Hari/Tanggal : Kamis, 21 Agustus 2025
Muatan Pembelajaran :
1.Matematika :Pecahan
2. Pendidkan Pancasila : Penerapan nilai-nilai Pancasila
Matematika
Capaian Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
Capaian pembelajaran:
Murid mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Tujuan Pembelajaran : Murid dapat memahami, mensyukuri, dan menunjukan pengamalan nilai-nilai pancasila
Matematika
Kedua ukuran tersebut berbentuk pecahan desimal. Pecahan desimal merupakan pecahan bentuk lain dari pecahan biasa karena pecahan desimal adalah pecahan biasa dengan penyebut atau atau kelipatan 10 (100, 1000, 10000, dan seterusnya). Pada pecahan biasa jika pembilang dibagi dengan penyebut maka akan menghasilkan bentuk pecahan desimal.
Cara mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal adalah dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Pembilang dan penyebut harus dikalikan dengan bilangan yang sama agar penyebutnya menjadi 10, 100, 1.000, dan seterusnya. Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh : | 3 | = | 3 x 25 | = | 75 | =0, 75 |
4 | 4 x 25 | 100 |
Bagaiman jika penyebut bukan bilangan kelipatan 10 ? Jika penyebut tersebut sulit untuk diubah menjadi sepuluh, misalnya , kamu 3/8 dapat menggunakan cara pembagian (membagi pembilang dengan penyebut). Perhatikan contoh di bawah ini.
0,375 | hasil akhir adalah 0,375 | |
8 | 3 | 3 dibagi 8 menghasilkan 0 sisa 3 |
30 | 30 dibagi 8 menghasilkan 3 sisa 6 | |
8 x 3 = | 24 | - |
60 | 60 dibagi 8 menghasilkan 7 sisa 4 | |
7 x 8 = | 56 | - |
40 | 40 dibagi 8 menghasilkan 5 sisa 0 | |
5 x 8 = | 40 | - |
0 |
Mengubah Pecahan Desimal menjadi Pecahan Biasa
Cara paling mudah mengubah bilangan desimal dengan menjadi pecahan biasa adalah dengan mengubahnya ke bentuk pecahan dengan penyebut kelipatan 10, 100, 1.000 dan seterusnya.. Untuk menentukan penyebut pecahan dapat dilihat berapa banyak angka dibelakang koma. 1 angka dibelakang koma berarti penyebut sepuluh, 2 angka dibelakang koma berarti penyebut seratus, 3 angka dibelakang koma berarti penyebut seribu. Kemudian sederhanakan hingga ketemu pecahan yang paling sederhana. Perhatikan langkah-langkah berikut :
- Hitung jumlah angka dibelakang koma, misal 0,22 → jumlah angka di belakang koma = 2
- Hilangkan tanda koma dan angka nol di depan koma kemudian setelah dihilangkan jadikan bilangan tersebut manjadi pembilang pecahan (ingat pembilang letakknya di atas). Misal 0,22 → setelah dihilangkan → 22 → kita jadikan pembilang.
- Angka dibelakang koma sebanyak dua angka yang berarti penyebut adalah 100. 0,22 = 22/100 disederhanakan menjadi 11/50.
1. 0,52 = | 52 | = | 52 : 4 | = | 13 |
100 | 100 : 4 | 25 |
2. 0,75 = | 75 | = | 75 : 25 | = | 3 |
100 | 100 : 25 | 4 |
3. 0,625 = | 625 | = | 625 : 125 | = | 5 |
1.000 | 1.000 : 125 | 8 |
Ternyata pecahan dapat digambarkan pada kertas berpetak seperti gambar di bawah. Lani mencoba menggambarkan 1,5 ke dalam bentuk berikut!
- Pada gambar 2 menunjukan pecahan biasa 7/10 apabila diubah ke pecahan desimal menjadi 0,7.
- Pada gambar 3 menunjukan pecahan biasa 5/10 jika diubah menjadi pecahan desimal menjadi 0,5.
- Pada gambar 4 menunjukan pecahan biasa 9/10 jika diubah menjadi pecahan desimal menjadi 0,9.
- Pada gambar 5 menujukan pecahan 0,54 jika dibuah menjadi pecahan biasa dapat digambarkan dengan 54 kotak kuning dari 100 kotak atau dapat ditulis 54/100.
- Pada gambar 6 menunjukan pecahan desimal 0,65 jika diubah menjadi pecahan biasa dapat digambarkan dengan 65 kotak kuning dari 100 kotak atau dapat ditulis 65/100.
Kesimpulan : Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal dapat dilakukan dengan cara mengubah penyebut menjadi 10, 100, 1.000 dan seterusnya. Jika penyebut sulit dijadikan bilangan 10, 100, 1.00 mengubah pecahan dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan penyebut.
A. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila adalah dasar negara dan panduan hidup bangsa Indonesia.
Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
⭐ B. Nilai-Nilai dalam Setiap Sila Pancasila
Sila | Bunyi | Nilai yang Terkandung | Contoh Sikap |
---|---|---|---|
1️⃣ | Ketuhanan Yang Maha Esa | Toleransi, beriman, menghargai agama | Berdoa sebelum belajar, menghormati agama teman |
2️⃣ | Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | Saling menghormati, tolong-menolong | Menolong teman yang kesulitan, tidak mengejek |
3️⃣ | Persatuan Indonesia | Cinta tanah air, menghargai perbedaan | Menghormati teman dari daerah lain, ikut upacara |
4️⃣ | Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan... | Musyawarah, demokrasi, tanggung jawab | Berdiskusi bersama, menghargai pendapat orang lain |
5️⃣ | Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia | Adil, tidak pilih kasih, gotong royong | Berbagi dengan teman, tidak membeda-bedakan |
Agar kehidupan rukun dan damai
Menumbuhkan sikap saling menghargai
Menjadikan bangsa Indonesia kuat, bersatu, dan adil
🏠 D. Contoh Penerapan di Rumah dan Sekolah
Tempat | Contoh Penerapan |
---|---|
Di rumah | Membantu orang tua, menghormati saudara, berdoa bersama |
Di sekolah | Tidak membully, mengikuti upacara, ikut piket kelas, bersikap adil saat bermain |
Di masyarakat | Ikut kerja bakti, membuang sampah pada tempatnya, tidak mengejek tetangga berbeda agama |
Apa arti Pancasila sebagai dasar negara?
Sebutkan satu contoh sikap yang mencerminkan sila ke-2!
Bagaimana kamu menerapkan sila ke-3 di sekolah?
Mengapa musyawarah penting dalam kehidupan bersama?
✍️ Tugas Siswa
Buat poster bergambar tentang salah satu sila Pancasila dan contoh penerapannya.
Tuliskan cerita singkat (3–5 kalimat) tentang pengalamanmu menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
💬 Refleksi
“Nilai Pancasila membantu saya menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab. Saya ingin menerapkan nilai-nilai itu agar hidup saya bermanfaat untuk orang lain.”
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa. Nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, tidak hanya berlaku dalam ruang lingkup politik dan sosial, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat hubungan sosial, memperbaiki moralitas, dan membantu menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai spiritual dan keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati keberagaman agama, menjunjung tinggi ajaran agama masing-masing, dan berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan ibadah dapat memperkuat hubungan antara individu dengan dirinya sendiri dan dengan sesama. Penerapan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa juga dapat diwujudkan dalam sikap saling menghormati dan menghargai berbagai kepercayaan agama.
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan memperlakukan sesama dengan adil. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat diterapkan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan gender. Selain itu, sikap peduli terhadap sesama yang membutuhkan, seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam atau memberikan kesempatan kepada mereka yang kurang mampu, juga merupakan bentuk penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
C.Persatuan Indonesia
Persatuan adalah kunci keutuhan bangsa Indonesia. Penerapan nilai persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara membangun hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan golongan atau suku. Kegiatan bersama, seperti kerja bakti atau komunitas, juga dapat memperkuat ikatan persatuan yang akan meningkatkan kualitas hidup bersama.
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai ini mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai ini dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam proses demokrasi, seperti memilih pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan terlibat dalam diskusi publik tentang kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi masyarakat.
E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial dapat diterapkan melalui berbagai langkah, seperti memastikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai keadilan sosial dapat dilakukan dengan tidak memanfaatkan atau menindas orang lain, tetapi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
untuk lebih memahami materi diatas, silahkan disimak video berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar