Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juli 2025
Muatan Pembelajaran :
1.Matematika :Pecahan
2. Pendidkan Pancasila : Penerapan nilai-nilai Pancasila
Matematika
Capaian Pembelajaran:
Pendidikan Pancasila
Capaian pembelajaran:
Murid mampu memahami kronologi sejarah kelahiran Pancasila; meneladani sikap para perumus Pancasila dan menerapkan di lingkungan masyarakat; menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan yang utuh, menguraikan makna nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi bangsa dan negara.
Tujuan Pembelajaran : Murid dapat memahami, mensyukuri, dan menunjukan pengamalan nilai-nilai pancasila
Matematika
Matematika
1. Pecahan adalah bagian dari suatu kesatuan yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Pecahan terdiri dari dua bagian:
· Pembilang (numerator): Angka yang ada di atas garis pecahan.
· Penyebut (denominator): Angka yang ada di bawah garis pecahan.
Contoh:3/4
· Pembilang = 3
· Penyebut = 4
Ini berarti "3 dari 4 bagian yang sama besar."
2. Jenis-jenis Pecahan
Pecahan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
· Pecahan Sejenis: Pecahan yang penyebutnya sama.
o Contoh: 1/4, 3/4, 2/4
· Pecahan Tak Sejenis: Pecahan yang penyebutnya berbeda.
o Contoh: 1/4, 1/3, 1/2
· Pecahan Campuran: Gabungan antara bilangan bulat dan pecahan.
o Contoh: 1 1/2
· Pecahan Desimal: Pecahan yang penyebutnya adalah kelipatan 10 (10, 100, 1000, dll).
o Contoh: 0.5 (1/2), 0.75 (3/4)
3. Operasi pada Pecahan
A. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Sejenis
Untuk penjumlahan atau pengurangan pecahan sejenis, hanya pembilang yang dijumlahkan atau dikurangkan, sedangkan penyebutnya tetap sama.
Contoh Penjumlahan Pecahan Sejenis:
1/4 + 2/4 = (1 + 2)/4 = 3/4
Contoh Pengurangan Pecahan Sejenis:
3/5 - 1/5 = (3 - 1)/5 = 2/5
B. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Tak Sejenis
Untuk pecahan tak sejenis, kita harus mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut pecahan-pecahan tersebut, kemudian menyamakan penyebutnya.
Contoh Penjumlahan Pecahan Tak Sejenis:
1/3 + 1/4
Cari KPK dari 3 dan 4, yaitu 12.
1/3 = 4/12 dan 1/4 = 3/12.
Jadi, 4/12 + 3/12 = 7/12.
Pecahan adalah bilangan yang menunjukkan bagian dari suatu keseluruhan.
Terdiri dari pembilang (angka di atas garis pecahan) dan penyebut (angka di bawah garis pecahan).
Bilangan desimal adalah bilangan pecahan yang ditulis dengan titik desimal.
1. Perkalian Pecahan dengan Bilangan Asli
Konsep Dasar: Perkalian pecahan dengan bilangan asli sama dengan menjumlahkan pecahan sebanyak bilangan asli tersebut.
Contoh: 3 x 1/2 artinya kita menjumlahkan 1/2 sebanyak 3 kali, yaitu 1/2 + 1/2 + 1/2 = 3/2.
Cara Menghitung: Kalikan pembilang pecahan dengan bilangan asli. Penyebut tetap sama.
Contoh: 5 x 2/3 = (5 x 2) / 3 = 10/3.
2. Pembagian Pecahan dengan Bilangan Asli
Konsep Dasar: Pembagian pecahan dengan bilangan asli sama dengan membagi setiap bagian pecahan menjadi beberapa bagian yang sama sesuai dengan bilangan asli tersebut.
Cara Menghitung: Ubah pembagian menjadi perkalian dengan membalik bilangan asli. Bilangan asli dapat ditulis sebagai pecahan dengan penyebut 1.
Contoh: 3/4 : 2 = 3/4 x 1/2 = (3 x 1) / (4 x 2) = 3/8.
- Contoh Soal dan Penyelesaian
Cara Menghitung: Kalikan pembilang pecahan dengan bilangan asli. Penyebut tetap sama.
Contoh: 5 x 2/3 = (5 x 2) / 3 = 10/3.
2. Pembagian Pecahan dengan Bilangan Asli
Konsep Dasar: Pembagian pecahan dengan bilangan asli sama dengan membagi setiap bagian pecahan menjadi beberapa bagian yang sama sesuai dengan bilangan asli tersebut.
Cara Menghitung: Ubah pembagian menjadi perkalian dengan membalik bilangan asli. Bilangan asli dapat ditulis sebagai pecahan dengan penyebut 1.
Contoh: 3/4 : 2 = 3/4 x 1/2 = (3 x 1) / (4 x 2) = 3/8.
- Contoh Soal dan Penyelesaian
Pembagian:
5/6 : 3 = 5/6 x 1/3 = (5 x 1) / (6 x 3) = 5/18
2/3 : 4 = 2/3 x 1/4 = (2 x 1) / (3 x 4) = 2/12 = 1/6
3. Mengubah Pecahan Menjadi Desimal
Ada dua cara umum untuk mengubah pecahan menjadi desimal:
A. Dengan Membagi Pembilang dengan Penyebut:
Pecahan dapat dianggap sebagai bentuk lain dari pembagian. Pembilang adalah angka yang dibagi, dan penyebut adalah pembaginya.
Contoh: 3/4 = 3 ÷ 4 = 0,75
B. Dengan Membuat Penyebut Menjadi 10, 100, 1000, dan seterusnya:
Kalikan pembilang dan penyebut dengan angka yang sama sehingga penyebutnya menjadi 10, 100, 1000, dan seterusnya. Angka di belakang koma pada desimal akan sesuai dengan jumlah nol pada penyebut.
4. Membandingkan Bilangan Desimal
Untuk membandingkan bilangan desimal satu angka di belakang koma, kita bisa:
a. Membandingkan angka di depan koma: Angka yang lebih besar di depan koma menunjukkan bilangan yang lebih besar.
b. Jika angka di depan koma sama, bandingkan angka di belakang koma: Angka di belakang koma yang lebih besar menunjukkan bilangan yang lebih besar.
5. Mengurutkan Bilangan Desimal
Untuk mengurutkan bilangan desimal, ikuti langkah-langkah berikut:
a. Ubah semua bilangan menjadi desimal dengan jumlah angka di belakang koma yang sama.
b. Bandingkan bilangan-bilangan tersebut satu per satu.
c. Urutkan bilangan-bilangan dari yang terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.
Contoh Soal:
a. Ubahlah pecahan 3/5 menjadi desimal.
b. Bandingkan bilangan desimal 0,7 dan 0,5.
c. Urutkan bilangan desimal berikut dari yang terbesar ke terkecil: 0,8, 0,3, 0,6, 0,9.
Penyelesaian:
a. 3/5 = 3 ÷ 5 = 0,6
b. 0,7 > 0,5 (karena 7 lebih besar dari 5)
c. Urutan dari yang terbesar ke terkecil: 0,9, 0,8, 0,6, 0,3
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi landasan bagi pembangunan bangsa. Nilai-nilai Pancasila yang terdiri dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, tidak hanya berlaku dalam ruang lingkup politik dan sosial, tetapi juga sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat hubungan sosial, memperbaiki moralitas, dan membantu menciptakan masyarakat yang adil dan beradab.
A. Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai-nilai spiritual dan keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati keberagaman agama, menjunjung tinggi ajaran agama masing-masing, dan berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan ibadah dapat memperkuat hubungan antara individu dengan dirinya sendiri dan dengan sesama. Penerapan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa juga dapat diwujudkan dalam sikap saling menghormati dan menghargai berbagai kepercayaan agama.
B. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Pancasila menekankan pentingnya menghormati martabat manusia dan memperlakukan sesama dengan adil. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dapat diterapkan dengan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan gender. Selain itu, sikap peduli terhadap sesama yang membutuhkan, seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam atau memberikan kesempatan kepada mereka yang kurang mampu, juga merupakan bentuk penerapan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
C.Persatuan Indonesia
Persatuan adalah kunci keutuhan bangsa Indonesia. Penerapan nilai persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara membangun hubungan yang harmonis dengan sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan golongan atau suku. Kegiatan bersama, seperti kerja bakti atau komunitas, juga dapat memperkuat ikatan persatuan yang akan meningkatkan kualitas hidup bersama.
D. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai ini mengajarkan pentingnya partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai ini dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam proses demokrasi, seperti memilih pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan terlibat dalam diskusi publik tentang kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi masyarakat.
E. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial dapat diterapkan melalui berbagai langkah, seperti memastikan akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai keadilan sosial dapat dilakukan dengan tidak memanfaatkan atau menindas orang lain, tetapi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
untuk lebih memahami materi diatas, silahkan disimak video berikut ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar