Hari/Tanggal : Kamis, 17 April 2025
Muatan Pembelajaran :
1. IPAS : Bagaimana Mendapatakan semua Kebutuhan Kita
2. Bahasa Indonesia : Asal Usul
Capaian Pembelajaran IPAS
1.Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
2. Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat ia tinggal pada peta konvensional/digital.Topik A: Aku dan Kebutuhanku
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis kebutuhan berdasarkan kepentingan.
2. Peserta didik dapat mendeskripsikan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan.
Peserta didik dapat mengkategorikan kebutuhan hidupnya dengan membuat tabel skala prioritas.Topik B: Bagaimana Aku Memenuhi Kebutuhanku
1. Peserta didik dapat mendemonstrasikan pemenuhan kebutuhan masa sebelum uang ditemukan.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sejarah singkat beberapa jenis alat tukar dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia.
3. Peserta didik mengetahui nilai dan fungsi uang dalam kegiatan ekonomi manusia.
4. Peserta didik mengetahui jenis uang yang digunakan dalam kegiatan jual beliTopik C: Kegiatan Jual Beli Sebagai Salah Satu Cara Pemenuhan Kebutuhan
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya jual beli.
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi aktivitas ekonomi yang terjadi pada kegiatan jual beli.
3. Peserta didik dapat memahami proses terjadinya kegiatan ekonomi dalam kegiatan jual beli.
Peserta didik dapat menentukan peran produsen, distributor, dan konsumen dalam alur kegiatan ekonomi1. Mengidentifikasi jenis kebutuhan berdasarkan kepentingan.
2. Mendeskripsikan perbedaan antara kebutuhan dengan keinginan.
3. Mengkategorikan kebutuhan hidupnya dengan membuat tabel skala prioritas.
4. Mendemonstrasikan pemenuhan kebutuhan masa sebelum uang ditemukan.
5. Mengidentifikasi sejarah singkat beberapa jenis alat tukar dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia.
6. Mengetahui nilai dan fungsi uang dalam kegiatan ekonomi manusia.
7. Mengetahui jenis uang yang digunakan dalam kegiatan jual beli.
8. Mengidentifikasi ciri-ciri terjadinya jual beli.
9. Mengidentifikasi aktivitas ekonomi yang terjadi pada kegiatan jual beli.
10. Memahami proses terjadinya kegiatan ekonomi dalam kegiatan jual beli.
Menentukan peran produsen, distributor, dan konsumen dalam alur kegiatan ekonoCapaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
2. Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.
3. Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.
4. Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.
5. Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.
6. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
7. Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.
8. Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
9. Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.
10. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.
11. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
ATP :
§ Melalui kegiatan mendengarkan dan mencatat lagu “Nenek Moyangku”, peserta didik dapat memahami instruksi dan gagasan yang disampaikan secara aural dengan baik. |
§ Melalui kegiatan menyalin lagu, peserta didik mampu menunjukkan rima dengan tepat |
§ Melalui kegiatan mengubah kata-kata pada lagu, peserta didik mampu menulis teks berima dengan baik. |
§ Melalui kegiatan membaca teks dan mengamati peta, peserta didik mampu menemukan informasi dengan baik. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan silsilah keluarga, peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam diskusi. |
§ Melalui kegiatan menulis asalusul keluarga, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan terstruktur. |
§ Melalui kegiatan membaca teks “Kerja Sama yang Baik”, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menyebutkan permasalahan yang dialami tokoh cerita. |
§ Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks, peserta didik mampu menyampaikan pendapat tentang informasi di dalam teks dengan jelas. |
§ Melalui menuliskan cerita berdasarkan gambar, peserta didik dapat menulis teks narasi secara runtut dengan menggunakan konjungsi. |
§ Peserta didik dapat melafalkan kata-kata panjang dengan baik ketika membaca nyaring. |
§ Dengan membaca teks “Batik Besurek”, peserta didik dapat mengenali konjungsi antar kalimat dengan tepat. |
Membaca 1. Melalui kegiatan membaca cerita “Awas!” peserta didik dapat memahami dan menggunakan kata-kata dengan tepat. |
Berdiskusi 2. Melalui berdiskusi, peserta didik mampu menjelaskan penyebab terjadinya masalah pada cerita “Awas!” dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi. |
Menulis 3. Melalui kegiatan mengemukakan pendapat terhadap kejadian pada cerita “Awas!”, peserta didik menulis argumentasi dengan benar. |
Menyimak 4. Melalui kegiatan menyimak teks yang dibacakan, peserta didik dapat menyimpulkan informasi dan memahami kosakata baru. |
Berdiskusi 5. Melalui kegiatan mendiskusikan isi teks yang dibacakan, peserta didik dapat membandingkan objek dan ciri-cirinya dengan tepat. 6. Melalui kegiatan berdiskusi memilih kendaraan, peserta didik dapat mempresentasikan topik dengan antusias dan intonasi yang menarik. |
Menulis 7. Melalui kegiatan melengkapi kalimat, peserta didik mampu menggunakan awalan ‘ber-’ dengan tepat. 8. Melalui kegiatan menuliskan pengalaman saat bepergian, peserta didik mampu menulis dengan menggunakan tanda baca dan huruf kapital dengan tepat. |
Mengamati 9. Melalui kegiatan mengamati denah, peserta didik dapat mengidentifikasi objek dan lokasi, serta mendeskripsikan cara mencapainya dengan tepat. |
Berdiskusi 10. Melalui kegiatan memberikan petunjuk cara mencapai suatu tempat, peserta didik mampu menyampaikan petunjuk arah dengan tepat. |
Menulis 11. Melalui kegiatan menuliskan perjalanan ke sekolah, peserta didik dapat menulis struktur deskripsi dengan benar. |
Lumpia atau lunpia adalah makanan khas Semarang yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Direktorat Internalisasi dan Nilai Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Lumpia hadir pertama kali pada abad ke-19 dan merupakan salah satu contoh perpaduan budaya asli Tiong Hoa-Jawa. Pada tahun 1870, Tjoa Thay Joe datang dari Fujian ke Semarang dan menjajakan lunpia yang berisi rebung dan daging babi. Kemudian, dia bertemu dengan perempuan Jawa bernama Warsih yang juga menjajakan penganan yang mirip tetapi berisi kentang dan udang. Mereka berdua lalu menikah. Lumpia buatan mereka pun disesuaikan baik isi maupun rasanya, agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang.
A Joe tidak laku menjual lunpia isi rebung dan babi di Kampung Melayu yang penduduknya mayoritas muslim. Sementara Warsih tidak laku menjual lunpia isi kentang dan udang di kawasan Pecinan
Penganan buatan A Joe berbahan rebung dan daging babi, sedangkan lunpia buatan Warsih berbahan kentang dan udang.
Perasaan A Joe dan Warsih bingung ketika orang-orang menolak penganan buatan mereka.
Mereka bekerja sama menciptakan resep lunpia baru yang bisa dinikmati semua orang.
Warsih mau mengikuti rencana A Joe karena merasa tidak ada salahnya mencoba membuat resep lunpia baru yang dapat dinikmati semua orang.
Versi lama berbahan rebung, daging babi, kentang, dan udang, sedangkan versi baru isi dari kulit lumpia diubah menjadi ayam atau udang yang dicampur dengan rebung, serta dibungkus dengan kulit lumpia khas Tiong Hoa.
Menurut saya cerita ini berdasarkan kisah nyata karena hingga saat ini, lumpia Semarang dikenal luas hingga seluruh Indonesia. Saya membacanya pada artikel "Sejarah Lumpia, Makanan Khas Semarang yang Tercipta Dari Hubungan Cinta Dua Sejoli". Saya membacanya di sini.
Menurut saya akulturasi budaya lewat makanan terjadi karena terjadinya perdagangan bebas yang membuat masyarakat luar negeri memiliki hubungan dagang dan menyebarkan makanan asli mereka.
No. | Arab | Tionghoa | Belanda |
---|---|---|---|
1. | daftar | bakmi | absen |
2. | ilmu | becak | permen |
3. | nikmat | cawan | kartu |
4. | sabar | cucu | televisi |
No. | Sansekerta | Portugis | Inggris |
6. | desa | jendela | diskusi |
7. | jiwa | bendera | fakta |
8. | negara | kereta | komputer |
9. | upacara | meja | pulsa |
- Pangan, adalah kebutuhan utama yakni makanan dan minuman.
- Sandang adalah kebutuhan utama akan pakaian yang melindungi tubuh manusia dari lingkungan.
- Papan adalah kebutuhan utama akan tempat tinggal untuk berlindung.
- Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi dan tidak dapat ditunda
- Kebutuhan mendesak adalah kebutuhan yang tiba-tiba muncul dan bersifat sangat kritis, sehingga dapat mengancam nyawa jika tidak dipenuhi.
- Kebutuhan yang Akan Datang adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi di kemudian hari dan dapat ditunda sebab sifatnya yang tidak mendesak. Kebutuhan ini dapat direncanakan terlebih dahulu.
- Penting dan mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan besok.
- Penting dan tidak mendesak: jenis kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Contohnya adalah olah raga.
- Tidak penting dan Mendesak: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah namun harus segera dipenuhi karena bersifat mendesak dan tidak bisa ditunda. Misalnya menjawab panggilan telpon dari teman.
- Tidak mendesak dan tidak penting: jenis kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton film kartun.
- Tingkat urgensi atau keharusan mendesak.
- Kesempatan yang dimiliki
- Pertimbangan masa depan.
- Kemampuan diri.
- Mencatat semua daftar kebutuhan.
- Menyusun tingkat kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
- Membuat catatan kebutuhan dan alokasi dana
- Memilih kebutuhan mulai dari yang paling memberi manfaat secara optimal dari keseluruhan daftar kebutuhan.
- Memenuhi kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah dibuat.
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang tinggi dan juga harus segera dipenuhi karena akan mengganggu kelangsungan hidup apabila tidak dipenuhi. Misalnya makan, minum, dan tidur
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun pemenuhannya tidak bisa ditunda karena bersifat darurat. Misalnya memakai payung saat hujan, menjawab telepon, dan membalas chat WA.
Kebutuhan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun pemenuhannya bisa ditunda karena tidak bersifat darurat. Misalnya membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga
Kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang rendah dan pemenuhannya bisa ditunda. Misalnya menonton tv, bermain game, dan mengobrol bersama teman
Kebutuhan Primer :Makan, minum, dan tidurKebutuhan Sekunder : Membaca buku, berolah raga, berkumpul bersama keluarga.Kebutuhan tersier : Memakai payung, menjawab telepon, membalas chat, bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman
Kebutuhan seperti makan, minum, dan tidur sangat penting karena jika tidak dipenuhi karena dapat mengancam hidup. Kebutuhan membaca buku, berolah raga, dan berkumpul bersama keluarga memang penting namun dapat ditunda. Kebutuhan menjawab telepon, membalas chat wa, dan memakai payung tidak penting namun harus segera dilakukan. Kebutuhan bermain game, menonton tv, mengobrol bersama teman dapat ditunda.
Saya memiliki kebutuhan untuk menjaga kelangsungan hidup.
Setiap orang memiliki beberapa kebutuhan serupa seperti sandang, pangan, papan. Namun ada juga yang memiliki kebutuhan yang berbeda.
Hal yang menentukan adalah kepentingan, waktu, faktor kemampuan, mendesak dan penting, urgensitas).
Kita tidak bisa memaksakan kebutuhan kepada orang lain karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan kemampuan yang juga berbeda untuk memenuhinya.
Kebutuhan yang lebih utama dipenuhi, kalau masih mampu dan keinginan itu termasuk ke dalam kebutuhan yang akan datang, bisa direncanakan.
Cara menentukan urutan kebutuhan adalah : menentukan urutan prioritasnya. penuhi atau laksanakan sesuai dengan urutan prioritasnya.