu pengaruh revolusi industri adalah dalam kegiatan transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat. Selain penemuan mesin uap, revolusi industri didukung oleh berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut menjadi pendorong keinginan bangsa-bangsa Eropa melakukan berbagai petualangan.
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan. Paham merkantilisme mendorong semangat bangsa-bangsa Eropa untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya.
Semangat mencari kekayaan tersebut beriringan dengan semangat mencapai kejayaan dan kesucian. Dalam melakukan perjalanan ke Indonesia, bangsa-bangsa Barat menginginkan kejayaan (kemenangan) sekaligus kesucian, yakni menyebarkan agama Kristen. Tiga semangat tersebut (kekayaan, kejayaan, dan kesucian) menjadi semboyan perjalanan bangsa-bangsa Eropa yang terkenal dengan 3G atau Gold (emas), Glory (kejayaan) dan Gospel (kesucian).
SENI RUPA
๐ Pengertian Menganyam
Menganyam adalah teknik membuat karya seni atau kerajinan tangan dengan cara menyusun dan menyilangkan bahan secara teratur membentuk pola tertentu.
๐ฏ Tujuan Pembelajaran
Mengenal teknik dasar menganyam.
Mengembangkan kreativitas dan ketelitian.
Menghargai karya seni berbasis budaya lokal.
๐งต Bahan dan Alat Anyaman
Bahan alami:
Daun pandan
Daun kelapa
Bambu
Rotan
Bahan buatan:
Kertas warna
Pita plastik
Sedotan
Kain perca
Alat bantu:
Gunting
Lem
Penggaris
Pensil/pulpen
๐ ️ Teknik Dasar Menganyam
Teknik Lurus (Horizontal-Vertikal):
Pola anyaman saling menyilang antara garis lurus mendatar dan tegak.
Contoh: anyaman tikar, hiasan dinding.
Teknik Diagonal:
Pola anyaman membentuk garis miring atau sudut.
Lebih sulit dari teknik lurus.
Teknik Motif (Pola Gambar):
Menggabungkan warna dan bentuk untuk membentuk gambar tertentu.
Digunakan untuk karya seni dekoratif.
๐ผ️ Contoh Hasil Anyaman
Tikar
Tas atau dompet dari plastik
Keranjang bambu
Tempat pensil dari kertas anyam
Hiasan dinding
๐ Nilai-nilai dalam Kegiatan Menganyam
Ketekunan dan kesabaran
Kreativitas dan imajinasi
Pelestarian budaya lokal
Kerja sama (jika dikerjakan berkelompok)
✅ Penilaian
Kerapian hasil anyaman
Keunikan pola atau motif
Pemilihan warna dan bahan
Kreativitas dalam desain
Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya...