Selamat datang di perpustakaan online di kelas bu Tutik! Mari kita saling mengenal sebelum memulai pembelajaran. Saya akan menjadi teman belajar kalian selama setahun dan berharap kita bisa berkolaborasi serta menikmati perjalanan belajar ini bersama!
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Agustus 2025
Kelas : 6 Al Jazari
Muatan Pelajaran :
1. Bahasa Indonesia : Bab 2: Musisi Indonesia di Pentas Dunia
2. IPAS : Bagaimana Tubuh Kita Bergerak? (Rangka, Sendi dan Otot)
3. Seni Rupa : Mengenal Unsur Seni Rupa
Bahasa Indonesia:
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menjelaskan kembali ide pokok dan beberapa ide pendukung dari teks informasional, berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan mempresentasikan gagasan, dan mampu menulis laporan sederhana (hasil wawancara) untuk menyampaikan informasi.
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat :
1. Memahami isi artikel tentang musisi Indonesia dan diplomasi budaya serta menjawab pertanyaan pemahaman.
2. Membuat peta pikiran untuk mengorganisasi gagasan tentang potensi diplomasi lunak Indonesia.
3. Merancang dan melakukan wawancara sederhana untuk menggali informasi tentang seni budaya lokal.
CP IPAS:
Murid memahami sistem organ tubuh manusia yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan tubuhnya; hubungan antar komponen biotic dan abiotik serta pengaruhnya terhadap ekosistem; siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air; fenomena gelombang bunyi dan cahaya dalam kehidupan sehari-hari; upaya penghematan energi serta pemanfaatan sumber energi alternatif dari sumber daya yang ada di sekitarnya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim;sistem tata surya dan kaitannya dengan rotasi dan revolusi bumi; letak dan kondisi geografis negara Indonesia melalui peta konvensional/digital; sejarah perjuangan para pahlawan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya; keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks kebinekaan berdasarkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang berlakudi wilayahnya; serta kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif dilingkungan sekitar.
TP: Murid dapat mengidentifikasi organ tubuh yang terlibat dalam system gerak.
SENI RUPA
Capaian Pembelajaran:
ELEMEN | CAPAIAN PEMBELAJARAN |
Mengalami (Experiencing) | Pada akhir fase C, Peserta didik mampu memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menyimpulkan hasil pengamatan dan pemahaman pada perpaduan unsur dalam prinsip desain. Peserta didik mampu membuat karya rupa berdasarkan gagasannya sendiri atau mengambil inspirasi dari luar dirinya dengan menggunakan dan menggabungkan unsur garis, warna, tekstur, bentuk, dan bangun. Peserta didik mampu menggunakan perspektif dalam membuat karya 2 dimensi. Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. |
Menciptakan (Making/Creating)
| Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata seni. |
Merefleksikan (Reflecting)
| Pada akhir fase C, Peserta didik mampu menggunakan pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yarng diperoleh dalam mata pelajaran seni rupa atau mata pelajaran lain sebagai sumber gagasan dalam berkarya. Peserta didik mampu secara mandiri menggunakan variasi teknik dasar berkarya rupa. Peserta didik mampu memberikan respons terhadap kejadian sehari-hari, keadaan lingkungan sekitar, dan perasaan atau emosinya melalui karya seni rupa yang memberi dampak positif bagi diri dan lingkungan terkecilnya. Peserta didik mempresentasikan penilaian karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosakata seni. |
Tujuan Pembelajaran:
Murid dapat memahami unsur rupa dan prinsip desain di lingkungan sekitarnya.
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Apa kabar anak sholih sholihah
Semoga semuanya dalam keadaan sehat wal'aafiyat
Jangan lupa sarapan dan persiapkan buku pelajaran kalian ya...
Mari awali kegiatan belajar hari ini dengan berdoa.
Bahasa Indonesia
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VI Kurikulum Merdeka terdapat pembahasan tentang Membaca Transkrip Wawancara Panggung Dunia Eko Supriyanto. Tujuan pembelajaran kali ini adalah menjelaskan ide pokok dan banyak ide pendukung dari sebuah teks sastra dan informasional yang terus meningkat sesuai jenjangnya,
Tari kontemporer adalah tari masa kini yang bentuknya bisa berbeda dari tari tradisional. Sementara tari tradisional adalah tari yang mengikuti pakem atau aturan tertentu.
Saya setuju karena menari bisa dilakukan oleh siapa saja, baik perempuan atau laki-laki, seperti halnya kegiatan kesenian lainnya.
Eko Supriyanto mendapatkan pengalaman berharga terpilih dari ribuan penari lain yang mengikuti audisi. Ini menunjukkan kemampuan tarinya dan juga bahwa Indonesia memiliki keragaman tari yang luar biasa.
Barang eksotis hanyalah barang yang sekadar ditonton atau diperlihatkan untuk orang asing. Eko Supriyanto ingin agar tarian tradisi diinterpretasi kembali dan memunculkan gagasan baru dalam berbagai ungkapan dan bentuk
- kontemporer: a pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini
- koreografer: n orang yang ahli dalam mencipta dan menggubah gerak tari
- sanggar: n Jw tempat untuk kegiatan seni (tari, lukis, dan sebagainya)
- penari latar: orang yang menari mendampingi penyanyi yang pentas di panggung
- motivasi: n dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu
- konotasi: n Ling tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
- regenerasi: n ki penggantian generasi tua kepada generasi muda; peremajaan
- feminin: a menyerupai atau seperti perempuan
- maskulin: a bersifat jantan
- pakem: n pedoman pokok (tentang aturan, tata cara, dan sebagainya)
- eksotis: a bergaya asing; luar biasa; istimewa; aneh; ganjil
IPAS
Pengertian Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak pada manusia merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan tubuh manusia untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sistem gerak terdiri dari rangkaian tulang, otot, dan sendi yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan pergerakan.
Tulang berfungsi sebagai kerangka penopang tubuh dan tempat melekatnya otot. Otot berkontraksi untuk menghasilkan gaya yang memungkinkan tubuh bergerak, sedangkan sendi memungkinkan gerakan antar tulang.
Fungsi Sistem Gerak pada Manusia
Sistem gerak pada manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan struktur penopang untuk tubuh dan melindungi organ-organ internal.
2. Memungkinkan berbagai gerakan tubuh seperti berjalan, berlari, mengangkat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
3. Merespons secara refleks terhadap potensi bahaya dengan menghindari atau menghindarkan tubuh dari situasi berbahaya.
4. Menghasilkan panas selama aktivitas fisik untuk membantu menjaga suhu tubuh dalam kisaran yang optimal.
5. Mempertahankan keseimbangan tubuh sehingga kita dapat berdiri, berjalan, dan bergerak dengan koordinasi yang baik.
6. Sumsum tulang dalam tulang panjang berperan dalam pembentukan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang penting untuk oksigenasi, kekebalan tubuh, dan pembekuan darah.
7. Tulang menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berperan dalam produksi beberapa hormon penting.
Struktur Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia terdiri dari beberapa organ yang bekerjasama untuk memungkinkan manusia untuk menggerakkan tubuhnya.
Rangka
Rangka pada manusia terdiri dari berbagai jenis tulang yang membentuk kerangka penopang tubuh. Rangka termasuk tengkorak yang melindungi otak, tulang belakang (vertebrae) yang melindungi sumsum tulang belakang, dan tulang rusuk yang melindungi organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru.
Tulang-tulang ini juga berperan dalam menyimpan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta berkontribusi dalam pembentukan sel darah di sumsum tulang.
Otot
Otot adalah jaringan yang berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Ada tiga jenis otot utama: otot lurik (otot rangka), otot polos, dan otot jantung. Otot rangka melekat pada tulang-tulang melalui tendon dan bekerja bersama-sama untuk menghasilkan berbagai gerakan tubuh, seperti berjalan, mengangkat, dan berlari. Otot polos terdapat di dinding organ-organ dalam dan mengendalikan gerakan internal seperti peristaltik dalam sistem pencernaan. Otot jantung, yang hanya ada di jantung, memompa darah ke seluruh tubuh.
Gangguan pada Sistem Gerak Manusia
Gangguan pada sistem gerak manusia dan cara mengatasinya yaitu:
1. Osteoporosis (Penurunan Kepadatan Tulang)
Gangguan ini membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, berolahraga dengan beban, dan menghindari merokok serta alkohol.
2. Cedera Otot dan Tendon
Cedera otot, seperti robekan atau regangan, bisa terjadi akibat gerakan yang berlebihan atau cedera fisik. Terapi fisik, istirahat, pemberian kompres dingin-panas, dan latihan rehabilitasi adalah cara mengatasi cedera otot.
3. Artritis (Radang Sendi)
Artritis menyebabkan peradangan dan nyeri pada sendi. Pengobatan meliputi obat antiinflamasi, fisioterapi, berolahraga dengan ringan, dan menghindari aktivitas yang membebani sendi.
4. Skoliosis (Pembengkokan Tulang Belakang)
Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang yang dapat mengganggu postur dan mobilitas. Pemantauan berkala, terapi fisik, dan dalam kasus parah, pemasangan alat penyangga atau operasi bisa menjadi solusi.
4. Hernia Nukleus Pulposus (Prolaps Discus Intervertebralis)
Ini adalah kondisi di mana cakram antartulang belakang dapat meluas dan menekan saraf. Pengobatan dapat mencakup istirahat, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan dalam kasus yang parah, operasi.
5. Kekakuan Sendi (Arthrogryposis)
Ini adalah kondisi di mana sendi memiliki keterbatasan gerakan. Terapi fisik dan latihan terencana dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.
Teknologi Sistem Gerak pada Manusia
Seperti sistem organ lainnya, tentunya sistem gerak manusia juga bisa mengalami gangguan. Meskipun begitu, teknologi yang digunakan untuk membantu sistem gerak pada manusia cukup banyak berkembang.
Berikut beberapa teknologi dapat digunakan dalam penyembuhan patah tulang:
1. Gips
Gips berfungsi untuk menjaga agar tulang yang patah tetap dalam posisi yang benar dan meminimalkan gerakan agar proses penyembuhan berjalan lebih cepat.
2. Belat atau bidai
Belat atau bidai memiliki fungsi yang mirip dengan penggunaan gips. Bedanya, belat digunakan untuk menghentikan pergerakan pada area tulang yang patah selama masa penyembuhan. Biasanya, metode ini cocok untuk patah tulang kecil yang tidak memerlukan gips.
3. Traksi
Traksi adalah teknik lain yang melibatkan penggunaan alat seperti katrol, tali, beban, dan rangka logam yang ditempatkan di atas tempat tidur. Traksi bertujuan agar otot dan tendon di sekitar tulang yang patah meregang, membantu tulang tetap sejajar, dan mempercepat proses penyembuhan. Meski jarang digunakan, traksi sering diaplikasikan sebelum operasi untuk menjaga stabilitas tulang yang patah.
4. Operasi
Untuk kasus patah tulang yang sulit diatasi dengan gips atau belat, operasi menjadi pilihan. Melalui operasi, tulang yang patah dapat dikembalikan ke posisinya yang semula. Biasanya, dokter akan memasang paku atau pen logam di area tulang yang patah.
5. Pemberian obat-obatan
Pasien yang mengalami patah tulang juga akan menerima obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang muncul. Jenis obat yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan gejala. Umumnya, pasien diberi obat pereda nyeri dan antibiotik.
Untuk lebih jelasnya bisa menonton video pembelajaran dibawah ini:
Irama (Ritme) adalah pengulangan unsur visual seperti garis, bentuk, warna, atau motif secara teratur maupun terputus-putus, yang menciptakan kesan gerak dan keteraturan dalam sebuah karya seni.
๐ผ️ B. Irama dalam Karya Dua Dimensi (2D)
Karya dua dimensi adalah karya seni yang memiliki panjang dan lebar saja (tidak memiliki volume), contohnya: lukisan, gambar, motif batik, poster.
✔️ Contoh Penggunaan Irama dalam 2D:
Motif Batik:
Pola bunga atau garis yang berulang secara teratur menciptakan irama visual.Lukisan Abstrak:
Warna dan bentuk diulang dalam posisi berbeda untuk menampilkan ritme.
๐ฟ C. Irama dalam Karya Tiga Dimensi (3D)
Karya tiga dimensi adalah karya seni yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi, contohnya: patung, kerajinan tanah liat, anyaman bambu, dan instalasi seni.
✔️ Contoh Penggunaan Irama dalam 3D:
Patung Penari:
Beberapa patung dengan pose berbeda tetapi berurutan, menciptakan irama gerak.Anyaman Bambu:
Pola anyaman kotak yang diulang secara teratur.Relief Dinding Sekolah:
Bentuk daun dan bunga yang diukir berulang.
๐️ D. Jenis Irama dalam Seni Rupa
Jenis Irama | Penjelasan | Contoh |
---|---|---|
Irama Teratur | Pola diulang secara konsisten | Motif batik kawung |
Irama Mengalun | Pola berubah secara halus/bertahap | Warna gradasi |
Irama Bebas | Tidak beraturan, tetapi tetap memiliki pola visual | Lukisan ekspresif |
๐จ Tugas 1
Gambarlah sebuah pola irama 2D di kertas menggunakan bentuk dasar (misalnya: bunga, daun, atau bentuk geometris).
.
๐งฉ Refleksi
Apa yang kamu rasakan saat membuat pola berulang?
Menurutmu, mengapa irama penting dalam seni rupa?
Alhamdulillah para murid sudah tuntas memahami materi yang diberikan hari ini mengenai
Demikian pembelajaran pada hari ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa belajar dirumah dan sholat lima waktu ya...
Wassalamualaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar