Selasa, 11 Februari 2025

Materi Ajar: Selasa, 11 Februari 2025

 Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Februari 2025

Kelas: IV A

Muatan Pelajaran:

Pendidikan Pancasila : Pola Hidup Bergotong Royong

Seni Musik : Dinamika dan Ragam Lagu

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:

Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

Capaian Pembelajaran Seni Budaya:

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana   dengan   menunjukka  kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan  mempertimbangka unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya.

Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically)

Pada  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mampu menyimak,       mendokumentasikan       secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Berdampak (Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.



.Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.

Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.



Pengertian Gotong Royong

\Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong,dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal.


Siapa saja yang harus bergotong royong?

Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan.

Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini. 

Nilai-Nilai dalam Gotong Royong 

1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama, masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan. 

2. Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3. Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong. Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan. 

4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban. Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.

 5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat.

Karakteristik Gotong Royong 
1. Sifat Dasar Bangsa Indonesia Gotong royong menjadi identitas unik bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain.
 2. Rasa Kebersamaan Dalam setiap pekerjaan gotong royong, tercipta kebersamaan yang menguatkan hubungan sosial. 
3. Nilai Luhur Turun-Temurun Gotonng royong bukan sekadar kebiasaan, melainkan nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
 4. Saling Membantu untuk Kebahagiaan Bersama Gotong royong mengajarkan bahwa dengan saling membantu, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kerukunan hidup bersama.

Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga 

1. Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.

 2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga.

3. Mencuci Peralatan Makan Bersama Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk gotong royong.

Lingkungan Sekolah 
1. Melaksanakan Piket Kelas Piket kelas menjadi wujud gotong royong di lingkungan sekolah. 
2. Melaksanakan Diskusi Kelas Diskusi kelas membantu memecahkan masalah bersama. 
3. Berbagi Makanan dan Minuman Berbagi bekal menciptakan kebersamaan di antara teman.
 4. Kerja Bakti Bersama Gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.


Manfaat gotong royong:

1..meringankan pekerjaan

2. pekerjaan akan cepat selesai

3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat

4. mempererat rasa persaudaraan

Lingkungan Masyarakat 

1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong. 

2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat. 

3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam.

Manfaat Gotong Royong

 1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat. 

2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan. 

3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien. 

4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat. 

5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu. 

6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.

orang laina pembelajaran seni musik kelas IV sekolah dasar Kurikulum merdeka terdapat pembahasan tentang Menjadi Dirigen. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah peserta didik dapat memahami perbedaan ayunan birama 4/4, 2/4, dan 3/4. Peserta didik dapat memahami peran dirigen dalam sebuah aubade atau paduan suara. Peserta didik dapat membaca gerakan isyarat dirigen dalam menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah.


Dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen. Seorang dirigen menggunakan jenis musik bahasa isyarat yang terdiri dari tangan, lengan dan gerak-gerik wajah daripada bicara untuk berkomunikasi dengan musisi (peserta paduan suara) dalam ansambel.

Salah satu syarat menjadi seorang dirigen adalah memiliki kepekaan mendengar yang baik, dalam arti mampu mendengar dengan baik selisih antara dua nada. Disamping pendengaran yang baik, seorang dirigen harus berwibawa, mampu mempengaruhi orang lain, komunikatif, dan ekspresif.

Kegiatan pembelajaran ini, peserta didik berlatih bagaimana caranya memimpin dan dipimpindengan baik. Agar dapat tercapainya tujuan tersebut, pertama-pertama peserta didik harus mampu memahami birama, dan gerakan-gerakan dasar seorang dirigen. Berikut adalah penjelasan mengenai gerakan dasar seorang dirigen dalam membawakan lagu berbirama 4/4, 3/4 dan 2/4.
Menjadi Dirigen
Berikut ini cara membaca gerakan dirigen dalam lagu 4/4:
  1. Ayunan tangan ke bawah menandakan ketukan pertama yang menjadi ketukan berat atau penentu suatu ayunan
  2. Ketukan kedua dilambangkan dengan ayunan tangan ke kiri
  3. Ketukan ketiga dilambangkan dengan ayunan tangan ke arah sebaliknya yakni kanan
  4. Ketukan ketiga dilambangkan dengan ayunan tangan ke atas yang menjadi simbol ketukan paling ringan dan jembatan akhir untuk kembali ke ketukan berat

Contoh lagu : Indonesia Raya, Mengheningkan Cipta, Tanah Air, Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, dan lain-lain 

Berikut ini cara membaca gerakan dirigen dalam lagu berbirama 3/4:
  1. Ketukan pertama selalu dilambangkan dengan ayunan tangan ke bawah yang melambangkan ketukan berat
  2. Ketukan kedua dilambangkan dengan mengayunkan tangan ke sebelah kanan
  3. Ketukan ketiga melambangkan ketukan yang paling ringan sehingga digambarkan dengan gerakan ayunan tangan ke atas

Contoh lagu berbirama 3/4: Burung Kakatua, Burung Tantina, dan Terimakasihku

Cara membaca gerakan dirigen dalam lagu berbirama 2/4
  1. Ketukan pertama selalu dilambangkan dengan ayunan tangan ke bawah yang melambangkan ketukan berat
  2. Ketukan kedua langsung melambangkan ketukan yang paling ringan sehingga digambarkan dengan gerakan ayunan tangan ke atas

Contoh Lagu : Hari Merdeka dan Cik-cik Periuk

Silahkan lihat videonya berikut ini


1. Lagu Bagimu Negeri
Bagimu Negeri
Pada lagu Bagimu Negeri terdapat lambang fermata (  ) di akhir kalimat yang berarti tanda perpanjangan nada sesuai dengan perasaan yang diinginkan. Fermata adalah suatu tanda yang diperpanjang menurut kehendak penyanyi untuk format solo atau dirigen (untuk format aubade atau paduan suara sehingga nada yang diperpanjang melebihi nilai yang sebenarnya. 

Ketika berperan menjadi dirigen, diawali dengan tanda siap (kedua tangan dikepalkan dan saling bertemu. Posisi kepalan tangan berada sejajar di depan dada). Dirigen menunggu sambil memperhatikan kesiapan dari anggota tim aubade. Dirigen membuka dengan intro yang diambil dari bait terakhir lirik lagu yang dinyanyikan.

Kemudian dirigen mulai mengayunkan tangan sesuai biramanya sambil menghitung dan peserta aubade mulai menyanyi di ketukan pertama yang kedua. Ketika lagu sudah mulai dinyanyikan, dirigen sebaiknya dapat memberi isyarat juga mengenai dinamika. Misalnya, ketika terdapat dinamika forte ayunan tangan semakin melebar, ketika piano ayunan tangan semakin mengecil, ketika crescendo ayunan tangan sedikit demi sedikit melebar, begitu pula sebaliknya pada tanda diminuendo.

Setelah lagu selesai, dirigen menutupnya dengan menggerakkan pergelangan tangan memutar ke arah luar serta posisi ujung jempol dan telunjuk bertemu dan membentuk lingkaran.

2. Terima Kasih Guruku
Terima Kasihku
Pada lagu "Terima Kasih Guruku", gerakan yang dipakai adalah gerakan birama 3/4. Urutan dalam membawakan lagu ini secara pola hampir sama dengan lagu Bagimu Negeri, namun ada sedikit perbedaan seperti tim aubade yang mulai bernyanyi pada ketukan ke 3 di awal birama, bukan ke satu pada birama kedua.

Demikian Pembahasan mengenai Menjadi Dirigen. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Seni Musik Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud

Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Alhamdulilah semua peserta didik Tuntas dalam memahami dengan baik materi tentang manfaat gotong royong baik di lingkungan rumah dan sekolah  Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar: Senin, 10 Maret 2025

MATERI KISI-KISI SOAL STS    Hari/Tanggal                        : Senin, 10 Maret  2025 Muatan  Pembelajaran      :   1. Matematika        ...