Rabu, 24 September 2025

Materi Ajar: Rabu, 24 September 2025


Selamat datang di perpustakaan online di kelas bu Tutik! Mari kita saling mengenal sebelum memulai pembelajaran. Saya akan menjadi teman belajar kalian selama setahun dan berharap kita bisa berkolaborasi serta menikmati perjalanan belajar ini bersama!

 Hari/Tanggal       : Rabu, 17 September 2025

Kelas                   : 6 Al Jazari

Muatan Pelajaran: 

1. Bahasa Indonesia :Bab 3: Taman Nasional dan Situs Warisan Dunia

2. IPAS         :  Bagaimana Tubuh Kita Bergerak? (Rangka, Sendi dan Otot)

3. Seni Rupa            : Mengenal Unsur Seni Rupa

Bahasa Indonesia

Capaian Pembelajaran: 

Murid mampu menganalisis informasi dan nilai-nilai dari teks sastra (legenda) dan informasional (catatan perjalanan, teks museum). Murid mampu menemukan dan mengidentifikasi informasi pada fitur grafis (grafik), serta menulis teks laporan untuk menjelaskan hasil pengamatan

Tujuan Pembelajaran: 

Murid dapat :

1. Memahami isi legenda "Putri Komodo" dan mengidentifikasi majas yang digunakan.

2. Menganalisis catatan perjalanan untuk membedakan informasi yang bersifat fakta dan opini.

3. Mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung (dan sebaliknya) sesuai konteks.

4. Menganalisis data dari grafik dan menyajikannya kembali dalam bentuk kalimat informatif.

5. Menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan ke museum atau tempat bersejarah dengan struktur yang baik.


CP IPAS: 

Murid memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotic dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim;sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlakudi wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif dilingkungan sekitar.

TP: Murid dapat mengidentifikasi organ tubuh yang terlibat dalam system gerak.

SENI RUPA

Capaian Pembelajaran:

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mengalami (Experiencing)

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain.

Peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk, dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi. Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.

Menciptakan (Making/Creating)

 

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.

Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya.

Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni.

Merefleksikan (Reflecting)

 

Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yarng diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa.

Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosakata seni.

Tujuan Pembelajaran:

Murid dapat memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh

Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.


Apa kabar anak sholih sholihah

Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat

Mari kita awali dengan membaca doa terlebih dahulu semoga kita selalu sehat dan diberikan kemudahan dalam melaksanakan kegiatan belajar hari ini!


BAHASA INDONESIA




Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Tujuan pembelajaran kali ini adalah peserta didik didik mampu menyimak dengan baik dan membuat pertanyaan mengenai kisah yang dibacakan.


Pada kegiatan ini peserta didik menyimak dengan saksama, memahami, memaknai instruksi yang lebih kompleks sesuai jenjangnya, memahami dan menganalisis ide pokok dan ide yang lebih terperinci dalam paparan guru atau teman dan dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang dibacakan, misalnya buku yang dibacakan nyaring atau siaran berita)

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak adalah proses mendengar denganpemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu.

Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi. Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi.

Nama Putri Naga sudah tidak asing lagi ditelinga penduduk Pulau Komodo. Sebab, sosok putri gaib itu memiliki peranan penting dalam cerita asal-usul hewan Komodo yang eksistensinya masih ada sampai sekarang. Apa sih hubungannya si Tuan Putri dengan komodo? Jadi, legenda Putri Naga Komodo sudah turun temurun diceritakan dari generasi silam. Konon, di sekitar wilayah tersebut ada seorang wanita cantik yang punya kekuatan mistis. Penduduk menyebutnya sebagai Putri Naga.

Putri Naga juga memiliki sifat yang baik sehingga salah satu pemuda bernama Majo kesengsem. Untungnya, Putri Naga juga memiliki perasaan yang sama sehingga mereka berdua menikah. Lama-kelamaan, Putri Naga akhirnya hamil dan kejadian mengejutkan terjadi setelah mereka mengetahui anak yang dilahirkan ternyata tidak normal.

Menyimak
Simaklah ketika guru membacakan cerita rakyat tentang komodo ini. Selama menyimak, tuliskan satu pertanyaan yang terlintas di pikiranmu tentang kisah ini di selembar kertas!

Legenda Putri Komodo
Pada zaman dahulu di Kepulauan Komodo tinggallah seorang pria bernama Empu Najo dan istrinya, Lea. Mereka tinggal di Teluk Loh Lawi di Gili Mana. Di sana Empu Najo terpilih menjadi kepala desa. Namun, desa tersebut terus diserang oleh orang-orang dari Suku Bajo yang tak segan menjarah dan mengobrak-abrik desa mereka hingga luluh lantak. 
Kisah Legenda Putri Komodo
Dan seterusnya

Bacalah ulang cerita “Legenda Putri Komodo” tersebut. Kemudian, jawablah  pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Menurut kalian, apakah kisah legenda ini benar-benar terjadi? Jelaskan jawabanmu.
Kisah legenda merupakan cerita fiksi. Jadi, tidak benar-benar terjadi pada masa lalu. Kisah legenda digunakan sebagai dongeng, hiburan, atau nasihat untuk diteruskan ke generasi selanjutnya.
2. Mengapa Si Gerong bersikap baik kepada saudara perempuannya?
Gerong bersikap baik pada adiknya karena dia menyayangi satu-satunya saudara kandung yang hidup bersamanya sejak kecil dan mereka berdua dibesarkan oleh ayahnya dengan penuh kasih sayang. Gerong juga ingin melindungi adiknya dari penduduk desa yang mungkin berniat jahat.
3. Bagaimana cara Empu Najo membesarkan kedua anaknya?
Empu Najo membesarkan kedua anaknya dengan penuh kasih sayang dan berlaku adil.
4. Apa pesan atau amanat yang bisa dipetik dari legenda ini?
Hikmah yang bisa dipetik dari legenda ini adalah bahwa sebaiknya kita hidup berdampingan dengan hewan-hewan yang tinggal di habitat yang sama dengan baik. Tidak perlu memburu atau menyakiti hewan tersebut.

Demikian pembahasan mengenai Menyimak Kisah Legenda Putri Komodo. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku Bahasa Indonesia Kelas VI Kurikulum Merdeka, Kemendikbud


Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membahas Gaya Bahasa Majas Teks “Legenda Putri Komodo”. Tujuan pembelajaran kali ini adalah Peserta didik bisa menganalisis penggunaan gaya bahasa majas dalam legenda dan membedakan makna sebenarnya dan makna kiasan.

Majas adalah salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup. Mudahnya, bisa kita pahami bahwa majas itu menjadi ungkapan yang dapat menghidupkan suatu kalimat. Majas melakukan penyimpangan dari makna dari suatu kata yang biasa digunakan.
Majas
Jenis majas yang ada dalam Bahasa Indonesia ada sangat banyak sekali. Tapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa saja ya yang sering muncul di pelajaran. Secara umum, kita akan membahas macam-macam majas, di antaranya majas metafora, majas asosiasi, majas personifikasi, dan majas hiperbola.
  1. Majas Metafora: mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan langsung  atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: Karena rajin  membantu, dia dianggap anak emas oleh orang tuanya.
  2. Majas Asosiasi (Perumpamaan): membandingkan dua objek yang berbeda  tapi dianggap sama, menggunakan kata pembanding ‘bagaikan,’ ‘bak,’  atau ‘seperti.’ Contoh: Matanya indah seperti bintang kejora.
  3. Majas Personifikasi: menggunakan sifat-sifat benda hidup pada suatu  benda mati. Contoh: Pohon nyiur melambai-lambai tertiup angin.
  4. Majas Hiperbola: menyampaikan sesuatu dengan gaya melebih-lebihkan.  Contoh: Ayah bekerja keras membanting tulang demi memenuhi  kebutuhan keluarganya.

Untuk memperkirakan makna majas, peserta didik bisa mengaitkan dengan konteks dalam bacaan atau mintalah peserta didik untuk membayangkan secara visual kata-kata majas tersebut, misalnya rata dengan tanah, bayangkan sebuah desa yang bangunannya hampir tidak ada yang berdiri melebihi tinggi tanah.

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, penduduk Pulau Komodo juga punya legenda yang turun temurun diturunkan secara lisan. Cerita tersebut populer dengan sebutan legenda Putri Naga Komodo yang katanya menjawab asal muasal mengapa komodo ada di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Eksistensi kadal raksasa itu memang populer banget sampai ke mancanegara. Bahkan habitat Komodo ini sudah diklaim sebagai Situs Warisan Dunia sejak 1991.

IPAS

Pengertian Sistem Gerak pada Manusia

Sistem gerak pada manusia merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan tubuh manusia untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sistem gerak terdiri dari rangkaian tulang, otot, dan sendi yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan pergerakan.

Tulang berfungsi sebagai kerangka penopang tubuh dan tempat melekatnya otot. Otot berkontraksi untuk menghasilkan gaya yang memungkinkan tubuh bergerak, sedangkan sendi memungkinkan gerakan antar tulang.

Fungsi Sistem Gerak pada Manusia

Sistem gerak pada manusia memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Memberikan struktur penopang untuk tubuh dan melindungi organ-organ internal.

2. Memungkinkan berbagai gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, mengangkat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.

3. Merespons secara refleks terhadap potensi bahaya dengan menghindari atau menghindarkan tubuh dari situasi berbahaya.

4. Menghasilkan panas selama aktivitas fisik untuk membantu menjaga suhu tubuh dalam kisaran yang optimal.

5. Mempertahankan keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan, dan bergerak dengan koordinasi yang baik.

6. Sumsum tulang dalam tulang panjang berperan dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang penting untuk oksigenasi, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.

7. Tulang menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berperan dalam produksi beberapa hormon penting.

Struktur Sistem Gerak pada Manusia

Sistem Gerak pada Manusia terdiri dari beberapa organ yang bekerjasama untuk memungkinkan manusia untuk menggerakkan tubuhnya.

Rangka

Rangka pada manusia terdiri dari berbagai jenis tulang yang membentuk kerangka penopang tubuh. Rangka termasuk tengkorak yang melindungi otak, tulang belakang (vertebrae) yang melindungi sumsum tulang belakang, dan tulang rusuk yang melindungi organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. 

Tulang-tulang ini juga berperan dalam menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berkontribusi dalam pembentukan sel darah di sumsum tulang.

Otot

Otot adalah jaringan yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Ada tiga jenis otot utama: otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung. Otot rangka melekat pada tulang-tulang melalui tendon dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh, seperti berjalan, mengangkat, dan berlari. Otot polos terdapat di dinding organ-organ dalam dan mengendalikan gerakan internal seperti peristaltik dalam sistem pencernaan. Otot jantung, yang hanya ada di jantung, memompa darah ke seluruh tubuh.

Sendi

Sendi adalah titik pertemuan antara dua tulang atau lebih, yang memungkinkan terjadinya gerakan dan memberikan fleksibilitas pada tubuhSelain tulang, sendi juga terdiri dari berbagai jaringan lunak seperti tulang rawan, ligamen, dan cairan sinovial yang berfungsi melumasi sendi dan bantalan agar tidak terjadi gesekan saat bergerak. 
Fungsi Sendi
  • Memungkinkan Gerakan:
    Sendi adalah bagian penting dari sistem rangka yang memungkinkan tubuh untuk bergerak, seperti menekuk siku, berjalan, atau melambaikan tangan. 
  • Memberikan Fleksibilitas:
    Sendi juga membuat tubuh menjadi fleksibel sehingga bisa melakukan berbagai aktivitas. 
Bagian-Bagian Sendi
  • Tulang Rawan (Kartilago):
    Lapisan jaringan keras, licin, dan fleksibel yang menutupi ujung tulang di dalam sendi untuk mengurangi gesekan. 
  • Ligamen:
    Jaringan ikat yang kuat dan elastis yang menghubungkan tulang ke tulang lain untuk memberikan stabilitas pada sendi. 
  • Tendon:
    Jaringan ikat kuat yang menghubungkan otot ke tulang untuk mengontrol pergerakan sendi. 
  • Membran Sinovial:
    Jaringan yang melapisi sendi dan mengeluarkan cairan sinovial. 
  • Cairan Sinovial:
    Cairan bening yang berfungsi melumasi sendi, mengurangi gesekan, dan menyediakan nutrisi bagi tulang rawan. 
  • Bursa:
    Kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi gesekan antara tulang, ligamen, dan struktur lain di dalam sendi. 
Jenis-Jenis Sendi (Berdasarkan Gerakan)
  • Sendi Bergerak Bebas (Sinovial): Sendi yang dapat bergerak banyak, contohnya sendi siku dan pinggul. 
  • Sendi Sebagian Bergerak (Kartilago): Sendi yang hanya bisa bergerak sedikit, seperti yang terdapat di tulang belakang. 
  • Sendi Tidak Bergerak (Fibrosa): Sendi yang tidak dapat digerakkan sama sekali, contohnya sendi pada tulang tengkorak. 

Gangguan pada sistem gerak manusia dan cara mengatasinya yaitu:

1. Osteoporosis (Penurunan Kepadatan Tulang)

Gangguan ini membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, berolahraga dengan beban, dan menghindari merokok serta alkohol.

2. Cedera Otot dan Tendon

Cedera otot, seperti robekan atau regangan, bisa terjadi akibat gerakan yang berlebihan atau cedera fisik. Terapi fisik, istirahat, pemberian kompres dingin-panas, dan latihan rehabilitasi adalah cara mengatasi cedera otot.

3. Artritis (Radang Sendi)

Artritis menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi. Pengobatan meliputi obat antiinflamasi, fisioterapi, berolahraga dengan ringan, dan menghindari aktivitas yang membebani sendi.

4. Skoliosis (Pembengkokan Tulang Belakang)

Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang dapat mengganggu postur dan mobilitas. Pemantauan berkala, terapi fisik, dan dalam kasus parah, pemasangan alat penyangga atau operasi bisa menjadi solusi.

4. Hernia Nukleus Pulposus (Prolaps Discus Intervertebralis)

Ini adalah kondisi di mana cakram antartulang belakang dapat meluas dan menekan saraf. Pengobatan dapat mencakup istirahat, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan dalam kasus yang parah, operasi.

5. Kekakuan Sendi (Arthrogryposis)

Ini adalah kondisi di mana sendi memiliki keterbatasan gerakan. Terapi fisik dan latihan terencana dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.

Teknologi Sistem Gerak pada Manusia

Seperti sistem organ lainnya, tentunya sistem gerak manusia juga bisa mengalami gangguan. Meskipun begitu, teknologi yang digunakan untuk membantu sistem gerak pada manusia cukup banyak berkembang. 

Berikut beberapa teknologi dapat digunakan dalam penyembuhan patah tulang:

1. Gips

Gips berfungsi untuk menjaga agar tulang yang patah tetap dalam posisi yang benar dan meminimalkan gerakan agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat.

2. Belat atau bidai

Belat atau bidai memiliki fungsi yang mirip dengan penggunaan gips. Bedanya, belat digunakan untuk menghentikan pergerakan pada area tulang yang patah selama masa penyembuhan. Biasanya, metode ini cocok untuk patah tulang kecil yang tidak memerlukan gips.

3. Traksi

Traksi adalah teknik lain yang melibatkan penggunaan alat seperti katrol, tali, beban, dan rangka logam yang ditempatkan di atas tempat tidur. Traksi bertujuan agar otot dan tendon di sekitar tulang yang patah meregang, membantu tulang tetap sejajar, dan mempercepat proses penyembuhan. Meski jarang digunakan, traksi sering diaplikasikan sebelum operasi untuk menjaga stabilitas tulang yang patah.

4. Operasi

Untuk kasus patah tulang yang sulit diatasi dengan gips atau belat, operasi menjadi pilihan. Melalui operasi, tulang yang patah dapat dikembalikan ke posisinya yang semula. Biasanya, dokter akan memasang paku atau pen logam di area tulang yang patah.

5. Pemberian obat-obatan

Pasien yang mengalami patah tulang juga akan menerima obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang muncul. Jenis obat yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan gejala. Umumnya, pasien diberi obat pereda nyeri dan antibiotik.

Untuk lebih jelasnya bisa menonton video pembelajaran dibawah ini:

Tutorial membuat model  sederhana kelainan tulang pada manusia sbb:


Mengerjakan LKPD tentang otot berikut tutorialnya:



SENI RUPA

Makrame adalah seni mengikat tali untuk menciptakan kerajinan dengan berbagai bentuk dan fungsi. Teknik simpul yang beragam digunakan untuk pembuatannya, menghasilkan produk akhir berupa karya yang unik dan juga fungsional. 

Secara luas, pengertian makrame bisa mencakup hiasan dinding tali simpul, aksesoris pribadi, barang-barang rumah tangga, dan elemen dekoratif pada tas juga pakaian yang dibuat dengan tangan. Untuk mempelajari teknik makrame, Knittopreneurs perlu menguasai berbagai jenis simpul, yang menjadi dasar pembuatan kerajinan tekstil makrame.

Dapat disimpulkan, bahwa pengertian kerajinan makrame adalah seni mengikat tali yang melibatkan penggunaan simpul untuk menciptakan berbagai karya.

Jenis - Jenis Tali Makrame

enis tali makrame dapat dikategorikan berdasarkan bahan seperti katun, linen, dan rami, serta struktur seperti tali single strand (untai tunggal), multi-strand (untai banyak/dipilin), dan tali braided (berkepang)Pemilihan jenis tali ini akan memengaruhi tekstur, kekuatan, dan hasil akhir karya makrame Anda. 
Berdasarkan Bahan:
  • Tali Katun: Paling umum digunakan, tahan lama, lentur, kuat, dan cukup murah. 
  • Tali Linen: Kuat dan halus, menghasilkan tampilan yang indah, tersedia dalam berbagai warna. 
  • Tali Rami: Kuat, serbaguna, dan tahan lama, memberikan kesan pedesaan karena seratnya yang kokoh. 
  • Tali Akrilik: Memiliki serat yang sangat halus, cocok untuk busana makrame. 
  • Tali Nilon (atau Poliester): Mirip dengan sutra dalam tampilan dan tekstur, namun cenderung licin dan ujung-ujungnya mudah lepas jika tidak diikat dengan baik. 
Berdasarkan Struktur:
  • Terdiri dari benang-benang tunggal yang dililit. Jenis ini sangat cocok untuk membuat jumbai atau tassel karena mudah diurai dan disisir. 
  • Beberapa untai tunggal dipilin bersama menjadi satu untuk membentuk tali yang lebih tebal dan kuat. Tali 3-lapis adalah yang paling umum, tetapi tersedia juga 4-lapis atau 5-lapis untuk proyek yang membutuhkan kekuatan lebih. 
  • Braided (Berkepang):
    Tali yang dibentuk seperti kepang dengan lilitan yang banyak. Jenis ini sulit diurai tapi akan menghasilkan jumbai yang lebih bagus dan menjaga tali tidak mudah terlepas. 
Faktor yang Mempengaruhi Pilihan:

  • Hasil Akhir: Tekstur dan kekokohan tali memengaruhi tampilan akhir karya makrame. 
  • Fungsi Proyek: Tali multi-lapis atau kepang lebih kuat dan cocok untuk benda yang menahan beban berat, seperti gantungan pot atau tas. 

Apa Saja Fungsi Kerajinan Makrame?

Selain memiliki fungsi yang dekoratif dan fungsional, makrame pun bisa menawarkan alternatif yang ramah lingkungan untuk produk dekorasi rumah dan fashion. Sebab, umumnya produk akhir kerajinan makrame dibuat dari bahan alami seperti katun, linen, atau rami. 

Makrame juga bisa digunakan untuk penggunaan pribadi ataupun diberikan sebagai kado dan souvenir di berbagai kesempatan. Produknya memiliki nilai lebih, selain cantik juga unik, menjadikannya cocok dijadikan barang yang spesial untuk diberikan kepada orang lain. 

Makrame juga bisa digunakan untuk penggunaan pribadi ataupun diberikan sebagai kado dan souvenir di berbagai kesempatan. Produknya memiliki nilai lebih, selain cantik juga unik, menjadikannya cocok dijadikan barang yang spesial untuk diberikan kepada orang lain.

Mengenal Teknik Dasar dalam Membuat Makrame

Dalam pembuatan kerajinan makrame, teknik yang digunakan berupa variasi dari beberapa simpul dasar yang dikombinasikan untuk menciptakan pola yang kompleks dan unik. Ada beberapa komponen dari kerajinan tangan ini yang Knittopreneurs perlu ingat:

  • Simpul Dasar

Dapat dikatakan sebagai ‘fondasi’ dari semua pembuatan makrame, meliputi simpul datar (flat knot), simpul spiral (spiral knot), dan simpul picot (square knot picot), yang masing-masingnya memberikan tekstur dan pola yang berbeda pada karya makrame.

  • Simpul Lilit

Teknik ini melibatkan melilitkan satu tali di sekitar tali lainnya untuk menciptakan efek yang khas. Kerajinan makrame seperti tas dan dompet biasanya dibuat dengan teknik ini, untuk menambahkan dimensi dan tekstur pada produk.

  • Simpul Tambah

Teknik ini digunakan untuk menambahkan tali baru ke dalam karya makrame, memungkinkan pembuatan desain yang lebih luas dan kompleks.

Memahami Berbagai Jenis Simpul Kerajinan Makrame

Nah, variasi teknik makrame yang sudah kita bahas, biasanya akan dibentuk dari berbagai simpul-simpul berikut:

  • Simpul Cina (Chinese Knot): Salah satu jenis simpul yang sangat dekoratif, sering digunakan untuk aksen pada karya makrame.
  • Simpul Penuh (Square Knot): Dasar dari banyak proyek makrame, simpul ini digunakan untuk membuat pola datar atau tiga dimensi tergantung pada aplikasinya.
  • Simpul Bergelombang (Wavy Knot): Menciptakan efek bergelombang pada karya makrame, dan dapat memberikan tekstur unik pada produk.
  • Simpul Josephine: Kompleks dan dekoratif, sering digunakan untuk menambah detail pada hiasan dinding atau aksesoris.

Contoh Produk Kerajinan Makrame untuk Sehari-Hari

Produk kerajinan makrame sangat beragam, dan bisa dijadikan sebagai dekorasi, berfungsi untuk kehidupan sehari-hari, serta menjadi pilihan kado yang unik. Ada apa saja?

Gantungan Tanaman


Gantungan tanaman dari makrame menambahkan sentuhan alam dan kesan hangat ke dalam ruangan. Knittopreneurs bisa memilih yang dibuat dengan tali atau benang dengan warna-warna netral, atau warna hijau sage. Sangat cocok untuk dekorasi rumah dengan tema alami atau bohemian.

Hiasan Dinding

Sebagai sentuhan dekoratif pada dinding, hiasan makrame bisa memperkaya tampilan keseluruhan dari ruangan. Dengan desainnya yang unik dan menarik, Knittopreneurs bisa menggunakannya untuk memberikan nuansa tenang dan elegan pada ruangan pilihan. 

Pilih warna krem atau putih jika ingin menonjolkan perabotan di ruangan, namun bisa juga memilih warna-warna cerah yang mencolok, dan disesuaikan dengan tema keseluruhan.

Dompet Kecil

Dompet kecil dengan bahan makrame cocok untuk menyimpan barang-barang penting seperti uang atau kartu.

Tas Belanja


Bantal Sofa

Bantal sofa dengan detail makrame cocok diletakkan di ruang tamu, memberikan kenyamanan yang lebih. Knittopreneurs bisa memilih untuk menggunakan warna pastel seperti merah muda atau biru muda, agar tetap unik tapi tidak mudah kotor disaat yang bersamaan.

Tatakan Gelas


Cara Merawat Produk dari Kerajinan Makrame

Jika sudah memiliki produk makrame di rumah, atau berencana membuatnya, Minto sudah mengumpulkan berbagai tips untuk merawatnya:

  • Bersihkan Secara Teratur

Debu dan kotoran bisa menumpuk pada makrame, terutama pada karya yang digantung seperti hiasan dinding atau gantungan tanaman. Gunakan sikat lembut atau penyedot debu dengan ujung yang lebih kecil untuk menghilangkan debu secara rutin.

  • Cuci dengan Hati-Hati

Jika makrame perlu dicuci, cuci dengan tangan menggunakan air dingin dan sabun lembut. Hindari menggunakan pemutih atau detergen keras yang dapat merusak serat tali. Untuk kerajinan makrame yang lebih kecil, bisa juga dimasukkan ke dalam sarung bantal atau tas jaring untuk dicuci di mesin cuci dengan setting paling rendah.

  • Simpan dengan Benar

Saat tidak digunakan atau ingin disimpan, lipat makrame dengan hati-hati untuk menghindari kemungkinan simpul dan tali kusut. Simpan di tempat yang kering dan bebas dari serangga atau hama yang bisa merusak serat tali.

  • Rapikan Simpul dan Fringe

Untuk simpul atau fringe yang terlihat kusut, gunakan sisir dengan gigi yang jarang untuk merapikannya. Ini akan membantu Knittopreneurs dalam menjaga tampilan makrame tetap rapi.

  • Pencegahan Kerusakan

Hindari menempatkan makrame di area yang lembab atau terkena sinar matahari langsung untuk waktu yang lama. Kelembaban bisa menyebabkan tumbuhnya jamur, sementara paparan matahari bisa memudarkan warna.

  • Perawatan Khusus untuk Warna

Untuk makrame yang terbuat dari benang atau tali berwarna (selain putih), pastikan untuk tes kestabilan warna sebelum mencuci. Pertimbangkan juga untuk menggunakan spray pelindung warna yang aman untuk tekstil.

Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya... 

Wassalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah kegiatan pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar. Murid sudah mampu memahami jenis-jenis otot pada tubuh manusia dengan baik. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar, Rabu, 29 Oktober 2025

  Selamat datang di perpustakaan online di kelas bu Tutik! Mari kita saling mengenal sebelum memulai pembelajaran. Saya akan menjadi teman b...