Kamis, 16 Januari 2025

Materi Ajar: Kamis 16 Januari 2025

 Hari/Tanggal                   :  Kamis, 16 Januari 2025

Kelas                                : IV (Empat) A

Mata Pelajaran                : 

1. Bahasa Indonesia         : BAB 5 Bertukar dan Membayar





CP: 

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 

IPAS   :  Cerita Tentang Daerahku
CP : 

 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.


Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

Assalamu'alaikum wr wb...


BAHASA INDONESIA

Pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV sekolah dasar BAB 5 Bertukar atau Membayar terdapat kegiatan membaca “Ditukar dengan Apa?”. Tujuan kegiatan ini adalah melalui kegiatan membaca cerita “Ditukar dengan Apa?” peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan tokoh dengan baik.

Pada kegiatan ini guru bisa mengawali pembelajaran dengan membacakan nyaring teks “Ditukar dengan Apa?” dengan intonasi yang sesuai dengan karakter hewan dalam cerita. Minta peserta didik mengamati gambar dan menemukan ekspresi tokoh masing-masing, adakah yang terlihat senang atau tidak senang. Beri peluang kepada peserta didik untuk berpendapat dan menyimpulkan sendiri sebelum guru memberi penjelasan tentang istilah “barter”

1. Membaca Cerita dan Memahami Bacaan
Bacalah cerita “Ditukar dengan Apa?” secara bergantian dengan teman di sebelah kalian! Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya.
Barter
Ditukar dengan Apa?
Seperti biasa, hewan-hewan di Hutan Kelayau saling barter atau bertukar barang di pasar. Mereka menukarkan hasil kebun atau barang yang mereka punya dengan barang yang mereka inginkan. Ka Kancil membawa jagung dari kebunnya. Ia ingin menukar jagung itu dengan kangkung sebab ia ingin makan kangkung siang ini.

Sementara itu, Kak Bebek baru saja memanen kangkungnya. Jumlahnya terlalu banyak untuk dimakan sendiri. Dak Bebek membawa kangkung ke pasar dan berharap bisa menukarkan dengan padi atau jagung. Ka Kancil senang bertemu Dak Bebek. Mereka berdua sama-sama senang karena mendapatkan barang yang mereka inginkan.

Namun, tidak semua hewan dapat bertukar semudah itu. Ela Pelatuk menginginkan bunga untuk menghias rumahnya. Dia sudah membuat sendok kayu sebagai penukar. Namun, Ke Kelinci yang memiliki kebun bunga tidak membutuhkan sendok kayu. Ia sudah punya beberapa sendok hasil bertukar dengan hewan lain.

Hen Ayam tertarik ingin memiliki vas, tetapi Ela tidak memerlukan ubi yang ditawarkan Hen. Ti Tikus perlu ubi, tetapi Hen tidak mau jamur dari Ti Tikus. Ti lalu menawarkan jamurnya ke hewan lain.

Begitulah, hewan-hewan itu sering menemukan masalah saat menukar barang mereka. Sering perlu waktu lama untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan, atau malah mereka tidak mendapatkannya sama sekali. Lagi pula, sayur atau buah yang terus berpindah-pindah, lama-lama tidak enak lagi.

Ah, memusingkan sekali pertukaran ini. Mungkin akan lebih mudah kalau ada satu barang yang dapat mewakili semua barang lainnya. Salah satu hewan mengusulkan batu-batu bulat yang cantik. Hewan-hewan setuju karena mereka tidak perlu lagi bertukar barang. Batu-batu bulat akan menjadi alat pembayaran. Mereka menyebutnya uang.

Akan tetapi, batu-batu itu tidak sama besar, tidak sama cantik, dan tidak sama warnanya. Ti Tikus juga berkeberatan menggunakan batu. Batu-batu itu terlalu berat baginya.

Ela Pelatuk kemudian mengusulkan untuk menggunakan alat pembayaran dari kayu. Ela bisa membuatnya berukuran sama. Kepala Desa Beru senang sekali dengan usulan Ela. Ela ditunjuk sebagai penanggung jawab pembuatan uang. Ela membuat uang kayu itu berbentuk bundar supaya lebih nyaman untuk dipegang. Sa Angsa menawarkan diri untuk menggambarinya. Kayu bundar bergambar wortel digunakan sebagai pembayar wortel, uang kayu bergambar tomat sebagai pembayar tomat.

Apakah masalah hewan-hewan itu sudah teratasi? Belum semua. Sistem baru ini masih merepotkan. Ti Tikus menginginkan kacang, tetapi dia hanya punya uang bergambar pisang. Ia harus berusaha menukarkan uangpisangnya dengan uang-kacang. Lalu, Ka Kancil punya satu uang bergambar wortel yang bisa buat membayar empat wortel, tetapi dia hanya memerlukan dua wortel. Andai saja uang kayu ini boleh dibagi dua ….

Ya, itu jawabnya! Ela akan membuat uang kayu dengan ukuran berbeda. Sa Angsa juga muncul dengan ide cemerlang. Ia tidak lagi akan membuat gambar tomat, wortel, atau lainnya. Lebih baik ia menuliskan angka pada uang tersebut: 1, 2, 4, atau 5.

Setelah mereka berdiskusi, diputuskan bahwa Ela Pelatuk akan membuat uang kayu dengan 3 ukuran berbeda: kecil, sedang, dan besar. Lalu, Sa Angsa akan menuliskan angka 1, 2, dan 5. Semua senang. Tidak apa kalau Ke Kelinci punya uang besar berangka 5 untuk membayar dua wortel Ka Kancil. Ka Kancil akan memberinya dua wortel serta satu uang kecil berangka 1 dan satu uang sedang berangka 2.

Walaupun uang kayu tidak seawet uang batu, Ela berhasil mengatasinya dengan hanya memakai kayu dari pohon tertentu yang lebih kuat. Beru juga menetapkan bahwa Kepala Desa akan mengatur penggantian uang kayu yang rusak.

Apakah kalian menyukai cerita “Ditukar dengan Apa?” tersebut? Bagian mana yang paling kalian sukai? Dapatkah kalian mengingat dan memahami jalan ceritanya? Apa saja peristiwa yang dialami para tokohnya?

Untuk memeriksanya, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! Kalian boleh mengerjakannya berdua dengan teman.

1. Pada awalnya, bagaimana cara yang digunakan hewan-hewan di Hutan Kelayau untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan?
Hewan-hewan yang tinggal dalam hutan Kelayau mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari dengan melakukan barter atau pertukaran barang dengan barang.
2. Mengapa pembayaran dengan batu tidak jadi mereka lakukan?
Batu-batu itu tidak sama besar, tidak sama cantik, tidak sama warnanya, dan terlalu berat untuk tikus.
3. Mengapa Sa Angsa tidak membuat uang kayu yang bertuliskan angka 3 atau 4?
Karena uang angka 3 dan 4 bisa didapatkan jika menambahkan atau mengurangi uang yang berangka 1,2, dan 5.
4. Pernahkah kalian melakukan barter atau melihat orang melakukan barter? Jika ya, barang apa yang saling dipertukarkan?
Saya pernah melihat seseorang melakukan barter di pasar misalnya pisang ditukar dengan kelapa.
5. Apakah menggunakan uang kayu telah menyelesaikan persoalan di Hutan Kelayau?Jelaskan jawaban kalian!
Penggunaan uang kayu telah menyelesaikan persoalan di Hutan Kelayau. Walaupun uang kayu tidak seawet uang batu, Ela berhasil mengatasinya dengan hanya memakai kayu dari pohon tertentu yang lebih kuat.

Ingat, carilah arti kata-kata yang belum kalian pahami di KBBI. Catat menjadi Kamus Kartu kalian.

KBBI
  1. barter: n perdagangan dengan saling bertukar barang
  2. pelatuk: n burung pemakan serangga yang membuat sarangnya pada kayu yang dilubanginya (dengan jalan mematukinya); belatuk (picidae)
  3. cemerlang: a ki bagus (baik) sekali (tentang hasil suatu pekerjaan dan
  4. sebagainya); a cerdas (tentang otak)

2. Tujuan Penulis
Cermati kembali cerita “Ditukar dengan Apa?”.
1. Menurut kalian, apa tujuan penulis membuat cerita tersebut? Mana jawaban yang menurut kalian benar?
  • a. Penulis ingin menceritakan kejadian ajaib yang dilihatnya.
  • b. Penulis ingin menyampaikan bahwa hewan-hewan juga memakai uang.
  • c. Penulis ingin menggambarkan kejadian yang dialami manusia terkait asal mula munculnya uang dengan membuat perumpamaan pada hewan.
  • d. Atau kalian punya pendapat lain? Kemukakan pendapat kalian.
c. Penulis ingin menggambarkan kejadian yang dialami manusia terkait asal mula munculnya uang dengan membuat perumpamaan pada hewan.
2. Menurut kalian, mengapa penulis memilih tokoh hewan dalam cerita ini?
Agar lebih menarik dan lebih mudah dipahami.
3. Mencari Informasi dari Berbagai Sumber
1. Setelah membaca cerita “Ditukar dengan Apa?”, carilah informasi tentang sejarah munculnya uang dalam kehidupan manusia. Kalian dapat mencarinya di ensiklopedia di perpustakaan atau lewat internet.

2. Kalian masih ingat ADiKSiMBa yang dibahas di Bab IV? ADiKSiMBa adalah singkatan dari “Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, Bagaimana”.

Carilah informasi yang dapat menjawab kata-kata tanya tersebut terkait sejarah uang. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dapat
kalian jadikan contoh untuk memandu dalam mencari informasi.
a. Kapankah manusia mulai mengenal konsep uang?
b. Bagaimanakah bentuk uang pada masa itu?
c. Mengapa manusia menciptakan uang?
d. Bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan saat belum ada konsep uang?

3. Buatlah rangkuman dari informasi yang kalian baca. Membuat rangkuman berarti menuliskan hal-hal penting dari informasi tersebut. Perhatikan bagan di bawah ini untuk membantu kalian dalam membuat rangkuman!

4. Jangan lupa tuliskan juga sumber informasi kalian!

Sejarah Uang di Nusantara
a. Kapankah manusia mulai mengenal konsep uang?
Manusia sebagai makhluk hidup, memiliki berbagai kebutuhan sebagai penunjang hidup. Manusia mulai mengenal konsep uang sejak orang-orang menemukan kesulitan dalam sistem barter dan kebutuhan semakin kompleks.

b. Bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan saat belum ada konsep uang?
Jauh sebelum mengenal uang, manusia melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa untuk barang dan jasa yang diinginka. Namun tak mudah untuk meraih kesepakatan mengenai nilai pertukarannya. Timbulah kebutuhan akan adanya suatu alat penukar yang disebut dengan uang.

c. Bagaimanakah bentuk uang pada masa itu?
Selama berabad-abad berbagai benda dipakai sebagai alat pertukaran atau alat pembayaran seperti kulit kerang, batu permata, gading, telur, garam, beras, binatang ternak, atau benda-benda lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya masyarakat menggunakan benda-benda seperti logam dan kertas sebagai uang.

d. Mengapa manusia menciptakan uang?
Manusia menciptakan uang karena alat tukar seperti kulit kerang, batu permata, gading, telur, garam, beras, binatang ternak, atau benda-benda lainnya memliki kelemahan yaitu uang barang sulit dibawa kemana-mana, tak bisa dipecah sebagai kembalian, apabila dibagi, akan terdapat pengurangan nilai, dan uang barang tak bisa bertahan lama.

Sumber :https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/sejarah-uang-di-nusantara/,https://finance.detik.com/moneter/d-5070290/sejarah-uang-dalam-kehidupan-manusia-dari-barter-hingga-bitcoin

IPAS

 Nama Indonesia sendiri baru digunakan pertama kali saat Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928. Jauh sebelum itu wilayah yang kini disebut Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Nusantara. Berbagai kerajaan berada dalam wilayah Nusantara ini.


Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti saat ini, Indonesia juga berawal dari kehidupan manusia purba. Periodisasi Sejarah Indonesia berawal dari zaman Praaksara hingga pasca reformasi. Periodisasi Sejarah Indonesia berawal dari zaman Praaksara hingga pasca reformasi. Berikut periodisasi Sejarah Indonesia:

1. Indonesia Masa Praaksara
Sejarah masa Praaksara di Indonesia berawal dari kehidupan manusia purba di Indonesia hingga sekitar abad ke-5 Masehi. Pada periode ini, rekonstruksi sejarah berfokus pada pemaparan pola hidup dan kebudayaan manusia purba di Indonesia. 

2. Kerajaan Hindu-Buddha
Periode kerajaan Hindu-Buddha berlangsung dari abad ke-5 Masehi ketika muncul kerajaan Kutai Kertanegara di lembah sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Periode ini berlangsung kurang lebih selama 10 abad. Periode sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia berakhir ketika kerajaan Majapahit runtuh pada tahun 1478 Masehi.

3. Kerajaan Islam
Periode sejarah kerajaan Islam di Indonesia berlangsung dari abad ke-13 Masehi ketika muncul Kesultanan Samudra Pasai di pesisir utara Sumatera. Periode ini berlangsung kurang lebih selama 5 abad. Periode sejarah kerajaan Islam di Indonesia berakhir ketika bangsa Barat berhasil menaklukkan kerajaan Islam di Indonesia. 

4. Kolonialisme dan Imperialisme
Periode kolonialisme dan imperialisme di Indonesia berlangsung dari abad ke-18 Masehi ketika bangsa Barat berhasil menguasai kerajaan-kerajaan Islam Indonesia. Periode ini berlangsung sekitar 3,5 abad. Periode kolonialisme dan imperialisme di Indonesia berakhir ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945.

a. Pergerakan Nasional
Dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (2012) karya S.J Rutgers, periode pergerakan nasional Indonesia berlangsung dari tahun 1900-an hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

b. Revolusi Indonesia
Periode revolusi Indonesia berlangsung dari tahun 1945 hingga 1950. Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi titik awal periode revolusi Indonesia. Periode Revolusi Indonesia berakhir ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk. 

c. Demokrasi Liberal
Periode demokrasi liberal berlangsung dari tahun 1950 hingga 1959. Periode ini berfokus pada kajian pelaksanaan demokrasi liberal dalam bidang sosial, politik dan ekonomi.

d. Demokrasi Terpimpin (Orde Lama)
Periode demokrasi terpimpin berlangsung dari tahun 1959 hingga 1965. Periode ini berfokus pada kajian pelaksanaan demokrasi terpimpin dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Periode demokrasi terpimpin berakhir setelah Indonesia mengalami krisis sosial, ekonomi dan politik pada tahun 1965.

e. Orde Baru
Periode Orde Baru berlangsung dari tahun 1967 hingga 1998. Periode ini berawal dari pengangkatan Soeharto menjadi presiden dan berakhir ketika Soeharto mengundurkan diri pada tahun 1998.

f. Reformasi
Periode reformasi berlangsung dari tahun 1998 hingga sekarang. Pada periode ini, pembahasan sejarah berfokus pada kebijakan pemerintah Indonesia di bidang sosial, ekonomi dan politik pasca reformasi.

Mari Mencari Tahu
Tahukah kalian, bahwa salah satu faktor perkembangan daerah kalian adalah karena adanya pengaruh dari perkembangan kerajaan-kerajaan di zaman dahulu? Lalu, tahukah kalian bahwa bangsa Indonesia baru mengenal aksara setelah berkembangnya sistem pemerintahan kerajaan?

Jauh sebelum menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), wilayah Indonesia merupakan bagian-bagian dari banyak kerajaan. Kerajaan-kerajaan ini juga yang turut membantu berkembangnya Indonesia menjadi sebuah bangsa. Yuk, kita cari tahu bersama mengenai kerajaan-kerajaan ini. Berikut yang perlu kalian lakukan:

1. Pelajari mengenai kerajaan-kerajaan di nusantara dan wilayah kalian berdasarkan informasi berikut.
a. Wilayah kerajaan yang memengaruhi perkembangan daerah tempat tinggal kalian.
b. Peninggalan sejarah
c. Tokoh
2. Tuliskan informasi tersebut pada buku tugas kalian.
3. Sampaikan informasi tersebut pada kegiatan diskusi bersama teman dan guru kalian

Kerajaan Bercorak Hindu
Nama KerajaanPusat KerajaanNama RajaPeninggalan
Kutai (400 M)KaltimKudungga; Aswawarman; MulawarmanPrasasti/Stupa berbentuk tugu batu bertuliskan huruf Pallawa.
Tarumanegara(450 M)Bogor, Jawa BaratPurnawarmanPrasasti Kebon Kopi; Prasasti Jambu; Prasasti Muara Cianten; Prasasti Tugu, Prasasti Lebak.
Kalingga(674 M)Jawa TengahRatu SimaPrasasti Tukmas; Prasasti Sojomertol; Candi Angin; Candi Bubrah
Mataram Hindu(730 M)Jawa TengahSanjaya; Rakai Panangkaran; Raja Balitung Kompleks Candi Prambanan
Kediri(1117 M)Jawa TimurJayabaya; Kertajaya Prasasti Padelegan, Prasasti Hantang, Kitab-kitab karya Mpu Panuluh dan Mpu Sedah
Singosari (1222 M)Jawa TimurKen Arok; KertanegaraCandi Jago, Candi Kidal, Candi Singosari, Candi Kagenengan
Majapahit (1292 M)Jawa TimurRaden Wijaya; Jayanegara; Hayam Wuruk.Candi Penataran; Candi Tikus; Candi Sumber Jadi; Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, yang menuliskan kata Pancasila

Kerajaan Bercorak Budha
Nama KerajaanPusat KerajaanNama RajaPeninggalan
Sriwijaya (600 M)SumselBalaputera Dewa; Sri Sangrama WijayaPrasasti Kedukan Bukit; Prasasti Talang Tuo; Prasasti Telaga Batu; Prasasti Kota Kapur
Mataram Buddha (750 M)Jawa TengahBhanu; Wisnu; Indra; SamaratunggaCandi Kalasan; Candi Sewu; Candi Pawon; Candi Mendut; Candi Borobudur; Candi Ngawen.

Kerajaan Bercorak Islam
Nama KerajaanPusat KerajaanNama RajaPeninggalan
Samudra Pasai (Abad 13)NADSultan Malik As-Salih; Sultan Malik At-Tahir; Sultan Ahmad; Zaenal AbidinBatu Nisan Makam Sultan Malik As-Salih; Cakra Donya (sebagai hadiah dari Kaisar Cina)
Aceh (1514 M)NADAli Mughayat; Salahuddin; Alauddin Riayat Syah; Sultan Iskandar Muda I; Iskandar Tsani (Sultan Iskandar Muda II); Ratu Tajul Alam Syafiatuddin SyahMonumen Darussalam; Makam Sultan Iskandar Muda I; Kherkoff (kuburan serdadu Belanda).
Demak (1400 M)Jawa TengahRaden Patah; Adipati Unus; Sultan Trenggono; Pangeran HadiwijayaMasjid Agung Demak; Piring Campa; Saka Tatal (tiang utama masjid); Bedug dan Kentongan
Banten (1400 M)Serang, BantenSultan Hasanuddin; Syekh Maulana Yusuf; Maulana Muhammad; Pangeran Ratu; Sultan Ageng TirtayasaMasjid Banten; Benteng Speelwijck; Meriam Kuno Ki Amuk.
Ternate (1500 M)Maluku UtaraAli Mughayat; Salahuddin; Alauddin Riayat Syah; Sultan Iskandar Muda I; Iskandar Tsani (Sultan Iskandar Muda II); Ratu Tajul Alam Syafiatuddin SyahMonumen Darussalam; Makam Sultan Iskandar Muda I; Kherkoff (kuburan serdadu Belanda).
Tidore (1500 M)MalukuSultan Mansur; Sultan NukuBenteng peninggalan Portugis dan Spanyol.
Gowa (1600 M)Makassar, Sulawesi SelatanSultan Alauddin; Muhamad Said; Sultan HasanuddinBenteng Ujung Pandang; Makam Sultan Hasanuddin

Contoh Informasi
Aku tinggal di Jawa Tengah, kerajaan yang mempengaruhi daerah tempat tinggalku adalah Kerajaan Kalingga. Kerajaan Kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu Buddha yang berada di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 Masehi. Sejarah Kerajaan Kalingga dapat diketahui dari jejak peninggalan yang ada saat ini.

Salah satu penguasa Kalingga yang terkenal mampu membawa kemajuan kerajaan yaitu Ratu Shima atau Dewi Wasuwari. Pada masa kepemimpinannya, Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa, dan adil, sehingga rakyatnya dapat hidup dengan aman, nyaman, serta berkecukupan. Kejayaan Kalingga ini dibuktikan dengan kemajuan di berbagai sektor seperti ekonomi, pertanian, militer, perdagangan, dan agama.

Kerajaan Kalingga memiliki sejumlah peninggalan. Berikut peninggalan Kerajaan Kalingga:
  1. Prasasti Tuk Mas ditemukan di lereng barat Gunung Merapi yang berisi pesan mengenai hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.
  2. Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Jawa Tengah dan bertuliskan silsilah keluarga Dapunta Syailendra sebagai tokoh pencetus Kerajaan Kalingga.
  3. Candi Angin terletak di Kecamatan Keling yang menurut sejarah pernah menjadi tempat penyembahan karena di bagian bangunan candi terdapat sebuah pusaran angin.
  4. Candi Bubrah berlokasi di Desa Tempur, Jepara yang diduga menjadi pintu utama atau gapura sebelum menuju Candi Angin karena jaraknya hanya sekitar 500 meter.
  5. Puncak Songolikur adalah puncak tertinggi Gunung Muria di Jawa Tengah, peninggalan Kerajaan Kalingga. Di sana ditemukan banyak arca dan tempat pemujaan.

Mari Mencari Tahu
Tantangan Kakek Ian
Sore hari tiba, Banu datang ke rumah Ian, tak sabar mendengar cerita dari Kakek Ian. Sebelum bercerita, Kakek Ian memberi Banu dan Ian tantangan.Kakek Ian, menantang Banu dan Ian untuk menebak siapa saja tokoh di benda tersebut. Benda apakah itu? Yuk, coba bantu Banu dan Ian mendapatkan jawabannya. Siapkan buku tugas dan baca dahulu instruksinya sebelum memulai kegiatan. 
  1. Guru kalian akan meminta kalian mengeluarkan uang kertas yang sudah diminta membawa sebelumnya. 
  2. Salinlah tabel berikut ini pada buku tugas kalian. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi yang kalian dapatkan dari hasil observasi.
NominalTokoh Pada GambarAsal DaerahPeran Tokoh
1.000Tjut MeutiaPirak, NADCut Meutia dikenal sebagai ahli pengatur strategi pertempuran melawan belanda di Aceh
2.000Mohammad Hoesni ThamrinDKI JakartaM. H. Thamrin merupakan salah satu anggota Volksraad yang memimpin Fraksi Nasional.
5.000Dr. K.H. Idham Chalid Satui, Kalimantan SelatanMenjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda, Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR.
10.000Frans KaisiepoBiak, PapuaMempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. Ia juga turut berperan dalam pendirian Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada tanggal 10 Mei 1946.
20.000Dr. G.S.S.J. RatulangiMinahasa, Sulawesi UtaraAnggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
50.000Ir. H. Djuanda KartawidjajaTasikmalaya, Jawa baratPerdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir
100.000Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad HattaBlitra, Jawa Timur, dan Bukittinggi Sumatera BaratProklamator kemerdekaan Republik Indonsesia

Lakukan Bersama
 Berkumpullah dengan kelompok yang sudah disepakati bersama guru kalian. Siapkan satu lembar kertas karton atau samson serta alat mewarnai untuk kegiatan ini.
  1. Buatlah peta pikiran dengan tema sejarah daerah kalian yang berisi informasi dari gelar wicara yang sudah dilakukan. 
  2. Sertakan juga perbandingan daerah kalian dahulu dan saat ini.
  3. Tambahkan keterangan terkait tanggal penting, nama tokoh daerah, dan hal lain yang dianggap penting jika ada

Mari Refleksikan
1. Menurutmu, seberapa penting mengenal sejarah? Mengapa?
Agar dapat mengetahui kehidupan di masa lalu, dan dapat mengambil pelajaran baik dari cerita tersebut.
2. Apa hal menarik dari sejarah daerah tempat tinggalmu?
Hal yang menarik dari daerah tempat tinggalku adalah tentang bentang alam, cerita kerajaan, dan sebagainya.
3. Dari yang sudah kamu dapatkan, apa hal yang dapat dipelajari dari tokoh daerahmu?
Ratu Shima dikenal sebagai sosok yang tegas, berwibawa, dan adil, sehingga rakyatnya dapat hidup dengan aman, nyaman, serta berkecukupan. 
4. Apa yang masyarakat daerahmu lakukan terhadap peninggalan sejarah yang ada di daerah tempat tinggalmu?
Menjaga dan merawat situs dengan baik
5. Apakah menurutmu masyarakat di daerah tempat tinggalmu sudah menjaga peninggalan sejarahnya dengan baik?
Sudah
6. Menurutmu, apa hal yang dapat diupayakan supaya sejarah daerahmu dapat terus dikenal hingga generasi berikutnya?
Kita harus menjaga dan merawat situs peninggalan sejarah yang ada, mengenal sejarah yang ada supaya dapat menceritakannya kembali di masa depan.
7. Apa yang dilakukan para tokoh masa lalu, memengaruhi kondisi kita sekarang. Menurutmu apakah apa yang kamu lakukan sekarang bisa menjadi sejarah yang mengubah masa depan? Apa contohnya?
Saat kita dapat menjaga atau mengelola lingkungan di daerah kita dengan baik, maka masa depan daerah kita juga akan baik. Begitu pun sebaliknya. Contohnya: Jika masyarakat sering membuang sampah sembarangan, di masa depan daerah kita akan menjadi rawan akan bencana banjir.

Belajar Lebih Lanjut
Kehidupan di masa lalu dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan bersejarah berupa, adat atau budaya, alat yang digunakan, tulisan, maupun dalam bentuk bangunan. Peninggalan bersejarah yang berupa budaya merupakan kebiasaan yang berasal dari nenek moyang dan berlaku secara turun temurun dalam masyarakat.
Hindu Budha
Peninggalan Kerajaan Islam
Peninggalan Islam
Demikian pembahasan tentang Seperti Apa Daerah Tempat Tinggalku Dahulu. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku IPAS Kelas IV Kurikulum Merdeka, Kemendikbud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar: Senin, 10 Maret 2025

MATERI KISI-KISI SOAL STS    Hari/Tanggal                        : Senin, 10 Maret  2025 Muatan  Pembelajaran      :   1. Matematika        ...