Senin, 25 Maret 2019

Unsur Intrinsik Karya Sastra

UNSUR INTRINSIK SASTRA
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra itu dari dalam seperti :
1. Tema
2. Amanat
3. Alur atau Plot
4. Penokohan atau Perwatakan
5. Latar atau Setting
6. Sudut Pandang
a. Tema
Tema atau ide pokok merupakan sesuatu yang menjadi pokok masalah atau pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karya sastranya.
b. Amanat
Amanat adalah pesan dan kesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karya sastra. Amanat dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan atau sesuatu yang bermakna dalam hidup dimana dapat memberikan kepuasan, dan kekayaan batin terhadap kehidupan.
c. Alur atau Plot
Merupakan jalan cerita atau rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Dalam karya sastra terdapat 2 bagian yang menyinggung tentang alur yaitu macam-macam alur dan tahap-tahap alur.
• Macam-macam alur
1. Alur maju yaitu peristiwa-peristiwa yang diutarakan dari awal sampai akhir atau masa kini menuju masa yang akan datang.
2. Alur mundur (Flash Back) yaitu peistiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan / masa lalu salah satu tokoh.
3. Alur gabungan ( Campuran ) yaitu peristiwa – peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutaraan peristiwa – peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa – peristiwa yang lampau , kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama ) lagi.
• Tahap – tahap alur
1. Tahap perkenalan / eksposisi, yaitu tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian , tetapi belum ada ketegangan ( perkenalan para tokoh , reaksi antar pelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat).
2. Tahap pertentangan / konflik, yaitu tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku – pelaku ( titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua :
• Konflik internal adalah konflik yang terjadi dalam diri tokoh.
• Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi di luar tokoh ( konflik tokoh dengan tokoh, konflik tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konflik tokoh dengan tuhan, dll)
3. Tahap penanjakan konflik / komplikasi, adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit ( nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar – samar )
4. Tahap klimaks, yaitu tahap dimana ketegangan mulai memuncak ( perubahan nasib pelaku sudah mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita )
5. Tahap penyelesaian, yaitu tahap akhir cerita , pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib – nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyesalan.
d. Perwatakan / penokohan, adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh.
Pelaku / tokoh dalam cerita
1. Pelaku utama adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir / muncul pada setiap satuan kejadian.
2. Pelaku pembantu, adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita. Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3. Pelaku protagonist adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran ( jujur, setia, baik hati, dll)
4. Pelaku antagonis adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonist ( penipu, pembohong, dll )
5. Pelaku tritagonis adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
e. Latar / setting, yaitu sesuatu / keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah cerita.
Macam – macam latar :
1. Latar tempat, yaitu latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi ( di sekolah, di kota, di rungan, dll )
2. Latar waktu, yaitu kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang, malam, kemarin, besok, dll)
3. Latar suasana, yaitu dalam keadaan dimana cerita terjadi ( sedih, gembira, dingin, damai, sepi, dll)
f. Sudut pandang pengarang
Sudut pandang adalah posisi / kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1. Sudut pandang orang kesatu, yaitu pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita , terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya ( aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2. Sudut pandang orang ketiga, yaitu pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh – tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya ( ia, dia, mereka, kata ganti orang ketiga jamak, nama – nama lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar: Selasa, 21 Mei 2024

Hari/ Tanggal : Selasa, 21 Mei 2024       Kelas: IV A Muatan  Pembelajaran              :   1. Pendidikan Pancasila   : Gotong Royong 2. Sen...