Rabu, 16 April 2025

Materi Ajar: Kamis, 17 April 2025

 Hari/Tanggal                : Kamis, 17 April 2025

Muatan Pembelajaran :   

1. IPAS               :  Bagaimana Mendapatakan semua Kebutuhan Kita

2. Bahasa Indonesia      :  Asal Usul


Capaian Pembelajaran IPAS

1.Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.

2. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital.

ATP :

Topik A: Aku dan Kebutuhanku

1.       Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis kebutuhan berdasarkan kepentingan.

2.       Peserta didik dapat mendeskripsikan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan.

Peserta didik dapat mengkategorikan kebutuhan hidupnya dengan membuat tabel skala prioritas.

Topik B: Bagaimana Aku Memenuhi Kebutuhanku

1.        Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemenuhan kebutuhan masa sebelum uang ditemukan.

2.        Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah singkat beberapa jenis alat tukar dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia.

 3.        Peserta didik mengetahui nilai dan fungsi uang dalam kegiatan ekonomi manusia.

  4. Peserta didik mengetahui jenis uang yang digunakan dalam kegiatan jual beli

Topik C: Kegiatan Jual Beli Sebagai Salah Satu Cara Pemenuhan Kebutuhan

1.        Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya jual beli.

2.        Peserta didik dapat mengidentifikasi aktivitas ekonomi yang terjadi pada kegiatan jual beli.

3.        Peserta didik dapat memahami proses terjadinya kegiatan ekonomi dalam kegiatan jual beli.

Peserta didik dapat menentukan peran produsen, distributor, dan konsumen dalam alur kegiatan ekonomi

TP :

1.       Mengidentifikasi jenis kebutuhan berdasarkan kepentingan.

2.       Mendeskripsikan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan.

3.       Mengkategorikan kebutuhan hidupnya dengan membuat tabel skala prioritas.

4.       Mendemonstrasikan pemenuhan kebutuhan masa sebelum uang ditemukan.

5.       Mengidentifikasi sejarah singkat beberapa jenis alat tukar dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia.

6.       Mengetahui nilai dan fungsi uang dalam kegiatan ekonomi manusia.

7.       Mengetahui jenis uang yang digunakan dalam kegiatan jual beli.

8.       Mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya jual beli.

9.       Mengidentifikasi aktivitas ekonomi yang terjadi pada kegiatan jual beli.

10.   Memahami proses terjadinya kegiatan ekonomi dalam kegiatan jual beli.

Menentukan peran produsen, distributor, dan konsumen dalam alur kegiatan ekono

  Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

1.  Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks   aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

 12.  Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.      

ATP :

§  Melalui kegiatan mendengarkan dan mencatat lagu “Nenek Moyangku”, peserta didik dapat memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara aural dengan baik.

§  Melalui kegiatan menyalin lagu, peserta didik mampu menunjukkan rima dengan tepat

§  Melalui kegiatan mengubah kata-kata pada lagu, peserta didik mampu menulis teks berima dengan baik.

§  Melalui kegiatan membaca teks dan mengamati peta, peserta didik mampu menemukan informasi dengan baik.

§  Melalui kegiatan mendiskusikan silsilah keluarga, peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam diskusi.

§  Melalui kegiatan menulis asalusul keluarga, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan terstruktur.

§  Melalui kegiatan membaca teks “Kerja Sama yang Baik”, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh cerita.

§  Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks dengan jelas.

§  Melalui menuliskan cerita berdasarkan gambar, peserta didik dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan konjungsi.

§  Peserta didik dapat melafalkan kata-kata panjang dengan baik ketika membaca nyaring.

§  Dengan membaca teks “Batik Besurek”, peserta didik dapat mengenali konjungsi antar kalimat dengan tepat.


TP :

Membaca

1.      Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat.

Berdiskusi

2.      Melalui berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita “Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.

Menulis

3.      Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar.

Menyimak

4.      Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru.

Berdiskusi

5.      Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat.

6.      Melalui kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik.

Menulis

7.      Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat.

8.      Melalui kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat.

Mengamati

9.      Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifikasi objek dan lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat.

Berdiskusi

10.   Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat.

Menulis

11.   Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar.

 sholih sholihah.........
Semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal afiyat ya....

Tujuan kegiatan pembelajaran kali ini adalah peserta didik mengenal cara mendapatkan barang kebutuhan. dan mengaitkan pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan dengan nilai guna barang dan skala prioritas.

BAHASA INDONESIA 
ada Pembelajaran Bab VII asal-usul muatan Bahasa Indonesia Kelas IV kita akan belajar tentang  mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dihadapi tokoh cerita pada teks naratif yang sesuai jenjangnya. Teks argumentasi dapat diartikan sebagai tulisan yang ditulis berdasarkan alasan, bukti dan fakta yang terjadi. Teks argumentasi adalah teks yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar seiya dan sekata lewat data dan fakta yang disuguhkan. 

Teknis penulisan teks argumentasi agar mempengaruhi pembaca, ditulis secara kritis dan logis. Adapun caranya yaitu dengan membaca buku, melakukan penelitian, wawancara dan masih banyak lagi.

Bacalah cerita “Kerja Sama yang Baik” di bawah ini dengan nyaring secara bergantian!

Kerja Sama yang Baik
“Lunpia … lunpia …,” teriak A Joe siang itu. Dia tak peduli kaki telanjangnya kepanasan. “Huh, mengapa tak ada seorang pun yang mau membeli lunpiaku?” keluh A Joe. Dari kemarin, dia berjalan kaki keliling Kampung Melayu menjajakan lunpia. Namun, ketika orang-orang bertanya apa yang dijualnya, mereka pun pergi begitu saja.

“Jangan-jangan lunpia buatanku tidak enak? Ah, tetapi orang-orang di Pecinan suka,”pikir A Joe masih penasaran. Dia tak mau hanya berjualan di Pecinan. A Joe ingin lunpianya laris dan bisa dinikmati semua orang.
“LUMPIA, LUMPIA!” A Joe tersentak dari lamunannya. Seorang perempuan berteriak lantang. Beberapa orang keluar dari rumah dan membeli. A Joe melihat perempuan itu berjualan penganan yang mirip dengan lunpianya. “Hm, apa buatan dia lebih enak daripada buatanku?” gumam A Joe.

"LUMPIA, LUMPIA!” teriak perempuan itu lagi. A Joe menghadang langkahnya.

“Hei, kamu jualan lunpia ya?” tanya A Joe ketus.

“Lumpia, bukan lunpia,” sahut perempuan itu.

“Bukan! Yang betul lunpia. Lun artinya lunak, pia artinya kue. Itu bahasa Hokkian!” bantah A Joe ketus.

Perempuan itu malah tertawa, “Namaku Warsih. Aku orang Jawa, tak paham bahasa Hokkian. Lumpiaku berasal dari kata Olympia, karena aku sering jualan di pasar malam Olympia.”

A Joe ternganga, “Oh, begitu, ya?”

Lalu A Joe bertanya, “Kenapa orang-orang Kampung Melayu ini mau membeli lumpiamu? Sedangkan punyaku tak laku.” Wajah A Joe berubah murung.

“Memangnya, lunpiamu isi apa?” tanya Warsih.

A Joe lalu menunjukkan lunpia buatannya pada Warsih. “Rebung dan daging babi.”

Warsih menggeleng. “Kamu lihat kan, penduduk Kampung Melayu banyak yang berasal dari Arab dan Gujarat. Mereka beragama Islam. Itu, ada masjid di sana. Orang Islam, tidak makan babi. Tidak halal. Lumpia buatanku isinya kentang dan udang. Karena itu, mereka bisa memakannya.”

Setelah itu, Warsih berkata lagi, “Sebetulnya, nasib kita sama kok. Lumpia buatanku juga tidak laku di kawasan Pecinan. Mereka tak suka lumpia kentang. Mereka maunya isi rebung.”

A Joe dan Warsih sama-sama terdiam. Namun, sebenarnya otak mereka berpikir keras. Beberapa detik kemudian, wajah A Joe cerah.

Aku ada ide! Mengapa kita tidak bekerja sama saja? Maksudku, ayo kita ciptakan resep baru supaya semua orang bisa menikmati lunpia buatan kita.”

Hah? Bagaimana caranya?” Warsih heran. “Apa kita bisa?”

“Tidak ada salahnya mencoba. Bagaimana? Kamu mau mencobanya?” tanya A Joe.

Warsih mengangguk, “Kamu benar juga. Tidak ada salahnya mencoba.”

Warsih dan A Joe berjabat tangan. Sejak saat itu, mereka berdua bekerja sama dalam menciptakan resep baru dan menjajakannya bersama.

Informasi :
Lumpia atau lunpia adalah makanan khas Semarang yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Direktorat Internalisasi dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Lumpia hadir pertama kali pada abad ke-19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa-Jawa. Pada tahun 1870, Tjoa Thay Joe datang dari Fujian ke Semarang dan menjajakan lunpia yang berisi rebung dan daging babi. Kemudian, dia bertemu dengan perempuan Jawa bernama Warsih yang juga menjajakan penganan yang mirip tetapi berisi kentang dan udang. Mereka berdua lalu menikah. Lumpia buatan mereka pun disesuaikan baik isi maupun rasanya, agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.

Berdiskusi
 Diskusikan isi cerita “Kerja Sama yang Baik” bersama-sama.
1. Apa masalah yang dialami tokoh dalam cerita ini?
A Joe tidak laku menjual lunpia isi rebung dan babi di Kampung Melayu yang penduduknya mayoritas muslim. Sementara Warsih tidak laku menjual lunpia isi kentang dan udang di kawasan Pecinan
2. Apa perbedaan penganan buatan A Joe dengan penganan buatan Warsih?
Penganan buatan A Joe berbahan rebung dan daging babi, sedangkan lunpia buatan Warsih berbahan kentang dan udang.
3. Bagaimana perasaan A Joe dan Warsih ketika orang-orang menolak penganan buatan mereka?
Perasaan A Joe dan Warsih bingung ketika orang-orang menolak penganan buatan mereka.
4. Apa usaha A Joe dan Warsih untuk mengatasi masalah mereka?
Mereka bekerja sama menciptakan resep lunpia baru yang bisa dinikmati semua orang.
5. Menurut kalian, mengapa Warsih mau mengikuti rencana A Joe?
Warsih mau mengikuti rencana A Joe karena merasa tidak ada salahnya mencoba membuat resep lunpia baru yang dapat dinikmati semua orang.
6. A Joe dan Warsih sepakat untuk menciptakan resep lumpia baru. Menurut kalian, bagaimana perbedaan lumpia versi lama mereka dengan versi yang baru?
Versi lama berbahan rebung, daging babi, kentang, dan udang, sedangkan versi baru isi dari kulit lumpia diubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung, serta dibungkus dengan kulit lumpia khas Tiong Hoa.
7. Apakah menurut kalian cerita ini berdasarkan kisah nyata? Dari mana kalian mengetahuinya?
Menurut saya cerita ini berdasarkan kisah nyata karena hingga saat ini, lumpia Semarang dikenal luas hingga seluruh Indonesia. Saya membacanya pada artikel "Sejarah Lumpia, Makanan Khas Semarang yang Tercipta Dari Hubungan Cinta Dua Sejoli". Saya membacanya di sini.
8. Menurut kalian, bagaimana proses percampuran budaya/akulturasi lewat makanan ini?
Menurut saya akulturasi budaya lewat makanan terjadi karena terjadinya perdagangan bebas yang membuat masyarakat luar negeri memiliki hubungan dagang dan menyebarkan makanan asli mereka.

Jelajah Kata
Tahukah kalian, ternyata banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa asing ataupun bahasa daerah. Bahasa asing yang banyak berpengaruh antara lain adalah bahasa Sanskerta, Arab, Tionghoa, Belanda, Portugis, dan Inggris. Contoh
No.ArabTionghoaBelanda
1.daftarbakmiabsen
2.ilmubecakpermen
3.nikmatcawankartu
4.sabarcucutelevisi
No.SansekertaPortugisInggris
6.desajendeladiskusi
7.jiwabenderafakta
8.negarakeretakomputer
9.upacaramejapulsa

Demikian pembahasan Membaca dan Mendiskusikan Teks “Kerja Sama yang Baik”. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber Buku Bahasa Indonesia Kelas IV, Kemendikbud

IPAS

A. Kebutuhan Manusia
Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan. Misalnya kebutuhan paling mendasar adalah makanan dan tempat tinggal. Namun, setiap orang juga memiliki kebutuhan lainnya yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana caranya kita mendapatkan kebutuhan ini?

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang harus dimiliki atau diperlukan oleh seseorang untuk bertahan hidup dan memiliki kehidupan yang layak. Jenis kebutuhan manusia bermacam-macam. Bila dilihat dari kepentingan atau intensitasnya, kebutuhan manusia terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan mutlak dan utama dari setiap individu yang harus dipenuhi. Jika kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi, maka individu tersebut akan terancam kehidupannya. Terdapat 3 macam kebutuhan primer, diantaranya:
  • Pangan, adalah kebutuhan utama yakni makanan dan minuman.
  • Sandang adalah kebutuhan utama akan pakaian yang melindungi tubuh manusia dari lingkungan.
  • Papan adalah kebutuhan utama akan tempat tinggal untuk berlindung.
kebutuhan manusia
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah yang muncul setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi. Contoh: telepon genggam, kendaraan, sepatu, dan sebagainya.

3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang ada atau dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi.

Kebutuhan tersier ini biasanya berupa kebutuhan barang mewah untuk memperlihatkan jenjang sosial seseorang atau dapat berfungsi sebagai hiburan. Contoh mobil mewah, pergi berlibur, villa, barang bermerk dan sebagainya. Kebutuhan ini dapat berbeda-beda pada setiap individunya. Tergantung kemampuan ekonomi dan profesi seseorang.

Sebuah kebutuhan bisa jadi berawal dari sebuah keinginan. Keinginan untuk menjadi lebih baik dan hidup lebih layak. Keinginan merupakan fungsi tambahan yang ingin dimiliki. Jika tidak terpenuhi, maka tidak akan mengganggu kelangsungan hidup seseorang. Namun, keinginan pun harus didasari dengan kemampuan diri masing-masing individu.

Bila tidak terkontrol dengan baik, keinginan akan membuat kelangsungan hidup tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu, ada baiknya waktu pemenuhan kebutuhan diutamakan terlebih dahulu. Bagaimana mengatur urutan kebutuhan berdasarkan waktunya?

Kebutuhan manusia berdasarkan waktu adalah:
  1. Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda
  2. Kebutuhan mendesak adalah kebutuhan yang tiba-tiba muncul dan bersifat sangat kritis, sehingga dapat mengancam nyawa jika tidak dipenuhi.
  3. Kebutuhan yang Akan Datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi di kemudian hari dan dapat ditunda sebab sifatnya yang tidak mendesak. Kebutuhan ini dapat direncanakan terlebih dahulu.

B. Skala Prioritas
Skala prioritas adalah suatu daftar yang kita buat untuk mengurutkan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya atau berdasarkan tingkat urgensinya. Skala prioritas ini adalah hal yang sangat bermanfaat karena dengan membuat skala prioritas ini, kita bisa memenuhi kebutuhan yang benar-benar penting terlebih dahulu sehingga kita bisa memastikan bahwa setiap kebutuhan yang paling penting akan terpenuhi dan tidak mengganggu kelangsungan hidup kita. Ada empat kuadran yang bisa kita gunakan untuk membedakan kebutuhan kita.

Berikut adalah empat kuadran dalam skala prioritas diri:
  1. Penting dan mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok.
  2. Penting dan tidak mendesak: jenis kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Contohnya adalah olah raga.
  3. Tidak penting dan Mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah namun harus segera dipenuhi karena bersifat mendesak dan tidak bisa ditunda. Misalnya menjawab panggilan telpon dari teman.
  4. Tidak mendesak dan tidak penting: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton film kartun.

Untuk menentukan skala prioritas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Tingkat urgensi atau keharusan mendesak.
  2. Kesempatan yang dimiliki
  3. Pertimbangan masa depan.
  4. Kemampuan diri.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menyusun skala prioritas yaitu :
  1. Mencatat semua daftar kebutuhan.
  2. Menyusun tingkat kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
  3. Membuat catatan kebutuhan dan alokasi dana
  4. Memilih kebutuhan mulai dari yang paling memberi manfaat secara optimal dari keseluruhan daftar kebutuhan.
  5. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah dibuat.

Mari Mencari Tahu
Mari kita coba mengelompokkan kebutuhan kita berdasarkan kepentingannya.
1. Buatlah tabel seperti contoh berikut di buku tugas kalian.
Skala
2. Buatlah beberapa hal yang kalian butuhkan saat ini. Masukkan kebutuhan tersebut ke kolom tabel yang menurut kalian sesuai dengan kriteria kepentingan kebutuhan kalian. Kalian dapat menambahkan ilustrasi gambar di samping tulisan kalian itu.

3. Jika sudah, duduk berpasangan dengan teman sebelah kalian dan ceritakan alasan mengapa memilih pengelompokan kebutuhan tersebut.

Lakukan Bersama
1. Berkumpullah dengan kelompok yang sudah dibagi bersama guru kalian. Pelajari 4 kolom tabel yang telah kalian buat. 

2. Diskusikan mengenai 4 pernyataan yang berkaitan dengan informasi pada tabel sebelumnya;

a. penting dan mendesak;
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya makan, minum, dan tidur
b. tidak penting dan mendesak;
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun pemenuhannya tidak bisa ditunda karena bersifat darurat. Misalnya memakai payung saat hujan, menjawab telepon, dan membalas chat WA.
c. penting dan tidak mendesak;
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Misalnya membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga
d. tidak penting dan tidak mendesak.
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton tv, bermain game, dan mengobrol bersama teman
3. Kelompokkan 4 pernyataan tersebut dengan deskripsi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Kebutuhan Primer :Makan, minum, dan tidur
Kebutuhan Sekunder : Membaca buku, berolah raga, berkumpul bersama keluarga.
Kebutuhan tersier : Memakai payung, menjawab telepon, membalas chat, bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman
4. Diskusikan alasan mengapa kebutuhan-kebutuhan tersebut berada pada posisi tiap kolom dan tuliskan alasannya pada buku tugas.
Kebutuhan seperti makan, minum, dan tidur sangat penting karena jika tidak dipenuhi karena dapat mengancam hidup. Kebutuhan membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga memang penting namun dapat ditunda. Kebutuhan menjawab telepon, membalas chat wa, dan memakai payung tidak penting namun harus segera dilakukan. Kebutuhan bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman dapat ditunda.
5. Tunjuklah perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Mari Refleksikan
1. Mengapa kalian memiliki kebutuhan?
Saya memiliki kebutuhan untuk menjaga kelangsungan hidup.
2. Apakah kebutuhan hidup kalian sama dengan kebutuhan hidup teman kalian/orang lain?
Setiap orang memiliki beberapa kebutuhan serupa seperti sandang, pangan, papan. Namun ada juga yang memiliki kebutuhan yang berbeda.
3. Apa hal yang menentukan bahwa kebutuhannya itu utama atau tidak?
Hal yang menentukan adalah kepentingan, waktu, faktor kemampuan, mendesak dan penting, urgensitas).
4. Apakah kalian dapat memaksakan kebutuhan kalian kepada orang lain? Mengapa?
Kita tidak bisa memaksakan kebutuhan kepada orang lain karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan kemampuan yang juga berbeda untuk memenuhinya.
5. Mana yang lebih utama kebutuhan atau keinginan?
Kebutuhan yang lebih utama dipenuhi, kalau masih mampu dan keinginan itu termasuk ke dalam kebutuhan yang akan datang, bisa direncanakan.
6. Menurut kalian bagaimana caranya menentukan urutan kebutuhan dari masing-masing orang?
Cara menentukan urutan kebutuhan adalah : menentukan urutan prioritasnya. penuhi atau laksanakan sesuai dengan urutan prioritasnya.

Demikiian pembahasan mengenai IPAS Kelas IV Aku dan Kebutuhanku. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Sumber : Buku IPAS Kelas IV, Kemendikbud

Mateti Ajar: Rabu, 16 April 2025

Hari/Tanggal               : Rabu, 25 April 2025

Kelas                            : IV A

Muatan Pelajaran         : 

1. Matematika              :  
Materi                            : Pengolahan Data
CP: 

Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

TP :

Peserta didik dapat menyajikan data dalam bentuk piktogram.

Peserta didik dapat menginterpretasikan data dalam bentuk piktogram

ATP :

Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya.

Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan.

Menggunakan kalimat matematika untuk menyatakan hubungan antar kuantitas.

Menyatakan kuantitas mengunakan kalimat, angka, gambar, tabel, dan grafik.

Menyelidiki hubungan antar dua besaran yang berubah seiring waktu dan mampu menuliskan perubahannya.

Menggunakan grafik untuk menunjukkan perubahan dan membaca karakteristik perubahan.


2. P5                                            :  Tema Kewirausahaan 

Meronce Kreativitas dalam Setiap Karya Tangan

Kegiatan  Pembelajaran    :   P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Tujuan Pembelajaran :

-Dengan mengangkat tema “kewirausahaan” dan mengacu kepada Profil Pelajar Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila ini ditujukan untuk melatih peserta didik melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi perkembangan motoriknya dengan cara meronce memanfaatkan alat dan bahan di sekitarnya dan menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

Dimensi

Elemen

Subelemen

Capaian pada fase B

Beriman dan bertaqwa Kepada Allah SWT

Berempati kepada orang lain

Terbiasa memberikan apresiasi di lingkungan sekolah dan masyarakat

 

 

 

Kreatif

Menghasilkan gagasan yang orisinal

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk
membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif
untuk mengapresiasikan pikiran dan/atau
perasaannya

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan

Berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan
yang diambil tidak berhasil berdasarkan identifikasi
terhadap situasi

               

Mandiri

Regulasi diri

Menunjukkan inisiatif dan
bekerja secara mandiri

Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta
inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang
pembelajaran dan pengembangan dirinya


 



 
Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 
 

MATEMATIKA


Ayo simak video berikut ini:


A. MENGUMPULKAN DATA 

Data merupakan catatan informasi yang diperoleh berdasarkan fakta. Datadapatdikumpulkan dengan cara berikut. 

 Wawancara dengan narasumber

  Membuat dan menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh narasumber 

 Mengumpulkan data dari sumber data yang sudah ada 

Contoh kegiatan pengumpulan data : Nina mengumpulkan data warna kesuakaan dari lima orang temannya dengan cara bertanya langsung.

 Berikut data yang diperoleh Nina.

  Warna kesukaan Deli : hijau 

 Warna kesukaan Lani : merah 

 Warna kesukaan Made : biru 

 Warna kesukaan Joni : hitam 

 Warna kesukaan Toni : kuning 


B. DATA DALAM BENTUK TABEL

  MEMBACA DAN MENAFSIRKAN DATA 

Tabel merupakan daftar yang berisi suatu data atau informasi yang disusundalambentuk baris dan kolom. 

Data yang disajikan dalambentuk tabel dapat mempermudah kita dalam membaca dan menafsirkan data tersebut. 

Contoh :

 Tabel berikut menyajikan data berat badan balita yang ditimbang di Posyandu Mawar.

Berat Badan Banyak Balita 

10 kg 12 

11 kg 18 

12 kg 16 

13 kg 20 

14 kg 10 

15 kg 15 

Berikut cara membaca data dalam tabel tersebut.

 Banyak balita yang berat badannya 10 kg ada 12 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 11 kg ada 18 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 12 kg ada 16 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 13 kg ada 20 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 14 kg ada 10 anak 

 Banyak balita yang berat badannya 15 kg ada 15 anak 

Selain membaca data, kita juga dapat menafsirkan atau menjelaskani nformasi penting tentang data tersebut yang tidak tertulis pada tabel. Misalnya, informasi tentang data terbesar dan terbesar, selisih banyak data, atau jumlah datatersebut.

Contoh : 

Berdasarkan data berat badan balita yang disajikan pada tabel di atas, kita dapat menafsirkan beberapa informasi berikut : 

 Berat badan terkecil yang dimiliki balita di Posyandu Mawar adalah 10kg

 Berat badan terbesar yang dimiliki balita di Posyandu Mawar adalah 15kg

 Selisih banyak balita yang memiliki berat badan 12 kg dan 14 kg adalah16- 10=6 anak 

 Jumlah seluruh balita yang ditimbang di Posyandu Mawar adalah 12+18+16+20 + 10 + 15 = 91 anak 

 MENYAJIKAN DATA

 Langkah-langkah menyajikan data dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut : 

 Kelompokkan data secara berurutan 

 Hitunglah banyak setiap data yang sama 

 Tuliskan setiap kelompok data beserta banyaknya dalamtabel 

Contoh : 

Berikut data nomor sepatu 20 siswa kelas IV SD Mandiri. 

36 36 34 35 35 31 34 38 33 33 32 34 37 36 34 35 37 36 38 33 Sajikan data nomor sepatu tersebut dalam bentuk tabel!

 Penyelesaian : Kelompokkan dan hitunglah banyak setiap nomor sepatu pada data tersebut dari yang terkecil secara berurutan. 

 Nomor sepatu 31 ada 1

  Nomor sepatu 32 ada 1 

 Nomor sepatu 33 ada 3

  Nomor sepatu 34 ada 4 

 Nomor sepatu 35 ada 3 

 Nomor sepatu 36 ada 4

  Nomor sepatu 37 ada 2 

 Nomor sepatu 38 ada 2 

Tulisakan data yang telah dikelompokkan tersebut dalam bentuk tabel!

C. Piktogram 
Piktogram disebut juga dengan diagram gambar. Piktogram merupakan salah satu penyajian data yang menggunakan gambar untuk menunjukkan banyak data. Dalam menyajikan data dalam piktogram yang perlu diperhatikan adalah gambar menyatakan berapa banyak datanya. Misalkan satu gambar peserta didik menyatakan satu atau dua atau 3 peserta didik. Diagram piktogram digunakan untuk penyajian data yang ringkas dan mudah dipahami. Sebab hanya dengan menghitung gambar, bisa diperoleh angka tertentu sesuai dengan besaran yang dicantumkan.

Meskipun penyajian data dengan piktogram sederhana, akan tetapi pemakaiannya sangat terbatas. Biasanya piktogram dipakai untuk menyajikan data yang nilainya cukup besar dengan nilai-nilai data yang telah dibulatkan. Diagram ini sering dipakai untuk mendapatkan gambaran kasar suatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam. Setiap satuan jumlah tertentu dibuat sebuah simbol sesuai dengan macam datanya.

Kesulitan yang dihadapi pada diagram lambang ini adalah ketika menggambarkan bagian simbol untuk suatu hal yang tidak penuh. Gambar-gambar atau lambang-lambang yang digunakan dibuat semenarik mungkin, sehingga lebih jelas dan mampu mewakili jumlah tertentu untuk satu gambar dan lambang tersebut. Kelemahan dari diagram ini adalah kurang efisien tempat, serta sulit dalam penggambaran untuk nilai yang tidak penuh.

Analisis dan interpretasi data merupakan menentukan data terbesar dan data terkecil serta jumlah data berdasarkan piktogram yang disajikan. data terbesar adalah data paling banyak dan data terkecil adalah data paling sedikit. Analisis dan interpretasi data dapat pula disebutkan nilai data dan dijelaskan pada piktogram.

Piktogram disajikan dengan menggunakan gambar atau simbol untuk mewakili data. Piktogram dapat dibuat dengan memilih gambar yang relevan dengan data yang ingin disajikan. Cara menyajikan piktogram adalah dengan memilih gambar atau simbol yang relevan dengan data. Setiap gambar utuh, setengah gambar, atau sebagian gambar dapat mewakili satu atau beberapa item.

Cara membaca piktogram yang paling utama yaitu dengan melihat keterangan simbolnya. Satu gambar simbol mewakili berapa banyak data. Misalnya dalam piktogram di atas, maka setiap 1 gambar mewakili 1.000 ton. Membacanya hanya tinggal mengalikan jumlah gambar dengan satuan nilainya.

Pada saat menafsirkan penyajian piktogram peserta didik dapat menentukan data terbesar, data terkecil, selisih data serta jumlah keseluruhan data yang disajikan pada piktogram. Diagram piktogram memiliki tujuan yang sama dengan diagram lainnya, yaitu untuk menyajikan data dengan lebih ringkas. Sehingga tidak banyak ditemukan angka-angka.

Sebagai contoh bentuk penyajian data dalam bentuk piktogram adalag dengan memperhatikan warna-warna bunga yang terdapat di halaman sekolah/depan kelas. Catatlah warna-warna bunga dan banyaknya bunga sesuai warna Gambarlah tabel dengan dua kolom, kolom 1 menyatakan warna bunga dan kolom 2 menyatakan banyak bunga.
Warna BungaBanyak Bunga
Putih5
Merah6
Kuning2
Lainnya8
Gambar bunga menyatakan 1 bunga

Ayo Mengamati
Perhatikan piktogram warna kesukaan siswa berikut. Berapa siswa yang menyukai warna hitam?
Bunga
banyak siswa menyukai warna ungu adalah 4 siswa.
banyak siswa menyukai warna kuning adalah 2 siswa.
banyak siswa menyukai warna hitam adalah 1 siswa.
banyak siswa menyukai warna merah adalah 5 sisw.
Banyak keseluruhan siswa yang menyukai warna ungu, kuning, hitam dan merah adalah 4 + 2 + 1 + 5 = 12 siswa.

Berdasarkan penyajian data di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Warna bunga apakah yang paling banyak?
Warna merah
b. Warna bunga apakah yang paling sedikit?
Warna hitam
c. Berapa jumlah keseluruhan bunga di halaman sekolah/depan kelas?
12 bunga
d. Berapa bunga yang berwarna merah?
5 bunga
Ayo Berlatih
1. Perhatikan data banyak kelereng yang dimiliki Slamet dan teman-temannya!
Nama SiswaBanyak Kelereng
Azizah5
Karel6
Putu2
Slamet8
Asep5
Helen4
Buatlah piktogram dengan menggunakan gambar kelereng yang menyatakan 1 kelereng!
Kelereng
2. Banyaknya buku yang dipinjam dari perpustakaan sekolah setiap harinya disajikan pada piktogram berikut.
Tabel
a. Hari apakah buku yang paling banyak dipinjam siswa?
Hari Sabtu (14 buku)
b. Pada hari Selasa, berapa buku yang dipinjam siswa?
6 buku
c. Hari apakah buku yang paling sedikit dipinjam siswa?
Hari Kamis (3 buku)
d. Pada hari apakah buku yang dipinjam siswa sebanyak 14?
Hari Sabtu
e. Berapa banyak buku yang dipinjam siswa pada hari Kamis dan Jumat?
3 buku + 12 buku = 15 buku
f. Berapa jumlah total buku yang dipinjam siswa selama satu minggu?
56 buku
Ayo Berpikir
Diberikan data siswa untuk masing-masing kelas disajikan dalam piktogram berikut.
Daftar Siswa
Berdasarkan piktogram maka jawaban pertanyaannya sebagai berikut
a. Kelas berapakah yang siswanya paling sedikit?
kelas V
b. Kelas berapakah yang siswanya paling banyak?
kelas IV
c. Berapa banyak siswa kelas IV? 
terdapat 8 gambar siswa, satu gambar siswa menyatakan 4 siswa sehingga banyak siswa kelas IV adalah 8 x 4 = 32 siswa
d. Kelas berapakah yang siswanya 24 siswa?
kelas I dan kelas II, karena terdapat 6 gambar siswa sehingga 6 x 4 = 24 siswa
e. Berapa banyak semua siswa seluruh kelas?
39 x 4 = 156 siswa

Ayo Beraktivitas

Ø Guru membentuk kelompok heterogen (berdasarkan karakteristik dan keberagaman peserta didik) yang terdiri atas 34 peserta didik.

Ø Guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan alat tulis (benda) dalam tas sekolah yang dibawa oleh setiap anggota kelompok.

Ø Guru meminta kelompok untuk mencatat nama dan banyaknya benda yang telah dikeluarkan masing-masing anggota kelompok.

Ø Guru menjelaskan cara mengisi tabel yang ada pada Buku Siswa, kolom 1 menyatakan Nama alat tulis (benda) dan kolom 2 menyatakan banyaknya.

Ø  Guru memberikan contoh cara mengisi beberapa bagian pada tabel, pada kolom 1 tulislah semua alat tulis (benda) dalam tas sekolah dan kolom 2 gambarlah dalam bentuk sketsa sebanyak jumlah alat tulis (benda) yang ada.

 

Ayo Mengamati

Ø  Guru meminta peserta didik untuk menghitung banyak papan tulis, jam dinding, lemari dan hiasan dinding. Kegiatan ini dapat diganti disesuaikan kondisi di dalam kelas masing-masing guru sehingga apa yang disajikan adalah sesuatu yang ada di sekitar peserta didik.

Ø  Guru dapat pula meminta satu peserta didik untuk menyebutkan macam-macam mainan di rumah.

Guru mengingatkan kembali pada kegiatan Aktivitas 1 terkait penyajian piktogram. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyajikan piktogram berdasarkan data yang diperoleh dalam satu kelompok

Demikian pembahasan mengenai Menyajikan dan Membaca Piktogram Atau Diagram Gambar. Semoga tulisan ini bermanfaat. Sumber : Buku Matematika Kelas IV Kurikulum Merdeka.



PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA



AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

1.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

2.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

1.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

2.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

3.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

4.       Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

5.       Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

6.       Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua


AKSI MERONCE MENGGUNAKAN BAHAN MANIK-MANIK.

 

 

Kegiatan                         : Meronce Menggunakan Manik-Manik

Materi                              : Hasil Karya Kerajinan Meronce

Peran Pendidik               : Fasilitator

 

Persiapan

3.       Pendidik memberikan informasi kepada peserta didik untuk membawa alat dan bahan yang dibutuhkan.

4.       Manik-manik, senar atau benang, dan gunting.

Pelaksanaan

7.       Pendidik memperagakan cara meronce menggunakan manik-manik.

8.       Peserta didik diminta untuk memperhatikan pendidik.

9.       Peserta didik dipersilahkan meronce menggunakan manik-manik.

10.    Pendidik memonitoring peserta didik  dalam proses meronce menggunakan manik-manik.

11.    Pendidik mengevaluasi dan merefleksi hasil kerajinan peserta didik.

12.    Pendidik memberikan penguatan dan arahan kepada peserta didik dalam meronce yaitu beberapa unsur yang dapat diterapkan ketika menyusun karya roncean diantaranya adalah keutuhan dan keseimbangan bentuk dan warna. Keseimbangan digunakan untuk menyusun bahan-bahan roncean.

Asesmen Formatif Hasil Karya

 

Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya

 

Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua


Kreatif

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan

Menentukan pilihan dari beberapa alternatif yang diberikan

Mengidentifikasi satu gagasan baru dalam upaya menghadapi situasi dan permasalahan.

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Menghasilkan karya dan tindakan orisinal

Selalu dibantu dalam membuat karya

Sesekali dibantu dalam menuangkan ide dalam suatu karya 

Mampu mengeksplorasi suatu ide kedalam suatu karya

Mampu rnengeksplorasi dan mengekspresikan suatu ide dalam bentuk karya serta mampu mengapresiasi dan mengkritisi suatu karya


Mandiri

 

Sub-elemen

Belum

Berkembang

Mulai

Berhembang

Berkembang sesuai harapan

Sangat Berkembang

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri.

Belum berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri

Bisa mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dengan bantuan orang tua

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri dibawah pengawasan dan dukungan orang dewasa

Berinisiatif untuk mengerjakan tugas-tugas rutin secara mandiri tanpa pengawasan dan dukungan orang tua

 Kesimpulan:

Alhamdullilah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar,dan siswa Tuntas dalam memahami materi tentang pengolahan data dalam bentuk tabel


Selasa, 15 April 2025

Materi Ajar: Selasa, 15 April 2025

 Hari/ Tanggal : Selasa, 15 April 2025

      Kelas: IV A


Muatan  Pembelajaran              :  

1. Pendidikan Pancasila   : Pola Hidup Gotong Royong

2. Seni Musik                :  Membuat Alat Melodi Sederhana

 

Capaian Pendidikan Pancasila

Peserta didik mampu mengidentifikasi lingkungan tempat tinggal (RT, RW, desa atau kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; menunjukkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal dan sekolah.

                                    

               Muslim Waving GIF - Muslim Waving Hi GIFs

  Apa kabar anak-anak bu Tutik hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....

 

Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.

 

Pendidikan Pancasila
Semut dan Belalang
Di bawah terik matahari musim panas, barisan semut berjalan rapi menuju sarang. Sudah puluhan kali barisan ini berjalan bolak-balik di bawah komando sang pemimpin. Setiap semut membawa bulir makanan di atas badannya. Tidak lebih dari satu bulir dapat dibawa semut, hingga tak cukup sekali atau dua kali mereka bolak-balik menuju sarang.
Sementara di antara hijau rumput di pinggir kolam, seekor belalang duduk santai menikmati semilir angin. Terheran-heran ia menyaksikan barisan semut bolak-balik melintas di hadapannya.
“Hai semut-semut! Apa sih yang kalian lakukan? Sibuk sekali sejak pagi? Tidakkah mondar-mandir di tengah terik matahari membuat kalian lelah berkeringat?” seru belalang kepada barisan semut.
“Kami bekerja keras mengumpulkan persediaan makanan untuk musim dingin nanti. Barisan kami memang panjang, tetapi daya angkut kami tidak banyak. Oleh karena itu, kami harus mondar-mandir” ujar komandan semut menjawab belalang.
“Haaah? Mengumpulkan makanan untuk musim dingin? Repot sekali! Musim dinginkan masih lama? Sekarang nikmati saja teriknya matahari dan makanan yang melimpah. Buat apa sibuk dari sekarang?” ujar belalang sambil terkekeh menertawakan semut-semut.
“Hai belalang! Harusnya kamu melakukan hal yang sama. Serangga seperti kita harus bersiap-siap menghadapi musim dingin. Nanti, semua tanaman dan sumber makanan lain akan beku tertutup salju. Hembusan angin dingin juga akan membuat kita yang bertubuh kecil sulit keluar sarang untuk mencari makan” balas komandan semut.
Semut dan Belalang
“Benar belalang! Harusnya kamu mengumpulkan teman-temanmu untuk bekerjasama mengisi sarang dengan persediaan makanan. Justru karena musim panas masih panjang, kita masih punya banyak waktu untuk mencicil pekerjaan,” semut kecil menambahkan dari barisan belakang.
“Ah, semua temanku juga sedang bersantai. Terserah kalian sajalah kalau ingin merepotkan diri!” tukasnya.
Begitulah adanya. Sepanjang musim panas barisan semut sibuk bekerja, sementara belalang santai bermalas-malasan. Hingga tiba saatnya musim dingin. Semut-semut nyaman bercengkerama di sarangnya yang berlimpah makanan. Bagaimana dengan belalang? Ia meringkuk kedinginan dan kelaparan di balik dinginnya batu.
Jika demikian, mana yang patut dijadikan teladan? Semut atau belalang?

Jawablah pertanyaan berikut!
  1. Apa yang dilakukan sekelompok semut? Mengapa mereka harus melakukannya?. Sekelompok semut mengumpulkan makanan, agar pada musim dingin tiba mereka tidak perlu lagi mencari makanan, dimana makanan sulit di dapatkan.
  2. Bagaimana menurutmu sikap belalang? Sikap belalang yang hanya bermalas-malasan kurang baik karena untuk menghadapi musim dingin para serangga harus mengumpulkan makanan.
  3. Bagaimana cara semut bekerja? Semut bekerja secara kelompok mengumpulkan makanan. Seekor semut hanya mampu membawa sebulir makanan di atas tubuhnya sehingga pekerjaan tersebut harus dilakukan berulang-ulang.
  4. Nilai-nilai baik apa yang bisa kamu teladani dari cerita di atas? Kerjasama semut dalam mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin dan kerja keras semut yang melakukan pekerjaan tersebut secara berulang-ulang karena ukuran tubuhnya yang kecil

Gotong royong adalah kegiatan bekerja sama secara suka rela untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gotong royong merupakan ciri khas masyarakat Indonesia yang sudah menjadi kepribadian bangsa. Kata "gotong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti pikul atau angkat. Kata "royong" berasal dari bahasa Jawa yang berarti bersama-sama.

Masyarakat di Indonesia terbiasa melakukan gotong royong pada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan bantuan orang lain. Kegiatan gotong royong memiliki beberapa sebutan atau istilah di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa istilah/sebutan kegiatan gotong royong di Indonesia antara lain sebagai berikut :

1. Marsiadapari dari Sumatera Utara
Di dalam bahasa Batak khusunya Karo, gotong royong disebut dengan marsiadapari. Marsidapari berasal dari kata mar-sialap-ari yang berarti kita berikan dahulu tenaga bantuan kita kepada orang lain baru kemudian meminta dia untuk membantu kita. 
marsiadapari
Mariadapari adalah kekegiatan yang dilakukan beberapa orang secara serentak di ladang masing-masing secara bergiliran agar pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. Pelaksanaan marsiadapari ini pun tidak hanya saat bertani (mangula) di ladang (hauma), tetapi juga pada semua bidang kegiatan orang Batak. Seperti mendirikan rumah (pajongjong jabu), kemalangan, pesta dan lain sebagainya.

2. Alang Tulung Dari NAD
Suku Gayo merupakan salah satu suku melayu yang bermukim di NAD. Masyarakat suku Gayo memiliki tradisi gotong royong yang disebut dengan Alang Tulung yang artinya tolong menolong. Tujuan dari Alang tulung ini adalah terciptanya kerukunan dan toleransi dalam masyarakat gayo.

Tradisi ini berdasarkan pada filosofi bahwa manusia tidak dapathidup sendiri, melainkan harus saling tolong menolong baik dalam kegiatan sosial, acara keluarga, kegiatan ekonomi maupun kegiatan keagamaan. Pelaksanaan kegiatan Alang Tulung antara lain : dalam bidang pengolahan lahan pertanian, masyarakat Gayo tolong menolong dalam proses mengolah lahan pertanian.  Dalam acara hajatan atau pesta maupun duka, masyarakat bahu membahu membantu ahli keluarga dari awal hingga selesai. 

3. Liliuran dari Jawa Barat
Liliuran adalah istilah gotong royong yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Kata dasar liur artinya membantu tanpa pamrih Sedangkan liliuran artinya saling membantu pekerjaan seseorang dengan dilakukan oleh sekelompok orang atau sekelompok warga tanpa upah.

Liliuran adalah tradisi gotong royong yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan berat bersama-sama. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh petani, tetapi juga bisa dilakukan untuk kegiatan lain seperti membangun rumah atau acara besar. Cara ini dipandang menguntungkan, karena mereka tidak dibebani kewajiban untuk memberi upah.

4. Song Osong Lombhung dari Madura
Song Osong Lombhung merupakan istilah gotong royong dari masyarakat Madura. Song-osong lombhung  berarti memikul lumbung. Secara konotatif, lumbung bisa dipahami sebagai sesuatu yang berukuran besar, yang digunakan untuk menyimpan hasil panen yang bermanfaat untuk hidup banyak orang.

Semangat song-osong lombhung ini bisa ditemui pada upacara tradisional seperti rokat tase atau petik laut, hingga kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti membangun surau desa atau pada saat panen para petani garam. Sebagaimana lumbung, surau desa, garam dan hasil laut adalah perihal yang menyangkut kepentingan banyak orang. Karenanya ia layak untuk mencuri perhatian dan tenaga warga.

5. Gugur Gunung dari Jogjakarta
Gugur gunung adalah istilah gotong royong yang berasal dari Yogyakarta. Secara harfiah, "gugur gunung" berarti menurunkan atau meratakan gunung. Kegiatan ini merupakan kerja sama tradisional yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mengharapkan imbalan. 

Beberapa contoh kegiatan gugur gunung Membangun rumah, Memperbaiki jembatan, Membersihkan jalan, Membersihkan sungai, Membersihkan area pemakaman umum.  Manfaat gugur gunung Membantu menyelesaikan pekerjaan berat, Membantu menanggulangi musim penghujan, Membantu membersihkan area pemakaman umum. 

6. Sambatan dari Jawa
Sambatan merupakan salah satu tradisi gotong royong yang masih lestari sampai dengan saat ini di wilayah pedesaan baik di Jawa. Sambatan itu sendiri berasal dari kata sambat (bahasa Jawa) yang berarti meminta bantuan tetangga atau warga sekitar dalam jumlah banyak. 

Sambatan adalah wujud dari sikap masyarakat pedesaan yang suka menolong dan peduli terhadap sesama. Dengan adanya gotong-royong diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan diantara warga. Dalam praktiknya, sambatan banyak dilakukan warga saat membangun atau memperbaiki rumah. Biasanya warga yang melakukan sambatan masih berada dalam satu wilayah RT atau Dusun. 

7. Pawonda Dari Nusa Tenggara Timur
Pawonda adalah istilah gotong royong dalam membangun rumah dengan adat di Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Ciri khas pawonda antara lain melibatkan sekelompok orang untuk membangun rumah, terdapat ritual khusus, seperti berpuasa dan bergotong royong mengukir tiang pancang, semua warga bahu membahu hingga rumah selesai dibangun.

8, Ngayah dari Bali
Tradisi ngayah adalah kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat Bali secara sukarela. Tradisi ini dilakukan untuk kepentingan bersama, tanpa mengharapkan imbalan.  Kata "ngayah" berasal dari bahasa Bali halus yaitu "nguwopin" yang berarti membantu. Ngayah merupakan bentuk pengabdian dan pelayanan kepada sesama makhluk hidup. 

Tardisi Ngayah memperkuat rasa solidaritas anggota mayarakat. Selain itu tradisi Ngayah memberikan kesempatan kepada warga masyarakat Bali untuk membentuk nilai-nilai sosial seperti keikhlasan, kerja sama, saling membantu, dan menghargai kebersamaan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tradisi ngayah: Membersihkan lingkungan, Membantu penyelenggaraan acara, Mempersiapkan upacara keagamaan, Membantu sesama warga yang sedang mengadakan acara adat, Membantu mempersiapkan peringatan hari besar agama lain.

9. Gemohing dari Nusa Tenggara Timur
Gemohing diartikan sebagai aktivitas bersama sekumpulan orang untuk menjalankan satu kegiatan di dalam kampung. Kegiatan bersama itu dilakukan untuk membersihkan ladang, menanam, memanen, dan membangun rumah. 

Gemohing dapat diartikan sebagai gotong royong ala masyarakat Lamaholot. Lamaholot itu sendiri adalah sebutan bagi masyarakat yang mendiami sejumlah daerah di Flores Timur, yaitu meliputi Flores Timur Daratan, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulai Lembata dan Pulau Alor-Pantar. 

10. Ammosi dari Sulawesi Selatan
Ammossi adalah tradisi gotong royong dalam budaya masyarakat Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ammossi merupakan salah satu ritual dalam tradisi Annyorong Lopi. Ammossi yaitu upacara pemberian pusat pada pertengahan lunas kapal. Setelah rangkaian tahapan dilaksanakan, perahu dapat didorong ke laut.

Annyorong Lopi sendiri biasanya dilakukan pada siang hari dan pada saat laut sedang pasang. Beberapa pengrajin percaya bahwa Jumat adalah hari yang baik untuk melaksanakan ritual. Acara ini melibatkan pemilik kapal, pembuat kapal, hingga tokoh masyarakat dan tamu undangan. Lazimnya, ditampilkan atraksi pencak silat dan dilanjutkan pembunyian gong yang menandakan bahwa kapal siap diluncurkan.

11. Mapalus dari Sulawesi Utara
Mapalus adalah suatu budaya tradisional di daerah Minahasa, budaya gotong-royong atau tolong-menolong yang berkembang di Minahasa. Mapalus merupakan suatu model kerja bersama beberapa keluarga, kelompok- kelompok kerja yang dibentuk dalam suatu wilayah.

Sesuai dengan perkembangan jaman Mapalus tidak hanya sebatas bidang pertanian saja namun diterapkan dalam setiap kegiatan sosial kemasyarakatan di berbagai bidang kehidupan. Mapalus juga dilaksankan pada kegiatan upacara adat, pindah rumah, membangun jalan dan jembatan, membuat perahu, upacara pernikahan dan upacara kematian.

12. Masohi dari Maluku Selatan
Masohi adalah budaya gotong royong masyarakat Maluku, termasuk di Ambon dan Negeri Samasuru. Budaya ini merupakan bentuk kerja sama tolong menolong tanpa imbalan. Kata Masohi berasal dari bahasa Maluku Tengah yang berarti gotong royong. 

Kagiatan Masohi biasanya dilakukan pada saat membangun rumah, memperbaiki jalan, dan fasilitas umum lainnya. Tujuan kegiatan Masohi adalah untuk memperingan beban masyarakat. Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan sekaligus menjalin dan membina hubungan sosial antar warga.

13. Barifola dari Maluku Utara
Barifola sendiri berasal dari dua kata bahasa Tidore yaitu “bari” yang artinya saling membantu atau gotong royong dan “fola” yaitu rumah. Membangun rumah di sini adalah rumah masyarakat yang akan di bangun yang dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan material hingga proses membantu membangun rumah bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya hingga rumah tersebut siap dihuni.

14. Helem Foi Kenambai Umbai dari Papua
Helem Foi Kenambai Umbai adalah istilah gotong royong yang berasal dari Papua. Istilah ini digunakan dalam kerja sama untuk menghasilkan karya dalam Festival Danau Sentani. Selain Helem Foi Kenambai Umbai, Papua juga memiliki tradisi gotong royong lain, yaitu Anu Beta Tubat dan Bakar Batu. 

Demikian pembahasan mengenai Ragam Gotong Royong Di Indonesia.

Jawablah pertanyaan berikut ini!

 

1. Apakah yang dimaksud dengan gotong royong?

2. Sebutkan dua manfaat dari gotong royong?

3. Sebutkan dua contoh kerukunan dan saling tolong-menolong dalam

kehidupan sehari-hari?

4. Apa saja yang termasuk kerukunan/tolong-menolong di lingkungan sekolah?

5. Mengapa kerukunan dalam kehidupan harus kita jaga?

 

SENI MUSIK

Alat musik ritmis adalah alat musik yang tidak dapat membunyikan nada-nada tertentu, melainkan hanya dimainkan sebagai pengiring irama dan pengatur tempo lagu. Alat musik ritmis disebut juga dengan alat musik tak bernada. Beberapa contoh alat musik ini misalnya drum, marakas, simbal, tamborin, timpani, triangle, konga, timpani, kastanyet, rebana, tifa, dan kendang.

Dengan perkembangan seni musik dunia yang begitu pesat, pada masa sekarang ini kita dapat menemukan banyak sekali contoh alat musik ritmis. Adapun beragam contoh tersebut dapat kita kategorikan menjadi jenis alat musik tradisional dan jenis alat musik modern.

Secara umum, alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul, namun ada pula beberapa alat musik ritmis yang dimainkan dengan cara digesek dan dikocok (digoyangkan). Berikut ini beberapa contoh alat musik ritmis.
Alat Musik Ritmis
  1. Marakas adalah alat musik ritmis sederhana yang dapat dibuat dari bahan kayu. Kayu yang dipilih berbentuk bulat, kemudian diisi dengan biji petai  cina kering. Cara memainkannya adalah dengan cara digoyang anatara tangan kanan dan kiri.
  2. Trianle adalah alat musik ritmis yang terbuat dari logam pipih yang berbentuk segitiga. Cara memainkannya adalah dengan cara dipukul menggunakan tongkat yang juga terbuat adri logam.
  3. Tamborin atau yang biasa disebut dengan kecrek. Pada bagian sisinya terdapat logam berbentuk lingkaran. Cara memainkannya adalah dengan cara digoyang-goyang atau dipikulkan ke bagian tubuh kita. 
Musik Ansambel
Musik ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa alat musik dan kemudian memainkan lagu dengan aransemen yang sederhana.  Kata ansambel sendiri berasal dari Bahasa Perancis yang mempunyai arti rombongan musik dan ansambel dalam kamus musik mempunyai definisi kelompok kegiatan musik. Musik Ansambel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
  1. Musik Ansambel Sejenis. Musik ansambel sejenis adalah salah satu bentuk penyajian musik ansambel dengan menggunakan alat-alat sejenis. Contohnya : ansambel  rekorder.
  2. Musik Ansambel Campuran Musik ansambel campuran adalah salah satu bentuk penyajian musik ansambel dengan menggunakan beberapa alat music. Contohnya : ansambel pianika, ansambel gitar, ansambel triangle, dll. 

Berikut ini lagu Si Paku Gelang dari Sumatera Barat. Mainkan musik tersebut secara ansambel dengan alat musik triangle.
Sipaku Gelang
Musik memang mengagumkan, tapi akan lebih mengagumkan lagi ketika kamu juga bisa memainkan salah satu alat musik . Entah itu piano, biola, harmonika, gitar atau alat musik tradisional seperti angklung, gamelan, dan kecapi. Mempelajari musik bukanlah suatu hal yang akan bisa kamu lakukan tanpa keseriusan dan ketekunan. Belajar musik menuntut konsentrasi, ketekunanmu dan keseriusan untuk benar-benar bisa menguasainya.

Kesimpulan: 
Alhamdullilah pembelajaran hari ini berjalan dengan baik dan lancar, namun masih ada 2 orang siswa yang belum dapat memahami materi tentang bagaimana membaca notasi angka dan mengenal musik ansambel

Materi Ajar: Kamis, 17 April 2025

  Hari/Tanggal                : Kamis, 17 April 2025 Muatan Pembelajaran :    1. IPAS               :  Bagaimana Mendapatakan semua Kebutuha...