Kamis, 29 Agustus 2024

Materi Ajar: Kamis, 29 Agustus 2024

  Hari/Tanggal                   :  Kamis, 29 Agustus 2024

Kelas                                : IV (Empat) A

Mata Pelajaran                : 

1. Bahasa Indonesia         : BAB 2  Di Bawah Atap


CP: 

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 

IPAS   :  Wujud Zat dan Perubahannya
CP : 

 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.


Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

Assalamu'alaikum wr wb...

BAHASA INDONESIA

Cerita Ada Vampir di Rumah Ini pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 (IV) pada buku Kurikulum Merdeka Belajar. Cerita tersebut terdapat pada BAB 2 Di Bawah Atap di halaman 40, 41 dan 42. Ayo membaca, Bacalah cerita berikut ini dengan nyaring secara bergantian!

Ada Vampir di Rumah Ini

Klik! Kipas angin pun menyala. “Sejuknya,” gumam Sani. Setelah berdiri sebentar di depan kipas angin, Sani kembali memilih-milih buku di rak.

Klik! Kipas angin berhenti berputar. Kak Lita mematikannya.

“Kipas angin ada di sini, kamu di sana, percuma kamu menyalakan kipas angin. Membuang energi saja,” kata Kak Lita.

“Aku kan mau membaca di sofa,” ucap Sani. Sani menyalakan lagi kipas angin, lalu duduk di sofa.

Baru sebentar Sani membaca, Kak Lita kembali mematikan kipas angin.

Kak, jangan dimatikan,” pinta Sani. “Gerah.”

Kak Lita tak menjawab. Dia malah membuka jendela lebar-lebar.

“Sejuk, kan? Tidak perlu kipas angin dan hemat listrik,” kata Kak Lita sambil duduk di samping Sani.

Tiba-tiba dia melompat, lalu melepaskan kabel kipas angin yang tertancap di stopkontak. Aduh, jika tentang listrik, Kak Lita cerewet sekali. Sani sering diomeli jika lupa melepaskan kabel atau mematikan sakelar. Kak Lita juga menempel tulisan di tiap stopkontak di rumah ini: MATIKAN LAMPU! LEPASKAN KABEL! TARIK STEKERNYA, BUKAN KABELNYA!

“Kak, kok sukanya repot seperti itu?” tanya Sani.

Kak Lita membelalak, “Repot bagaimana? Melepaskan kabel kok dibilang repot.”

“Yang penting elektroniknya sudah dimatikan. Kenapa harus dicabut kabelnya?”

“Kalau kabelnya tidak dicabut, daya listriknya masih jalan terus.” Kak Lita lalu berbisik, “Kalau sudah begitu, kita seperti memberi makan vampir.”

“VAMPIR? Kak, jangan main-main, aku takut,” Sani menoleh ke sekelilingnya dengan cemas. Masa di rumah ini ada kelelawar pengisap darah?”

“Bukan vampir yang itu. Vampir yang ini mengisap listrik.” Kak Lita tertawa, lalu menunjukkan gambar yang ada di koran.

“Lihat ini,” katanya. “Wah!” seru Sani terkejut.

“Jadi, walau televisi sudah dimatikan, kalau kabelnya tetap tercolok ke stopkontak, listrik tetap mengalir?”

“Nah, pintar adikku!” Kak Lita tertawa sambil menjawil dagu Sani.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Tanpa melihat buku, sampaikan kembali secara singkat isi cerita tersebut!
2. Cerita seperti apa yang kalian bayangkan saat pertama kali membaca judulnya?
3. Bagaimana pendapat kalian tentang judul cerita tersebut?
4. Apa yang membuat sikap Sani berubah di akhir cerita?
5. Apakah gambar diatas membantu kalian memahami cerita?
6. Menurut kalian, apa hubungan antara vampir, kelelawar, dan alat listrik di dalam cerit



A.1 Apa Itu Massa?
Ketika di atas timbangan tidak diletakkan apa pun, kedua timbangan akan seimbang. Namun, ketika di salah satu timbangan diletakkan benda seperti kerikil, maka timbangan akan miring ke salah satu bagian. Hal ini menunjukkan bahwa kerikil atau benda yang diletakkan di atas timbangan itu memiliki massa. Seperti pada gambar berikut:
Timbangan
Timbangan akan miring ke arah benda yang lebih berat. Itu artinya benda yang ada di kanan lebih berat dibandingkan benda yang ada di kiri.Ini menunjukkan bahwa massa batu lebih besar dibandingkan massa kerikil.

Mari Mencoba
Benda Mana yang Lebih Berat?
Carilah dua buah benda yang ada di sekitar kalian. Mintalah bantuan kepada guru untuk membandingkan benda mana yang massanya

Lakukan Bersama
Seberapa Berat Makanan ini?
Carilah kemasan makanan yang ada di lingkungan sekolah. Kemudian, amati pada kemasan tersebut angka yang diberi akhiran g, seperti pada contoh gambar-gambar berikut.
Kemasan
MassaBenda yang Lebih BeratBenda yang Lebih Ringan
Benda 1Benda 2
Keripik PisangKeripik LestariKeripik PisangKeripik Lestari
Untir UntirAneka kacangAneka KacangUntir Untir

Setelah menemukan kemasan makanan berikut angkanya, laporkan kepada guru. Guru akan menuliskan di papan tulis nama kemasan makanan berikut massanya.

Miskonsepsi yang seringkali muncul dalam pemahaman peserta didik adalah benda yang ukurannya lebih besar atau yang jumlahnya banyak memiliki massa yang lebih besar. Padahal, faktanya tidak selalu demikian. Massa benda dipengaruhi oleh banyaknya zat/materi dalam suatu satuan. Semakin banyak zat/materinya, maka massa benda akan semakin besar. Beberapa benda seperti kapas, tisu, styrofoam memiliki jumlah zat/materi yang lebih sedikit dalam suatu satuan volume dibandingkan besi. Besi berukuran sekepal tangan anak kecil tentu jauh lebih berat dibandingkan kapas dengan ukuran yang sama. 

Mari Refleksikan
1. Apakah semua yang ditimbang termasuk materi? 
Ya.
2. Mengapa benda-benda tadi disebut materi?
Karena benda-benda itu memiliki massa dan dapat ditimbang
3. Bagaimana dengan cahaya, apakah cahaya termasuk materi?
Tidak, karena cahaya tidak dapat ditimbang.
4. Apa hubungan antara massa dengan ukuran benda? Apakah benda yang ukurannya lebih kecil massanya selalu lebih kecil?
Benda yang ukurannya lebih besar biasanya memiliki massa yang lebih besar meskipun tidak selalu. Elaborasikan pemahaman tentang perbandingan antara massa kapas dengan batu yang lebih kecil namun lebih berat.
5. Bagaimana cara menentukan massa suatu benda? 
Dengan cara menimbang menggunakan timbangan.

Belajar Lebih Lanjut
Massa adalah besaran dari suatu benda. Ketika suatu benda memiliki massa maka benda itu merupakan materi. Massa suatu benda bisa berbeda dengan massa benda lainnya. Misalnya, massa 1 butir telur tentu berbeda dengan massa 1 potong baju.
Masa Benda
Perbedaan massa yang berbeda pada suatu benda dengan benda yang lain disebabkan oleh banyaknya jumlah zat pada benda tersebut. Misalnya, jika kalian memiliki sebuah botol plastik dan sebuah botol kaca, atau gelas plastik dan gelas kaca. Meskipun sama-sama botol atau gelas, tetapi keduanya memiliki massa yang berbeda. Botol kaca atau gelas kaca memiliki jumlah zat yang lebih banyak dibandingkan botol atau gelas plastik. Akibatnya botol atau gelas kaca massanya lebih besar dibandingkan botol atau gelas plastik.


Zat atau materi merupakan sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Zat tersusun dari beberapa partikel penyusun yang dibedakan menjadi dua, yaitu zat tunggal dan campuran.

Materi disebut sebagai zat yang memiliki massa tertentu dan menempati volume tertentu di ruang angkasa. Contoh materi diantaranya: kayu, air, udara, kaca dan plastik.

Sifat dan wujud zat
Ada tiga macam wujud zat, yaitu zat padat, cair, dan gas. Sifat zat padat memiliki bentuk dan volumenya tetap, tidak tergantung pada tempatnya. Sifat zat cair adalah volumenya tetap, tetapi bentuk berubah sesuai dengan tempatnya. Sifat gas adalah bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan tempatnya.
Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu 

Salam sayang dari ibu Tutik 
Wassalaamualaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STS: Rabu, 16 Oktober 2024

  Hari/Tanggal   : Rabu, 16 Oktober 2024   K e l a s              :  IV A Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh Apa kabar anak shol...