Jumat, 21 Februari 2025

Materi Ajar: Jum'at. 21 Februari 2025

 Hari/Tanggal                            :  Jum'at, 21 Februari 2025

Muatan  Pembelajaran              :  

1. Bahasa Indonesia         : Satu Titik

2. PAK                                : Bekerja Keras

 Capaian Bahasa Indonesia

1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

     Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.


Capaian  Pembelajaran: 

PAK ( Pendidikan Anti Korupsi)

Wawasan: Memahami manfaat perilaku hidup sederhana untuk diri pribadi dan sosial

Ketrampilan: Mengimplementasikan perilaku hidup sederhana 

Sikap Sosial : Meyakini manfaat perilaku hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari





Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....

Anak sholih sholihah.                  
Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal afiyat ya....

BAHASA INDONESIA

PAK (Pendidikan Anti Korupsi)
Kerja Keras 


kerja keras adalah upaya yang memperlihatkan rasa sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan untuk menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
Kerja keras juga harus selalu diimbangi dengan rasa tanggung jawab, artinya kesiapan menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut jawab.

Ciri-ciri Kerja Keras

  • Dapat mengelola waktu yang dimiliki dengan baik.
  • Merasa tidak tenang apabila pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas.
  • Selalu memeriksa apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
  • Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
  • Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
  • Tidak mudah putus asa
  • Tidak mudah menyerah dalam menghadapi
  • Dapat bekerja sama
  • Memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan
  • Berusaha mengevaluasi diri agar dapat memperbaiki kekurangan dan terus berkembang.
  • Tekun dalam menghadapi rintangan karena percaya segala sesuatu tidak dapat didapatkan secara instan
  • Memiliki inisiatif untuk terus mengembangkan diri.                                                                    Kesimpulan:                                                              
  • Alhamdulillah kegiatan belajar hari ini berjalan dengan baik, peserta didik dapat  memahami materi puisi dan ciri-ciri kerja keras.

Apa kabar anak sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walaf'iyah ....
Anak sholih sholihah.

Bahasa Indonesia


kerjakan soal berikut

Ibu Maya membeli kebaya seharga dua ratus tujuh puluh dua ribu rupiah.

Cara menuliskan harga kebaya tersebut menggunakan angka yang tepat

adalah…

1.    Salsabila mempunyai cita-cita yang dijelaskan pada kutipan puisi berikut !

Pekerjaanmu sungguh mulia

Mencerdaskan anak-anak bangsa

Untuk menggapai cita-cita mereka

Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa

      Cita-cita Salsabila adalah ….

2.        Andi memiliki uang Rp.2.576,00. Nominal uang tersebut dapat ditulis menjadi ....

3.        Sebutan lain dari 'sabana' adalah...

4.        Kata-kata kiasan dalam puisi disebut …

5.        Kiasan yang menggunakan kata atau kelompok kata yang bukan arti sebenarnya untuk menggambarkan sesuatu disebut majas...

6.    "Mereka meminta Panji berlapang dada menerima kenyataan itu". Lapang dada dalam kalimat tersebut memiliki arti...

7.     Abu dan lava yang dikeluarkan itu baik untuk menyuburkan tanah," Ratna angkat bicara. "Angkat bicara" dalam kalimat tersebut berarti...

8.    Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Kesamaan dari setiap baris pada lirik lagu tersebut terletak pada...

9.     Aku anak Indonesia
    Anak yang merdeka
   Satu nusaku
   Satu bangsaku
   Satu......

Kata yang tepat untuk mengisi bait puisi di atas adalah …

PAK (Pendidikan Anti Korupsi)
Kerja Keras 


kerja keras adalah upaya yang memperlihatkan rasa sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan untuk menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.

Kerja keras juga harus selalu diimbangi dengan rasa tanggung jawab, artinya kesiapan menanggung segenap akibat perbuatan yang menuntut jawab.

Ciri-ciri Kerja Keras

  • Dapat mengelola waktu yang dimiliki dengan baik.
  • Merasa tidak tenang apabila pekerjaannya belum terselesaikan sampai tuntas.
  • Selalu memeriksa apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
  • Mampu mengorganisasi sumber daya yang ada untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.
  • Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
  • Tidak mudah putus asa
  • Tidak mudah menyerah dalam menghadapi
  • Dapat bekerja sama
  • Memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan
  • Berusaha mengevaluasi diri agar dapat memperbaiki kekurangan dan terus berkembang.
  • Tekun dalam menghadapi rintangan karena percaya segala sesuatu tidak dapat didapatkan secara instan
  • Memiliki inisiatif untuk terus mengembangkan diri.                                                                                                                              
  • Alhamdulillah kegiatan belajar hari ini berjalan dengan baik, peserta didik dapat  memahami materi puisi dan ciri-ciri kerja keras.

Materi Ajar: Kamis, 20 Februari 2025

 BAHASA INDONESIA


Bacalah teks berikut dengan cermat!  Kemudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya.

Anak-Anak Merapi
Langit masih semburat merah. Hawa dingin masih menggigit tulang. Yono, Panji, dan Ratna berjalan beriringan menuju sekolah. Mereka berangkat lebih pagi untuk tugas piket.

 “Semoga Merapinya baik-baik saja,” gumam Panji.

Anak-anak ini tinggal di lereng Gunung Merapi. Beberapa tahun lalu, wedus gembel menjadi buah bibir orang se-Indonesia. 

Wedus gembel membabi buta, menghanguskan apa saja yang dilaluinya. Seluruh penduduk desa harus mengungsi sampai kondisi membaik kembali. Wajar jika Panji memiliki harapan seperti itu.

“Kata bapakku, Gunung Merapi itu penting bagi kehidupan masyarakat di sini. Kalau Merapi akan meletus, kita sebaiknya menyingkir sebentar. Abu dan lava yang dikeluarkan itu baik untuk menyuburkan tanah,” Ratna angkat bicara. 

 “Iya,” imbuh Yono. “Buktinya, sekarang sawah dan kebun kita makin subur.”

 “Tapi kalau meletus lagi, menakutkan sekali. Gara-gara wedus gembel itu, Si Blendhung meninggal.” Mendung menyelimuti wajah Panji ketika dia teringat sapi kesayangannya.

Ratna dan Yono ikut sedih, tetapi tertawa mendengar Panji mengucapkan kata “meninggal” untuk sapinya. Mereka meminta Panji berlapang dada menerima kenyataan itu.

“Bekas aliran lava Merapi malah menjadi pemikat wisatawan,  ya. Pamanku sering mengantar mereka dengan jip,” ujar Yono.

“Aku belum pernah naik jip. Kapan-kapan, ajak aku, ya?” Ratna memohon kepada Yono. Dia sedikit iri. Banyak wisatawan datang ke Merapi untuk bertualang naik jip menyusuri Gunung Merapi. Namun, dia sendiri belum pernah mencobanya.

“Nanti aku bilang pamanku. Biar kita bertiga diajak berkeliling Merapi naik jip,” janji Yono.

Ratna dan Panji bersorak. Panji sudah melupakan Si Blendhung gara-gara janji Yono.

“Kita terlambat!” Yono mengejutkan kedua temannya. 

Mendengar itu, mereka berlarian menuju sekolah. 
Cerita oleh B.E. Priyanti

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! Tuliskan jawaban di buku tulis kalian.
1. Mengapa Ratna dan Yono tertawa mendengar kata “meninggal”?
Yono dan Ratna tertawa mendengar kata meninggal karena kata tersebut kurang tepat jika digunakan untuk hewan.
2. Apa kata yang lebih tepat pengganti kata “meninggal” dalam kalimat Panji?
Kata pengganti meninggal yang tepat adalah mati.
3. Di antara tiga tokoh dalam teks “Anak-Anak Merapi”, ada satu tokoh yang mengalami perubahan perasaan. Semula dia bersedih, kemudian gembira. Siapakah dia?Jelaskan penyebabnya.
Tokoh yang mengalami perubahan perasaan bersedih kemudian gembira adalah Panji. Dia bersedih karena sapinya mati, namun dia gembira karena akan diajak naik jip oleh Yono.

KBBI
  1. mengungsi: v pergi menghindarkan (menyingkirkan) diri dari bahaya atau menyelamatkan diri (ke tempat yang dirasa aman)
  2. lava: n bahan vulkanis dalam keadaan cair yang keluar dari kepundan gunung berapi
  3. petualang: n orang yang bertualang, menjelajah
  4. piket: n kelompok atau regu yang melakukan tugas jaga siang atau malam hari (biasanya dalam kesatuan militer, rumah sakit, kantor, dan sebagainya)
  5. meletus: v pecah atau terbuka dengan tiba-tiba karena adanya tekanan atau dorongan yang sangat kuat sehingga mengeluarkan bunyi yang sangat keras; meledak
  6. vulkanis: a memiliki sifat gunung berapi (vulkan)
  7. lereng: n sisi (bidang, tanah) yang landai atau miring
  8. lahar: n lumpur batu yang keluar dari kawah gunung berapi
  9. jip: n mobil kecil yang kuat, serbaguna, bentuknya segi empat 
  10. posko: n akr pos komando

Jelajah Kata
Perhatikan kata-kata yang disorot kuning pada bacaan di atas. Tahukah kalian artinya?Gunakan kata-kata tersebut untuk melengkapi teka-teki silang berikut agar kalian makin memahami maknanya. 




Mendatar:
2. terbuka karena tekanan dengan bunyi yang kuat
4. berkaitan dengan gunung berapi
6. sisi tanah yang landai atau miring
7. lumpur berbatu yang keluar dari gunung berapi
8. mobil berbentuk segi empat yang kuat
10. pos komando

Menurun:
1. pergi menyelamatkan diri ke tempat aman
3. cairan panas dari gunung berapi
5. orang yang suka bertualang
9. kelompok atau regu yang menjalankan tugas

1.TTS  

IPAS
Kearifan lokal adalah kumpulan nilai-nilai, norma, pengetahuan, dan tradisi yang terkandung dalam suatu komunitas atau masyarakat tertentu. Kearifan lokal erat kaitannya dengan kebudayaan.

 ciri-ciri kearifan lokal yaitu:
  1. Memiliki kemampuan mengendalikan;
  2. Mampu bertahan dari pengaruh budaya luar;
  3. Mengakomodasi budaya luar;
  4. Memberi arah perkembangan budaya;
  5. Mengintegrasi atau menyatukan budaya luar dan budaya asli.

Kearifan lokal berkaitan erat dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Masyarakat memiliki sudut pandang tersendiri terhadap alam dan lingkungannya dan mengembangkan cara-cara tersendiri untuk memelihara keseimbangan alam serta lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Fungsi dan manfaat kearifan lokal adalah:
  1. Pengembangan iptek;
  2. Pelestarian dan konservasi sumber daya alam;
  3. Pengembangan sumber daya manusia;
  4. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan;
  5. Bermakna sosial
  6. Bermakna etika dan moral;
  7. Sebagai pengetahuan budaya.

Contoh kearifan lokal dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam adalah Sasi Laut di Maluku. Sasi merupakan sebuah larangan untuk mengambil hasil alam tertentu. Larangan ini sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya alam tersebut. Saat ini, Sasi lebih bersifat hukum adat dibandingkan tradisi. Sasi digunakan sebagai cara mengambil kebijakan dalam pengambilan hasil laut dan hasil pertanian. Kebijakannya berupa penentuan masa jeda, yaitu masa dimana warga tidak boleh mengambil sumber daya dari laut dalam waktu tertentu dan di tempat yang telah ditentukan. Dengan adanya Sasi, warga pun lebih bijak dalam mengambil hasil laut, serta ekosistem laut pun tetap terjaga. Inilah salah satu kearifan lokal yang memiliki nilai etika dan moral terhadap alam.

Seiring berjalannya waktu, globalisasi, serta masuknya teknologi, maka kearifan lokal menghadapi tantangan-tantangan yang mengancam keberadaan dan kelestariannya. Berikut adalah cara menjaga kelestarian budaya, yaitu:
  1. Menggunakan bahasa daerah di rumah sesuai dengan asal daerah.
  2. Mempromosikan kekayaan budaya.
  3. Mengikuti kegiatan kebudayaan di lingkungan sekitar.
  4. Menggunakan produk lokal yang bermanfaat bagi masyarakat

Mari Mencari Tahu
Sebelum kalian mengenal warisan kebiasaan budaya di Indonesia, sebaiknya kita mengenal dahulu kebiasaan masyarakat di lingkungan terdekat kalian. Coba tanya kepada teman dan guru kalian kebiasaan yang dilakukan di keluarganya secara turun temurun. Lihatlah contoh pada tabel berikut lalu salin di buku kalian!
NamaPeranKebiasaan Lingkungan Keluarga yang Dilakukan Secara Turun-menurunManfaatParaf
RaniGuruMinum jamu kunyit asam setiap pagiAgar badan tetap sehat
AdiTemanBerbicara bahasa Jawa di rumahAgar bahasa daerah lestari
AgusTemanMemasak makanan khas di hari rayaAgar makanan tradisional tetap lestari
LaniTemanBersilaturahmi saat hari rayaAgar persaudaraan tetap terjaga
UdinTemanTradisi mitoniAgar janin dan ibunya memperoleh keselamatan
WawanTemanUpacara perkawinanAgar upacara tradisional tidak hilang



Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat !

1. Bhineka Tunggal Ika mempunyai makna …

     A. 

2.   Aceh, Gayo, Alas, Batak, Nias, Melayu, Minangkabau adalah suku bangsa yang berada di pulau …

     A.  B.  D. 
Suku bangsa yang berasal dari Sulawesi di antaranya adalah suku ….
 
 
 
 
 Berikut ini salah satu dampak pudarnya kearifan lokal yang diakibatkan   
    masuknya pengaruh buruk dari era globalisasi, yaitu ….

a. masyarakat makin tertib dan patuh pada aturan hukum yang berlaku
b. pendekatan kekeluargaan dalam tiap permasalahan lebih mudah dijumpai
c. semangat gotong royong di masyarakat makin memudar
d. pola hidup sederhana makin diminati dan diterapkan oleh masyarakat

5.  Kearifan lokal bersifat ....

a. perorangan

b. internasional

c. modern

d. turun temurun

Berikut suku bangsa yang bukan berasal dari pulau Jawa adalah …
 
 
 
 
Lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah di antaranya adalah ….
 
 
 
 
8. Melestarikan kesenian daerah dapat diusahakan dengan cara ….
 
 
 
 
9. Keanekaragaman budaya bangsa merupakan ….
 
 
 
 


10. Yang bukan merupakan kearifan lokal adalah...


A. Nasi tumpeng
B. Hutan Larangan Adat Kenagarian Rumbio
C. Lagu pop
D. Kepercayaan te aro neweak lako


II. jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari adalah..

2. Tuliskan 3 lagu daerah berikut daerah asalnya!

3. Tuliskan 3 tarian daerah berikut daerah asalnya!

4. Tuliskan lima (5) makanan tradisional Indonesia beserta daerah asalnya!
5. Tuliskan 3 baju adat berikut asal daerahnya!

Kesimpulan 
Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berjalan lancar dan tuntas

Kamis, 20 Februari 2025

Materi Ajar: Rabu, 19 Februari 2025

Hari/Tanggal               : Rabu, 19 Februari 2025

Kelas                            : IV A

Muatan Pelajaran         : 

1. Matematika              :  Bangun Datar (Ciri-ciri Bangun Datar, Komposisi dan                                                                        Dekomposisi   bangun datar)

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 TP:  Peserta didik mampu mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika 

2. P5                                            :  Tema Kewirausahaan 

Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan

Kegiatan  Pembelajaran    :   P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Tujuan Pembelajaran :

-Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan motoriknya dengan cara meronce memanfaatkan alat dan bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Dimensi

Elemen

Subelemen

Capaian pada fase B

Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT

Berempati kepada orang lain

Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

 

 

 

Kreatif

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan

Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

               

Mandiri

Regulasi diri

Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya


 



 
Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 
 

A. Segi Banyak

Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk bangun datar. 

Diantara benda tersebut ada yang termasuk segi banyak dan ada juga yang tidak, berikut beberapa contohnya:

Contoh Segi banyak Hal 142
Contoh Segi banyak Hal 142

Jika diperhatikan, dapat diketahui bangun datar tersebut mempunyai sisi berbentuk garis lurus paling sedikit 3 buah.

Dan antar sisi tersebut membentuk sebuah bentuk kurva yang tertutup.

Contoh Segi banyak Hal 143


Pada contoh tersebut, diketahui bahwa bangun tersebut mempunyai sisi yang berbentuk garis lurus sebanyak dua buah.

Ada juga yang tidak punya sama sekali sedangkan antar sisi membentuk kurva tertutup dan terbuka.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disebutkan bahwa segi banyak adalah suatu kurva tertutup yang dibatasi paling sedikit tiga buah ruas garis.

Pemberian nama pada segi banyak ini disesuaikan dengan banyaknya sisi yang dimiliki oleh bangun datar tersebut.

a. Segitiga

   Jumlah sudut yang dimiliki 3
   Jumlah sisi yang dimiliki 3




b. Segiempat

   Jumlah sudut yang dimiliki 4
   Jumlah sisi yang dimiliki 4


c. Segilima


 Jumlah sudut yang dimiliki 5
   Jumlah sisi yang dimiliki 5


d. Segienam

   Jumlah sudut yang dimiliki 6
   Jumlah sisi yang dimiliki 6


Jenis Bangun Segi Banyak

Berdasarkan besar sudut dan panjang sisinya, bangun segi banyak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :


1.) Bangun segi banyak beraturan

      Bangun segi banyak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut :

      a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah sama

      b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah sama

      c. Segi banyak beraturan mempunyai simetri lipat yang sama dengan jumlah sudutnya.

      d. Segi banyak beraturan mempunyai simetri putar yang sama dengan jumlah sudutnya.


2.) Bangun segi banyak tak beraturan

    Bangun segi banyak tak beraturan adalah bangun segi banyak yang mempunyai ciri sebagai berikut:

    a. Besarnya sudut-sudut dari segi banyak beraturan adalah tidak sama


b. Panjangnya sisi-sisi segi banyak beraturan adalah tidak sama

    c. Segi banyak tak beraturan mempunyai simetri lipat yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.

    d. Segi banyak tidak beraturan mempunyai simetri putar yang tidak sama dengan jumlah sudutnya.



B. Segitiga

Banyak benda di sekitar kita yang berbentuk segitiga seperti penggaris segitiga, rambu lalu lintas dan lain-lain

Bangun segitiga memiliki beberapa jenis yang berbeda bentuk dan ciri-cirinya.

Jika diperhatikan dapat diketahui bahwa dalam segitiga terdapat 3 ruas garis yaitu ruas garis AB, BC, dan AC. 

Selanjutnya 3 ruas garis tersebut masing-masing dinamakan dengan sisi, sehingga segitiga memiliki 3 sisi, yakni sisi AB, sisi BC, dan sisi AC.

Dalam segitiga itu juga terdapat 3 sudut, yakni sudut A, sudut B, dan sudut C.

Maka jelas bahwa dalam segitiga terdapat sifat-sifat (ciri-ciri) memiliki 3 sisi, memiliki 3 sudut, dan memiliki 3 titik sudut.



a. Segitiga Sama Kaki
    Segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki 2 sisi sama Panjang

b. Segitiga Sama Sisi
    Segitiga sama sisi adalah segitiga yang semua sisinya sama Panjang

c. Segitiga Sembarang
    Segitiga sembarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak ada yang sama panjang.


d. Pengelompokan segitiga berdasarkan Sudutnya

    1) Segitiga Lancip
    2) Segitiga Siku-siku
    3) Segitiga Tumpul



C. Segiempat


a. Jajargenjang

b. Persegi Panjang


c. Belah Ketupat

d. Persegi

e. Layang-layang

f. Trapesium

g. Segiempat Sembarang




PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


AKTIVITAS 9

 

AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

1.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

1.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

2.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

3.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

4.       Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

5.       Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

6.       Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua

AKTIVITAS 10

 

AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

3.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

4.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

7.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

8.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

9.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

10.    Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

11.    Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

12.    Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua

AKTIVITAS 11

 

AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BUAH BERLUBANG.

 

Kegiatan                        : Meronce

Materi                            : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik             : Fasilitator

 

 

PERSIAPAN

1.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.       Jarum dan benang serta aneka buah yang berlubang atau sengaja dilubangkan.

 

PELAKSANAAN

1.     Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan buah berlubang.

2.     Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

3.     Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan buah berlubang.

4.     Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan buah berlubang.

5.     Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

6.     Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua

 

Kesimpulan:

Anak- anak sudah mulai pandai dalam meronce dan mengembangkan kreativitas masing2. Siswa tuntas mengenal jenis bangun datar persegi dan persegi panjang.

Selasa, 18 Februari 2025

Materi Ajar: Selasa, 18 Februari 2025

 

Hari/ Tanggal : Selasa, 18 Februari 2025

Kelas: IV A

Muatan Pelajaran:

Pendidikan Pancasila : Pola Hidup Bergotong Royong

Seni Musik : Dinamika dan Ragam Lagu

Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila:

Peserta didik dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI.

Capaian Pembelajaran Seni Budaya:

Elemen

Capaian Pembelajaran

Mengalami

(Experiencing)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengimitasi dan menata bunyi-musik sederhana   dengan   menunjukka  kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik maupun ekstrinsik.

Menciptakan

(Making/Creating)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-musik sederhana menjadi pola baru dengan  mempertimbangka unsur-unsur bunyi-musik intrinsik maupun ekstrinsik.

Merefleksikan

(Reflecting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu memberi kesan atas praktik bermusik lewat bernyanyi atau bermain alat/media musik baik sendiri maupun bersama-sama dalam beragam bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi lainnya.

Berpikir dan Bekerja Artistik (Thinking and Working Artistically)

Pada  akhir  fase  ini,  peserta  didik  mampu menyimak,       mendokumentasikan       secara sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan, saat bermusik, maupun usai berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan memainkan karya musik sederhana secara artistik, yang mengandung nilai-nilai positif dan membangun.

Berdampak (Impacting)

Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani, mendokumentasikan kebiasaan bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-musik sederhana serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.



.Pentingnya Kerukunan Hidup, Saling Berbagi, dan Tolong-menolong

Kerja sama yang dilakukan oleh masyarakat biasanya disebut dengan istilah gotong royong. Gotong royong dilakukan dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan, sehingga pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan dikerjakannya. Kegiatan gotong royong mengandung nilai kerukunan, saling berbagi, dan tolong-menolong.

Hidup rukun, saling berbagi dan tolong-menolong adalah perbuatan yang mulia dan membuat hidup kita bahagia. Kita dapat mempunyai banyak teman sehingga kita tidak menjadi sedih dan kesepian karena di sekeliling kita banyak teman yang menemani dalam hidup kita. Selain itu, kita menjadi disayangi oleh orang tua, guru, teman, dan anggota masyarakat lainnya. Hidup rukun, saling berbagi dan saling tolong dengan sesama termasuk nilai-nilai gotong royong.

Gotong royong banyak sekali manfaatnya, di antaranya dapat memperingan dan mempercepat pekerjaan selesai, menjalin kerukunan hidup bermasyarakat, dan mempererat rasa persaudaraan. Oleh karena itu, sebagai masyarakat Indonesia kita harus melaksanakan gotong royong dalam seluruh kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain.



Pengertian Gotong Royong

\Sikap bekerja bersama-sama, tolong-menolong,dan saling berbagi dalam menyelesaikan sesuatu hal.


Siapa saja yang harus bergotong royong?

Setiap orang sebagai warga dalam suatu lingkungan masyarakat. Karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan.

Bangsa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, salah satunya adalah gotong royong. Istilah ini mengandung makna bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kepribadian dan budaya Indonesia yang tetap hidup hingga saat ini. 

Nilai-Nilai dalam Gotong Royong 

1. Nilai Persatuan Gotong royong menciptakan persatuan. Dengan bekerja bersama, masyarakat menjadi satu kesatuan utuh, menyadari bahwa saling ketergantungan memperkuat persatuan. 

2. Nilai Kebersamaan Kebersamaan terwujud dalam setiap pekerjaan gotong royong. Contohnya, kegiatan ronda malam yang menciptakan kebersamaan dalam menjaga keamanan lingkungan.
3. Nilai Tolong-Menolong Gotong royong mengajarkan nilai tolong-menolong. Masyarakat belajar saling membantu, membuat pekerjaan cepat selesai, dan meningkatkan rasa kebersamaan. 

4. Nilai Rela Berkorban Kegiatan gotong royong menumbuhkan sikap rela berkorban. Masyarakat belajar untuk berkorban demi kebaikan bersama dan menyelesaikan tugas dengan sukarela.

 5. Nilai Sosial Gotong royong mencerminkan sifat sosial bangsa Indonesia. Interaksi yang saling membutuhkan memperkuat kehidupan bermasyarakat.

Karakteristik Gotong Royong 

1. Sifat Dasar Bangsa Indonesia Gotong royong menjadi identitas unik bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain.
 2. Rasa Kebersamaan Dalam setiap pekerjaan gotong royong, tercipta kebersamaan yang menguatkan hubungan sosial. 
3. Nilai Luhur Turun-Temurun Gotonng royong bukan sekadar kebiasaan, melainkan nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
 4. Saling Membantu untuk Kebahagiaan Bersama Gotong royong mengajarkan bahwa dengan saling membantu, kita dapat mencapai kebahagiaan dan kerukunan hidup bersama.

Pelaksanaan Gotong Royong Lingkungan Keluarga 

1. Membersihkan Rumah Bersama Gotong royong dimulai dari lingkungan keluarga dengan membersihkan rumah bersama.

 2. Membantu Ibunda di Dapur Bantuan di dapur menjadi contoh nyata gotong royong di keluarga.

3. Mencuci Peralatan Makan Bersama Saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga adalah bentuk gotong royong.

Lingkungan Sekolah 
1. Melaksanakan Piket Kelas Piket kelas menjadi wujud gotong royong di lingkungan sekolah. 
2. Melaksanakan Diskusi Kelas Diskusi kelas membantu memecahkan masalah bersama. 
3. Berbagi Makanan dan Minuman Berbagi bekal menciptakan kebersamaan di antara teman.
 4. Kerja Bakti Bersama Gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah.


Manfaat gotong royong:

1..meringankan pekerjaan

2. pekerjaan akan cepat selesai

3. menjalin kerukunan hidup bermasyarakat

4. mempererat rasa persaudaraan

Lingkungan Masyarakat 

1. Melaksanakan Siskamling Siskamling menjaga keamanan lingkungan setempat, menerapkan gotong royong. 

2. Kerja Bakti di Lingkungan Bersih-bersih dan perawatan lingkungan sebagai bentuk gotong royong di masyarakat. 

3. Membantu Korban Bencana Alam Gotong royong tercermin dalam membantu korban bencana alam.

Manfaat Gotong Royong

 1. Menciptakan Kebersamaan Gotong royong membentuk ikatan kebersamaan di antara masyarakat. 

2. Menumbuhkan Sikap Saling Menolong Kegiatan bersama ini menumbuhkan sikap saling menolong dan kekeluargaan. 

3. Membuat Pekerjaan Lebih Ringan dan Cepat Selesai Kolaborasi dalam gotong royong membuat pekerjaan lebih efisien. 

4. Mempererat Rasa Persatuan dan Kesatuan Gotong royong memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di masyarakat. 

5. Meningkatkan Produktivitas Kerja Dengan gotong royong, produktivitas kerja meningkat karena kolaborasi dan bantuan antarindividu. 

6. Menciptakan Lingkungan yang Tentram dan Damai Gotong royong menciptakan lingkungan masyarakat yang tentram, damai, dan harmonis.

Gotong royong merupakan suatu kegiatan bersama yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia dari zaman daulu kala hingga saat ini. Perilaku gotong royong telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Gotong royong merupakan keperibadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Gotong royong tumbuh dari kita sendiri, perilaku dari masyarakat. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa pamrih dari setiap individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indonesia, kita bisa menemukan sikap gotong royong ini.


Gotong royong merupakan sikap positif yang harus dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat di segala lini. Karena ini merupakan salah satu cermin yang membuat Indonesia bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit, kita tetap menjadi kesatuan yang kukuh. Inilah alah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuja dan puji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antarsesama manusia.

Gotong royong adalah sikap hidup, cara kerja, dan kebiasaan yang sudah dikenal bangsa Indonesia. Dengan bergotong royong, banyak hal yang telah dilakukan bangsa kita di masa lalu, mulai dari mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka hingga saling bahu-membahu berjuang dan memproklamasikan kemerdekaan negara. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.

Sebagai warga negara Indonesia, kita hidup bersama suku bangsa yang lain sebagai satu bangsa. Bangsa kita punya tujuan yang sama yaitu memajukan bangsa ini. Untuk meraih tujuan tersebut maka kita seharusnya selalu siap untuk bekerja sama dengan semangat gotong royong. Dengan adanya kesadaran setiap lapisan masyarakat mau melakukan setiap kegiatan dengan cara bergotong royong. Segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju.

Kita dapat membandingkan sikap bergotong royong dengan sikap individualisme yang akan memperlambat pembangunan. Sifat gotong royong di daerah perdesaan dapat dilihat pada kegiatan memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/memperbaiki rumah. Di daerah perkotaan sikap gotong royong masih dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, Dengan semangat gotong royong timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan nasional.

Semangat gotong royong didorong oleh kesadaran bahwa manusia tidak hidup sendiri, tetapi hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial, pada dasarnya manusia itu bergantung pada manusia lainnya, manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya;, dan manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.

Masyarakat Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan. Banyak kegiatan yang dilakukan yang membuat aku kagum. Inilah beberapa gambaran kehidupan mereka.
gotong royong
Berikan komentarmu tentang kegiatan-kegiatan yang ada pada setiap gambar.
Kegiatan gotong royong sangat baik untuk membina persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan bergotong royong, semua tugas berat akan menjadi lebih ringan.

Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan yang ada pada gambar?
Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara, diantaranya adalah sbagai berikut : Meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung Menumbuhkan sikap sukarela, tolong-menolong, kebersamaan, dan kekeluargaan antar sesame anggota masyarakat.Menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antarwarga masyarakat. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan nasional

Berikan contoh kegiatan kerjasama yang biasa dilakukan bersama-sama di daerahmu.
Kegiatan kerjasama yang sering dilakukan warga masyarakat antara lain kegiatan mendirikan rumah, mengerjakan sawah, membantu tetangga yang sedang berduka, menjaga keamanan lingkungan membersihkan lingkungan dan sebagainya.

Hal baik apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan itu?
Dengan gotong royong pekerjaan berat menjadi ringan, dan dengan gotong royong persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh.

Siapa saja yang berperan dalam kegiatan itu?
Biasanya kegiatan gotong royong dilakukan oleh sema anggota masyarakat, tua muda, pria wanita. Selain warga masyarakat biasanya tokoh masyarakat (Ketua RT/RW) sebagai penggerak kegiatan gotong royong.

Bagaimana peranmu dalam kegiatan itu?
Sebagai warga negara dan warga masyarakat kita harus ikut berperan aktif dalam kegiatan gotong-royong di lingkungan tempat tinggal. Tentunya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh setiap orang dalam kegiatan itu?
Ada beberapa sikap yang ditunjukkan dalam kegiatan gotong royong yaitu antara lain sikap sukarela sikap tolong menolong, dan sikap kebersamaan

Apa yang mungkin terjadi bila tiap anggota tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan itu?
Gotong royong tidak dapat berjalan dengan baik apabila warga masyarakat tidak aktif terlibat karena dalam gotong royong dibutuhkan kebersamaan dan tolong menolong.


 Pada pembelajaran Seni Musik Kelas IV Sekolah Dasar Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan mengenai Ragam Lagu. Tujuan pembelajaran kegiatan ini adalah peserta didik dapat mengkategorikan lagu anak, lagu daerah, lagu nasional, dan lagu popular berdasarkan lirik dan karakternya.. Peserta didik dapat memaknai lirik dan karakter yang terkandung pada sebuah lagu. Peserta didik dapat mengapresiasi contoh-contoh karya musik berdasarkan kategorinya. Peserta didik dapat menambah referensi musikalnya melalui ragam lagu yang dikenalkan.


Karya musik terbagi menjadi dua, yakni karya musik instrumental dan vokal. Karya musik vokal merupakan karya musik yang disertai dengan lirik yang selaras dengan melodinya. Sedangkan karya musik instrumental merupakan karya musik yang berupa komposisi permainan alat musik saja tanpa nyanyian. Pada pembelajaran ini, ragam lagu yang akan dipelajari merupakan karya musik vokal. Untuk mengetahui karakter setiap jenis lagu, berikut ini merupakan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap jenisnya:

1. Lagu Anak-Anak
Bentuk lagu anak anak biasanya cenderung sederhana dan temanya sesuai dengan jiwa anak-anak. Ciri-ciri lainnya adalah lirik lagu yang pendek dan penggunaan bahasa yang secara makna mudah dimengerti. Rentang nada yang mampu di jangkau oleh anak-anak masih terbatas.

Seorang anak yang memiliki suara tinggi dapat bernyanyi di antara nada c4 – f5 dan suara anak-anak yang cenderung rendah memiliki jangkauan mulai dari a3–d5. Oleh karena itu, nada-nada yang digunakan dalam melodi lagu tidak disarankan melebihi sepuluh nada.

Semakin sedikit jumlah nada yang dipergunakan untuk menyusun melodi lagu, semakin berbobot lagu anak-anak tersebut. Contoh-contoh lagu: Naik Delman, Naik Becak, Tik –tik Bunyi Hujan, Lihat Kebunku, Kring-kring, Balonku, Pelangi, Bintang Kecil, Naik Kereta Api, dan lain-lain.

2. Lagu Daerah
Ciri-ciri lagu daerah umumnya mengandung lirik lagu yang berisi gambaran tingkah laku masyarakat setempat. Bahasa yang digunakan pada liriknya merupakan bahasa daerah setempat. Teknik ucapan yang dilafalkan juga harus sesuai dengan dialek bahasa daerah setempat. Bentuk dan susunan melodinya juga cenderung sederhana sehingga mudah untuk dinyanyikan oleh masyarakat setempat. Berikut merupakan beberapa contoh lagu daerah beserta asalnya:
No.ProvinsiLagu Daerah
1.AcehBungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit, Tawar Sadenge, Aceh Lon Sayang
2.Sumatra UtaraDago Inang Sarge, Sigulempong, Sinanggar Tulo, Madekdek Magambiri, dan Butet
3.Sumatra BaratAyam Den Lapeh, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Dindin Badindin, Malam Bainai
4.JambiDodoi Si Dodoi, Injit-Injit Semut, TimangTimang Anakku Sayang, Batanghari, Pinang Muda.
5.RiauLancang Kuning, Soleram, Laksmana Raja di Laut, Ocu Maantau, dan Rang Talu
6.Kepulauan RiauPak Ngah Belek, Segantang Lada, Bujang Lagak, Hang Tuah, Kepri Manise
7.Sumatra SelatanCuk Mak Ilang, Dek Sangke, Kabile-Bile, Tari Tanggai, Selayang Pandang
8.Kepulauan BabelYok Miak, Berage, Miakku Sayang, Laug Men Sahang Lah Mirah, Gunung Tajam.
9.BengkuluLalan Belek, Sungai Suci, Umang-umang, Anak Kunang, Yo Botoi-Botoi
10.LampungAdi-adi Laun Lambar, Sang Bumi Ghuwai Jughai, Penyandangan, Cangget Agung, Lipang Lipang Dang, Sang Bumi Ruwai Jurai.
11.BantenDayung Sampan, Jereh Bu Guru, Tong Sarakah, Dayung Sampan, Yu Ragem Belajar
12.DKI JakartaJali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-ondel, Kelap-Kelip, Kicir-Kicir, Lenggang Kangkung, Cik Abang, Sirih Kuning.
13.Jawa BaratManuk Dadali, Pileuleuyan, Tokecang, Cing Cangkeling, Bubuy Bulan, Sapu Nyere Pegat Simpay
14.DI YogyakartaPitik Tukung, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah, Walang Kekek, Gethuk, Kupu Kuwi
15.Jawa TengahBapak Pucung, Gambang Suling, Gundhul Pacul, Gambang Suling, Padhang Wulan, Gek Kepriye
16.Jawa TimurCublak-cublak Suweng, Rek Ayo Rek, Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kembang Malathe, Keraban Sape.
17.BaliJanger, Macepet Cepetan, Meyong-Meyong, Ratu Anom, Ngusak Asik, Dadong Dauh
18.Nusa Tenggara BaratMoree, Pai Mura Rame, Tutu Koda, Kadal Nongak, Gugur Mayang, Tebe O nana
19.Nusa Tenggara TimurAnak Kambing Saya, Bolelebo, Potong Bebek Angsa, Batu Matia, O Nawenni Tana, Lagu Oras Loron Malirin, Oli Gailaru Marada
20.Kalimantan UtaraBebalon, Pinang Sendawar, dan Tuyang, Gunung Incung, Leten Jenai, Dau dau jejo’ de Pujasera
21.Kalimantan BaratCik Cik Periuk, Aek Kapuas, Kapal Belon, Ca Uncang, Dara Muning
22.Kalimantan TengahKalayar, Oh Indang Oh Apang, Tumpi Way, Naluya, Mamangun Mahagu Lewu, Manari Manasai, Malauk Manjala
23.Kalimantan TimurIndung-Indung, Oh Adingkoh, Bulan Haji, Buah Bolok, Burung Enggang Merista, Lamin Talungsur, Yamu Ame Tonge
24.Kalimantan SelatanAmpar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat, Anak Pipit, Japin Rantauan
25.Sulawesi UtaraO Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo, Gadis Taruna, Esa Mokan, Rambadia.
26.Sulawesi TengahTananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Banggai Tano Monondok, Wita Mor, Tape Gugu
27.GorontaloTahuli Li Mama, Moholunga, Binde Biluhuta, Dabu-Dabu, Tilola Malo Wolo Wololo, Ati Olo Ati Mama.
28.Sulawesi TenggaraPeia Tawa-Tawa, Tana Wolio, Peia Tawa-Tawa, Wulele Sanggula, Mekongga, Sope-Sope..
29.Sulawesi SelatanAnging Mamiri, Marencong-rencong, Pakarena, Anak Kukang, Ati Raja, Alosi Ripolo Dua, Pande Tongantu Nene'ta, To Manglaa, Sulawesi Pa'rasanganta.
30.Sulawesi BaratTenggang Tenggang Lopi, Pulo Karampuang, Panawar Saliliu. Tanna ratang sukku'na, Sayang-Sayang
31.MalukuBuka Pintu, Burung Kakatua, Waktu Hujan Sore-sore, Nona Manis Siapa yang Punya, Rasa Sayang Sayange, Naik ke Puncak Gunung
32.Maluku UtaraUna Kapita, Ngofa Se Dano, Moloku Kie Raha, Borero.
33.PapuaE Mambo Simbo, Sajojo sajojo, Sup Mowi Ya, Paik Akori, Rofandu, Akai Bipa Mare
34.Papua BaratApuse, Yamko Rambe Yamko, Diru-diru Nina, Rasine Ma Rasine, Wesupe

3. Lagu Nasional
Ciri-ciri dari lagu nasional adalah memiliki lirik yang bertemakan nasionalisme, kepahlawanan, dan mengobarkan semangat juang bangsa. Sesuai dengan tujuan tersebut, banyak lirik lagu nasional mengungkapkan semangat perjuangan dan persatuan.Contoh-contoh lagu nasional antara lain seperti Tanah Air, Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, Ibu Kartini, Ibu Pertiwi, dan lain-lain. Berikut contoh lagu nasional yang akan dipelajari
Ibu Pertiwi
5. Lagu Wajib Nasional
Di antara banyaknya lagu nasional, terdapat dua belas judul lagu yang dikategorikan ke dalam jenis lagu wajib nasional. Jenis lagu ini wajib diajarkan di sekolah dalam rangka menghidupkan dan menanamkan rasa kebangsaan, persatuan, persaudaraan, serta memupuk semangat proklamasi kepada pemuda, pelajar, dan bangsa Indonesia. Berikut judul-judul lagu kedua belas lagu tersebut:
  1. ”Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman
  2. ”Garuda Pancasila” ciptaan Prohar/Sudarnoto
  3. ”Merah Putih” ciptaan Ibu Sud
  4. ”Berkibarlah Bendera ku” ciptaan Ibu Sud
  5. ”Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suraryo
  6. ”Indonesia Tetap Merdeka” ciptaan C. Simanjuntak
  7. ”Halo-halo Bandung” ciptaan Ismail Marzuki 
  8. ”Hari Merdeka” ciptaan H. Mutahar
  9. ”Maju Tak Gentar” ciptaan C. Simanjuntak 
  10. ”Satu Nusa Satu Bangsa” ciptaan L. Mani
  11. ”Bagimu Negeri” ciptaan Kusbini
  12. ”Syukur” ciptaan H. Mutahar

5. Lagu Pop
Lagu pop sangat identik dengan musik-musik yang sedang terkenal pada masa kini. Pada umumnya musik pop merupakan jenis musik yang mudah dicerna dan memiliki lirik yang komersial. Dalam lirik-lirik, apa yang dicuatkan oleh penulis lagu dan dinyanyikan oleh vokalis dalam musik pop adalah sesuatu yang langsung dapat dinikmati, yaitu ihwal cinta atau bahkan yangbernuansa religius Nugraha dalam Didik, 2008:18.

Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentang nada yang tidak terlalu tinggi maupun rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-hal yang mendidik seperti mencintai orang tua, Tuhan, dan tanah air.

Sebaliknya musik pop dewasa memiliki tema syair yang bervariasi seperti tentang percintaan hingga sebuah kritik sosial Musika dalam Fitriana, 2010. Contoh-contoh lagu pop anak misalnya lagu Cinta Untuk Mama yang dipopulerkan oleh Kenny, Laskar Pelangi yang dipopulerkan oleh band Nidji, Andai Aku Besar Nanti yang dipopulerkan oleh Sherina, dan lain-lain

Sumber : Buku Seni Musik Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud

Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Alhamdulilah semua peserta didik Tuntas dalam memahami dengan baik materi tentang manfaat gotong royong baik di lingkungan rumah dan sekolah  Demikian pembelajaran hari ini, semoga selalu diberikan pemahaman dalam menuntut ilmu pada hari ini. aamiin....

Materi Ajar: Jum'at. 21 Februari 2025

  Hari/Tanggal                            :  Jum'at, 21 Februari 2025 Muatan  Pembelajaran              :   1.  Bahasa Indonesia        ...