Jumat, 29 September 2023

Materi Ajar: Jumat, 29 September 2023

 Hari/ Tanggal : Jum'at, 29 September 2023

Kelas: IV A

 BAHASA INDONESIA     

Bab : 3 Lihat Sekitar

Materi : Imbuhan Ber-

CP    : 

1. Menyimak

·         Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

2. Membaca dan Memirsa

·         Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasi dan mampu menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

3. Berbicara dan Mempresentasikan

·         Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh (gestur) yang santun; menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks; serta mengajukan dan menanggapi pertanyaan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan menerapkan tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beragam.

4. Menulis

·         Peserta didik mampu menulis teks narasi, deskripsi, rekon, prosedur, dan eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam serta informasi yang lebih terperinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik makin terampil menulis tegak bersambung.

 

TP/ ATP:

1

  • Melalui beragam teks dan kegiatan, peserta didik dapat menulis dengan struktur argumentasi, mengenal pemakaian awalan ‘ber-’ dan menggunakannya, menyampaikan petunjuk arah, serta menulis teks dengan struktur deskripsi.
IPAS

Capaian Pembelajaran 

1.  Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia  (panca indra)

2.   Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

PAK ( Pendidikan Anti Korupsi)

Wawasan: Memahami manfaat perilaku bertanggung jawab untuk diri pribadi dan sosial

Ketrampilan: Mnegimplementasikan perilaku bertanggung jawab

Sikap Sosial : Meyakini manfaat perilaku bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari


 
Apa kabar anak-anak bu Tutik hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 

 BAHASA INDONESIA


BAHASA INDONESIA



Pendidikam Anti Korupsi ( PAK)

Pengertian tanggung jawab adalah melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Tanggung jawab juga berarti siap menanggung segala risiko atas perbuatan sendiri

Orang yang bertanggung jawab tidak akan korupsi, karena yakin segala tindakan buruknya akan dibayar dengan setimpal pula. Rasa tanggung jawab tidak begitu saja muncul, akan tetapi terjadinya melalui sebuah proses. Dimulai dari hal-hal kecil, seperti jika mengambil sesuatu harus mengembalikan pada tempatnyalah tayangan video berikut!

Dengan sikap yang bertanggung jawab, seseorang akan dipercaya, dihormati dan dihargai serta disenangi oleh orang lain. Sikap bertanggung jawab membuat seseorang lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan.

Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia atas tingkah laku dan perbuatannya. Hal ini berhubungan dengan perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Sikap tanggung jawab diperlukan dalam menjalani kehidupan dan sebagai bentuk pembelajaran untuk mengembangkan diri.

Berikut ini merupakan beberapa alasan mengapa penting untuk bersikap tanggung jawab, di antaranya:

1. Tanggung jawab dapat memunculkan sikap berani mengakui kesalahan yang dilakukan dan mau mengubahnya menjadi tindakan lebih baik.

2. Tanggung jawab dapat membuat seseorang bertindak lebih hati-hati dalam melakukan sesuatu.

3. Dengan tanggung jawab, seseorang akan dapat dihargai, dihormati, dipercaya, dan disenangi orang lain


Ciri-Ciri Seseorang Bertanggung Jawab:

Di bawah ini merupakan beberapa ciri-ciri seseorang bertanggung jawab, yaitu:

1. Menepati janjinya.

2. Menjalankan tugas dengan baik.

3. Tetap menjaga dan menghormati diri sendiri.

4. Selalu memotivasi dan menyemangati diri sendiri.

5. Berani menanggung segala risiko dari keputusan dan perbuatannya.

IPAS

Simak video berikut!

Perubahan wujud benda terdiri dari: 











AYO BERNYANYI!

Selasa, 26 September 2023

Materi Ajar: Selasa, 26 September 2023

 Hari/ Tanggal : Selasa, 26 September 2023

Kelas: IV A

1. Pendidikan Pancasila

Bab : Norma

Materi : Musyawarah

CP    :

· 1.    Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar    tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.

2.    Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.

3. Peserta didik melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah

TP / ATP  :

1.    Peserta didik dapat mengklasifikasikan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya dengan tepat.

2.    Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya dengan benar.

3.    Peserta didik dapat mengidentifkasi hak dan kewajibannya sebagai peserta didik dengan tepat.

4.    Peserta didik dapat mengidentifkasi hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga dengan tepat.

5.    Peserta didik dapat merumuskan pendapat secara sistematis dan logis.

6.    Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif apabila pendapatnya tidak diterima oleh orang lain.

7.    Peserta didik dapat menganalisis pelaksanaan musyawarah di lingkungannya dengan tepat.


2. Seni Tari     

Bab : Mengenal Gerak dan Makna pada Permainan Tradisional

Materi : Macam-macam permainan tradisional

CP    : 

  1.     Elemen Mengalami (Experiencing), Peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.
  2.  Menciptakan (Creating), peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat gerak dengan unsur utama tari, level, perubahan arah hadap.
  3.  Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and working artistically peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
  4.    Merefleksikan (Reflecting)  peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat melakukan aktivitas pembelajaran tari
  5. 5 Berdampak (Impacting)     peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada seni tari yang berpengaruh pada kemampuan diri dalam menyelesaikan aktivitas pembelajaran tari.

TP/ ATP:

Peserta didik mampu memperagakan gerak tari permainan tradisional, baik secara individu maupun kelompok.


 
Apa kabar anak-anak bu Tutik hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 


PANCASILA

Pengertian Musyawarah

Secara etimologi, kata 'musyawarah' berasal dari bahasa Arab, yaitu 'syawara'. 'Syawara' memiliki arti mengajukan sesuatu atau berunding.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atau penyelesaian masalah.

Musyawarah merupakan sistem pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang untuk menemukan penyelesaian atau solusi dari persoalan.

Tujuan dan Ciri-Ciri Musyawarah

Di dalam musyawarah harus ada tujuan yang diputuskan atau dihasilkan, di antaranya:

1. Memberikan kesempatan dan menyelesaikan kesulitan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang atau perspektif.

Sehingga dapat menghasilkan keputusan sesuai dengan standar dan persepsi anggota musyawarah.

2. Untuk mendapatkan kesepakatan bersama sehingga keputusan yang diambil dalam masyarakat dapat diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh anggota musyawarah.

Setelah mengetahui tujuannya, berikut ini merupakan ciri-ciri dalam musyawarah, antara lain:

1. Mengutamakan kepentingan moral dan bersumber dari hati nurani.

2. Mendapat yang diusulkan mudah dipahami dan enggak memberatkan setiap anggota musyawarah.

3. Dilakukan untuk kepentingan bersama.

4. Hasil dari musyawarah dapat diterima sesuai dengan hati nurani dan akal sehat.

 

Manfaat Musyawarah

Di bawah ini adalah beberapa manfaat musyawarah, yaitu:

1. Dapat menyatukan pendapat yang berbeda.

2. Mencari kebenaran dan mencegah kekeliruan.

3. Permasalahan dapat segera teratasi.

4. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah memiliki nilai keadilan.

5. Melatih untuk mengemukakan pendapat di depan banyak orang.

6. Dapat menciptakan stabilitas nasional.

Itulah pembahasan mengenai musyawarah dari pengertian, tujuan dan ciri-ciri, beserta manfaatnya.

SENI TARI

Waktu masih kecil, permainan tradisional apa yang pernah kamu mainkan? Apakah gobak sodor, gundu, atau engklek? Meski hampir setiap daerah di Indonesia mengenal dan memainkan permainan ini, namun bisa jadi permainan peninggalan nenek moyang kita ini, memiliki nama yang berbeda-beda.

 

Manfaat dari permainan khas nusantara peninggalan nenek moyang kita ternyata punya banyak manfaat, lho. Beberapa manfaatnya yaitu seperti melatih keterampilan sensorik, kemampuan matematis, interaksi sosial dan motorik, hingga mengandung pesan moral ketika dimainkan bersama tembang dolanan. 

 

Permainan Tradisional Seru untuk Anak-Anak

Indonesia sendiri yang kaya akan budaya, memiliki sejumlah nama permainan tradisional yang sangat seru. Berikut beberapa yang paling populer.

 

 

  1. Lompat Karet

    Contoh permainan tradisional yang pertama ini adalah yang paling populer dan dimainkan secara luas hampir di semua daerah di Indonesia. Bahkan hingga saat ini masih banyak anak-anak yang memainkannya.

     

    Peraturannya pun sangat sederhana. Hanya saja kamu harus bisa merangkai karet menjadi tali yang kokoh untuk memainkannya. Karet disambung satu per satu sampai panjang dan kokoh.

     

    Ujung karet juga harus kamu ikat secara kokoh agar tidak lepas. Setelah itu, kamu bisa memainkannya langsung.

     

    Peraturannya sederhana, kamu harus melompat mulai dari yang paling bawah hingga teratas. Pemain atau tim yang berhasil melewati rintangan, maka keluar menjadi pemenangnya.

     

  2. Benteng/Gobak Sodor

    Seperti yang dipaparkan sebelumnya, permainan tradisional adalah salah satu cara untuk melatih interaksi sosial. Gobak sodor adalah salah satunya karena permainan ini melibatkan banyak orang.

     

    Setiap kelompok harus terdiri minimal 2 orang. Untuk memulainya bisa dengan melakukan hompimpa terlebih dahulu.

     

    Tim yang menang hompimpa akan memulai permainan dengan berlari dan mengejar ke arah benteng tim musuh. Kamu harus bergerak cepat dan lincah agar tidak ada lawan yang menangkapmu.

     

  3. Engklek

    Sama seperti lompat tali, engkel juga tergolong masih populer. Banyak anak yang masih kecil maupun yang sudah beranjak remaja, masih memainkannya hingga kini.

     

    Engklek adalah permainan yang tersebar hingga ke berbagai daerah. Sebutannya berbeda-beda di setiap daerah, namun aturan dan cara memainkannya masih tetap sama.

     

    Permainan ini cocok untuk perempuan maupun laki-laki. Bahkan dua orang saja sudah cukup untuk memainkannya. Sedangkan jumlah maksimal pemain yaitu hanya  5 orang saja.

     

    Pertama-tama kamu gambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur. Kemudian setiap pemain akan melompatinya dengan hanya menggunakan satu kaki.

     

    Pemain yang jatuh atau menyentuh garis kotak harus keluar dari permainan atau kalah. Kemudian tim atau pemain lain melanjutkan bagiannya.

     

  4. Ular Naga

    Hampir semua anak-anak, terutama yang besar di era 90-an pasti pernah memainkan ular naga. Jumlah pemain minimum adalah 5 orang. Maksimal bisa mencapai 8 orang, bahkan bisa lebih dari itu.

     

    Sebelum memulai, pemain harus melakukan hompimpa. 2 orang pemain yang belum keluar dari hompimpa, maka akan menjadi induk naga atau pagar.

     

    Ular naga kemudian akan berjalan mengelilingi pagar sambil bernyanyi. Pada saat lagunya selesai, maka gerbang pagar akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain secara cepat.

     

    Setiap pemain yang tertangkap maka harus memilih pagar atau induk yang ingin mereka ikuti hingga ular tersebut habis. Kemudian, pagar yang memperoleh anak paling sedikit maka harus mengejar merebut anak paling belakang di pagar lainnya.

     

  5. Petak Umpet

    Peraturan permainan berikut ini tergolong mudah. Bahkan hingga saat ini masih banyak sekali anak-anak yang memainkannya.

     

    Petak umpet juga menjadi salah satu permainan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di luar negeri, seperti Amerika Serikat, permainan ini bernama hide and seek.

     

    Minimum pemain pada petak umpet yaitu 2 orang. Maksimum bisa belasan orang sekaligus. Aturannya pun sangat mudah sekali.

     

    Orang yang berjaga harus menutup mata. Setelah itu, dia harus menghitung dari 1 hingga 10. Kemudian di rentang waktu penghitungan, pemain lain harus bersembunyi.

     

    Setelah selesai menghitung, penjaga harus mencari setiap orang yang bersembunyi satu per satu.

     

  6. Boi-Boian

    Nama boi diambil dari nama lelaki, yaitu “boy”. Meskipun menggunakan nama lelaki, namun faktanya permainan ini juga dimainkan oleh para anak perempuan.

     

    Untuk memainkannya, para pemain memerlukan satu bola tenis (bisa menggunakan bola lain dengan ukuran sama) dan genteng pecah.

     

    Setelah peralatan siap, maka genteng pecah harus kamu tumpuk hingga tersusun rapi. Setelah tersusun, kelompok lain harus menebang genteng dengan cara melempar bola pada jarak tertentu hingga tidak tersisa kemudian menghindar tembakan bola dari anggota lain.

     

  7. Bekel

    Yang terakhir, ada sebuah permainan yang pastinya sangat berkesan sekali bagi para anak perempuan di masanya. Bekel adalah permainan bola pantul yang terbuat dari bola karet.

     

    Perlu kamu ketahui, tidak sembarangan orang bisa memainkan ini, lho. Butuh keahlian untuk memainkannya.

     

    Persiapan bisa kamu mulai dengan menyediakan bola bekel dan enam biji bekel. Setelah itu, kamu bisa memainkannya dengan mengambil satu per satu biji bekel sambil memantulkan bola.

     

    Yuk, populerkan kembali permainan tradisional yang ada di tanah air! Salah satu upaya untuk mengangkatnya kembali yaitu dengan mengunggah aktivitas bermain kamu ke media sosial. 

  8. Rangku Alu 
Salah satu permainan tradisional adalah Rangku Alu. Permainan asal Nusa Tenggara Timur ini dimainkan oleh warga Manggarai. Ada pun tujuan pelaksanaan permainan ini, yaitu untuk menyambut hasil panen pertanian dan perkebunan.Permainan Rangku Alu dimainkan secara suka cita dan penuh syukur berkat hasil panen warga Manggarai. Bahkan permainan ini juga dimainkan oleh segala umur.
Permainan Rangku Alu memang hanya membutuhkan batang bambu, akan tetapi dalam permainannya memerlukan teknik ketangkasan dan kelincahan agar lompatan yang dihasilkan berhasil.

Permainan ini tampaknya mudah, akan tetapi jika sudah dimainkan memang tidak semudah yang terlihat. Justru permainan ini dinilai menantang, sebab apabila kaki pemainnya sudah terjepit ia selalu merasa untuk mencobanya lagi.
Para pelajar sedang membawakan Tarian Rangkuk Alu yang merupakan tarian khas Manggarai pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Kamis (2/5) di Kota Borong.Sumber foto : Istimewa.

Beriku tutorial bermain rangku Alu


Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu 

Salam sayang dari ibu Tutik 
Wassalaamualaikum wr wb

Senin, 25 September 2023

Materi Ajar: Senin, 25 September 2023

 Hari/ Tanggal : Senin, 25 September 2023

Kelas: IV A

 BAHASA INDONESIA     

Bab : 3 Lihat Sekitar

Materi : Paragraf Argumentasi

CP    : 

1. Menyimak

·         Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

2. Membaca dan Memirsa

·         Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informasi dan mampu menjelaskan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita pada teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

3. Berbicara dan Mempresentasikan

·         Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh (gestur) yang santun; menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks; serta mengajukan dan menanggapi pertanyaan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan menerapkan tata caranya. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beragam.

4. Menulis

·         Peserta didik mampu menulis teks narasi, deskripsi, rekon, prosedur, dan eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam serta informasi yang lebih terperinci dan akurat dengan topik yang beragam. Peserta didik makin terampil menulis tegak bersambung.

 

TP/ ATP:

1

  • Melalui beragam teks dan kegiatan, peserta didik dapat menulis dengan struktur argumentasi, mengenal pemakaian awalan ‘ber-’ dan menggunakannya, menyampaikan petunjuk arah, serta menulis teks dengan struktur deskripsi.


MATEMATIKA

1. MATEMATIKA

Bab : Sudut

Materi : Pengertian Sudut

CP    :

Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor. Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1/2,1/3, 1/4) dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama (misalnya 2/8, 4/8, 7/8). Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika. Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

TP / ATP  : 

1. Peserta didik dapat mengerti dan memahmi pengertian sudut

2. peserta didik mampu membandingkan besaran sudut

3. peserta didik dapat mengerti dan memahami cara mengukur sudut baik dengan satuan baku dan tidak baku

4. peserta didik mampu mendefinisikan dan memahami jenis-jenis

 sudut.

IPAS

Capaian Pembelajaran 

1.  Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia  (panca indra)

2.   Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup makhluk hidup

3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

TP/ATP:

Topik A: Zat, Makhluk apa itu?

1.     Peserta didik dapat mengenali materi dan karakteristiknya dengan benar.

2.     Peserta didik dapat mempelajari karakteristik wujud zat/materi dengan baik.

3. Peserta didik dapat mencari tahu bagaimana perubahan wujud zat terjadi dengan benar.
 
Apa kabar anak-anak bu Tutik hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 

 BAHASA INDONESIA


Paragraf argumentasi adalah pendapat yang disampaikan lewat paragraf tertulis.

Pendapat yang disampaikan secara lisan atau tertulis adalah bentuk argumentasi yang bisa menjelaskan fungsi dan bukti-bukti peraturan dan data ilmiah.

Paragraf argumentasi berisikan pendapat atau sikap disertai alasan, contoh, dan bukti untuk meyakinkan pembacanya.

Contoh dan bukti ini berguna agar pendapat dan sikap yang dipilih kuat dan valid.

Paragraf argumentasi juga diartikan sebagai jenis paragraf yang membuktikan tentang kebenaran suatu hal.


Untuk bisa menyusun argumentasi dengan sempurna harus mempertimbangkan pola pikir logis dan kritis.

Berikutnya akan dijelaskan tentang ciri-ciri dan contoh dari paragraf argumentasi.

Yuk, simak sama-sama detail tentang ciri-cirinya dan contohnya di bawah ini.

Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi

1. Mengandung pendapat, keyakinan, dan pandangan terhadap sebuah kondisi dan permasalahan;

2. Memiliki data akurat yang dipakai untuk meyakinkan orang lain;

3. Menjelaskan permasalahan dengan cara menganalisis dan menganalogikan;

4. Ada kesimpulan dalam bentuk pendapat yang lebih luas, tetapi bukan merupakan penegasan kembali sebagai topik utama.

Contoh Kalimat yang Mengawali Paragraf Argumentatif

- "Menurutku ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum kamu pergi liburan"

- "Betul sekali, aku setuju. Tentunya kamu perlu mengikuti jalur atau jadwal supaya kegiatanmu enggak berlarut-larut selama liburan"

- "Aku Tidak setuju, karena selama liburan harusnya kita bisa menikmati waktu tanpa perlu terlalu terpaku dengan rencananya"

- "Aku sependapat denganmu, karena ketika terlalu berpaku pada rencana kita jadi enggak menikmati momentum dan liburannya".

tag: Bahasa Indonesia Kelas 4 SD

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan paragraf argumentatif?








MATEMATIKA

Pengertian Sudut:

Pengertian Sudut

Sudut adalah bangun yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan di sekitar titik potongnya. Titik sudut adalah titik pangkal pertemuan dua garis yang saling bersinggungan dan membentuk sudut. Sedangkan kaki sudut adalah dua sinar garis yang membentuk sudut tersebut.

Keterangan Gambar : Pada bangun segitiga di atas, kamu melihat huruf A, B, dan C. Titik A, B, dan C adalah titik sudut, sedangkan garis AB dan AC merupakan kaki sudut.


Jenis-Jenis Sudut

Sudut Siku-Siku

Sudut siku-siku adalah sudut yang terbentuk dari kaki sudut yang tegak lurus. Ukuran sudut siku-siku sudah pasti, yaitu 90°.

Sudut Lancip

Sudut lancip adalah sudut yang ukurannya lebih kecil daripada sudut siku-siku, yaitu antara 0° sampai 90°.

yaitu antara 0° sampai 90°.

Sudut Tumpul

Sudut tumpul adalah sudut yang ukuran sudutnya lebih besar dari 90°. Itu berarti, ukuran sudutnya antara 90° sampai 180°.

Alat Pengukur Sudut

Sudut diukur dengan alat pengukur yang disebut busur derajat. Busur derajat biasanya berbentuk setengah lingkaran dengan banyak angka pada sekeliling lengkungan. Angka 0 sampai 180 pada lengkungan tersebut membantumu mengukur sudut pada bangun datar. 


Pada materi bab 4 kali ini membahas tentang Sudut.

Para siswa diajarkan untuk mengetahui cara menghitung dan mempelajari sudut.


Ukuran ruang terbuka di antara dua garis yang membentuk sebuah sudut disebut ukuran sudut.

Untuk membandingkan besaran sudut, dapat dilihat dari ukuran kelebaran sudutnya.

Ukuran sudut ditentukan oleh banyaknya ruang di antara garis dan bukan panjang sudutnya.



Ada cara untuk menyatakan ukuran sudut dengan tepat.

Dalam sebuah ukuran sudut, terdapat besaran derajat.

Derajat adalah satuan untuk menyatakan ukuran sudut.


Busur derajat digunakan untuk mengukur ukuran sudut dengan tepat. 

Satu sudut siku-siku yaitu 90 derajat.


Sementara 4 sudut siku-siku adalah 360 derajat.

Ukuran sudut cukup disebut dengan sudut.

Cara Menggunakan Busur

Ilustrasi Busur

ayo simak video berikut ini:






1. Taruhlah pusat busur derajat berimpit dengan titik sudut, di atas kaki sudut. 

2. Taruhlah garis 0 derajat dengan salah satu kaki sudut.

3. Bacalah skala yang berimpit dengan kaki sudut lainnya


Cara Menggambar Sudut

1. Gambarlah garis lurus dari suatu titik yang akan menjadi titik sudut.

2. Tempatkan pusat busur derajat di atas titik sudut.


3. Tempatkan garis 0 derajat tepat pada salah satu kaki sudut.

4. Beri tanda pada titik yang menunjukkan ke derajat yang dimaksud.

5. Gambarlah garis menghubungkan tanda yang kamu buat ke titik sudut untuk membuat kaki sudut yang lain. 



Ayo simak video cara menggmbar sudut




 IPAS


Simak video berikut!
IPAS



Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Peristiwa membeku ini terjadi karena penurunan maupun pendinginan suhu yang dialami benda tersebut. 

Contoh perubahan wujud membeku adalah air yang dimasukkan dalam lemari pendingin/ freezer, lama kelamaan air akan menjadi es. 

MEMBUAT ES KRIM SEDERHANA
Langkah langkah membuat es krim menggunakan kaleng?

  1. Siapkan Bahan. Seperti cara sebelumnya, siapkan bahan-bahan untuk membuat adonan es krim, seperti susu, krim kocok, gula, perasa vanila atau cokelat. ...
  2. 2. Siapkan Wadah Kaleng. ...
  3. 3. Campurkan Bahan. ...
  4. 4. Tuang Adonan Es Krim. ...
  5. Tuang Es Batu dan Garam. ...
  6. 6. Putar Kaleng. ...
  7. 7. Es Krim Siap Dinikmati.


Selamat mencoba ........

Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu 

Salam sayang dari ibu Tutik 
Wassalaamualaikum wr wb


 

Materi Ajar: Selasa, 30 April 2024

  Hari/ Tanggal : Selasa, 30 April 2024        Kelas: IV A Muatan  Pembelajaran              :   1. Pendidikan Pancasila   : Gotong Royong 2...