Selasa, 08 Oktober 2024

Materi Ajar: Senin, 7 Oktober 2024

 




Hari/Tanggal                   :  Senin, 7 Oktober 2024

Kelas                                : IV (Empat) A

Mata Pelajaran                : 

1. Bahasa Indonesia         : BAB 3  Lihat Sekitar


CP: 

1.       Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

2.       Peserta didik mampu memahami dan memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio.

3.       Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk cetak atau elektronik.

4.       Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih.

5.       Peserta didik mampu memahami ide pokok dan ide pendukung pada teks informatif.

6.       Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.

7.       Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

8.       Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.

9.       Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan aktif.

10.   Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi dengan mematuhi tata caranya.

11.   Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.

12. Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam, informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam. 



2. Matematika                     :  Pecahan

CP: 

Fase B Berdasarkan Elemen :

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Bilangan

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai 100 menggunakan benda-benda konkret, gambar, dan simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.

Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan dengan pembilang satu dan antarpecahan dengan penyebut yang sama. Mereka dapat mengenali pecahan senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.

Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal.  Mereka dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal perseratusan dengan konsep persen.

Aljabar

Peserta didik dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100. Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola gambar atau objek sederhana dan pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 100.

Pengukuran

Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku.  Mereka dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.

Geometri

Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga, segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan.

Analisis Data Dan Peluang

Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

 


3. IPAS   : Energi

 

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman IPAS (sains dan sosial)

Peserta didik memahami bentuk dan fungsi pancaindra; siklus hidup makhluk hidup dan upaya pelestariannya; masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam sebagai upaya mitigasi perubahan iklim; proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi; sumber dan bentuk energi serta proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari hari; gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari, jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak, dan bentuk benda; peran, tugas, dan tanggung jawab serta interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah; mengenal letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya melalui peta konvensional/digital; ragam bentang alam serta keterkaitannya dengan profesi masyarakat; keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya, dan upaya pelestariannya; serta perbedaan kebutuhan dan keinginan, nilai mata uang dan fungsinya

Keterampilan proses

1.    Mengamati

Di akhir fase ini, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil pengamatannya.

2.    Mempertanyakan dan memprediksi

Dengan menggunakan panduan, peserta didik mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.

3.    Merencanakan dan melakukan penyelidikan Dengan panduan, peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.

4.    Memproses, menganalisis data dan informasi Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara  hasil  pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.

5.    Mengevaluasi dan refleksi

Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan.

6.    Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan         hasil     penyelidikan secara lisan dan tertulis dalam berbagai format.


Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup

Assalamu'alaikum wr wb...


 
Apa kabar anak-anak bu guru? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
 
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya.. 
 


BAHASA INDONESIA

TP: Peserta didik mampu menulis teks prosedur dengan rangkaian kalimat yang beragam

Teks prosedur adalah sebuah karya tulis berisi petunjuk teknis. Umumnya, teks prosedur dijadikan panduan untuk menyusun, membuat, atau melakukan sesuatu.

Seperti apa contoh-contoh teks prosedur? Sebelum cari tahu contohnya, cari tahu dulu struktur dan ciri-ciri teks prosedur, yuk!

Struktur Teks Prosedur

Berikut adalah struktur teks prosedur:


1. Judul

Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.

2. Tujuan

Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.

3. Alat dan Bahan

Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.

4. Langkah-langkah

Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Berikut ciri-ciri teks prosedur:

  • Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
  • Menggunakan kalimat perintah.
  • Terdapat penjelasan yang sangat detail.
  • Menggunakan konjungsi.
  • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Penggunaan kata keterangan.


Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:

  • Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
  • Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya. 
  • Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.

Contoh-Contoh Teks Prosedur

1. Judul

Judul biasanya sebagai petunjuk tentang apa yang akan dibuat berdasarkan teks prosedur.

2. Tujuan

Bagian ini berisi tujuan dan merupakan pernyataan pembuka dalam teks prosedur.

3. Alat dan Bahan

Bagian ini berisi alat atau bahan yang dibutuhkan.

4. Langkah-langkah

Bagian ini berisi langkah atau petunjuk yang harus dilakukan dalam melakukan atau membuat sesuatu.

Ciri-Ciri Teks Prosedur

Berikut ciri-ciri teks prosedur:

  • Berisi langkah-langkah atau cara pembuatan.
  • Menggunakan kalimat perintah.
  • Terdapat penjelasan yang sangat detail.
  • Menggunakan konjungsi.
  • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Penggunaan kata keterangan.


Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur

Berikut ini adalah kaidah kebahasaan dalam teks prosedur:

  • Menggunakan kata ajakan seperti, sepantasnya, sebaiknya, hendaknya, sebaiknya, seharusnya, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata perintah misalnya, tunjukkan, ceritakan, hindari, jadilah, pastikan, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja aktif misalnya, memasak, membungkus, menyiram, dan sebagainya.
  • Menggunakan kata teknis yang berkaitan dengan topik bahasan.
  • Menggunakan jenis kata hubung penjumlahan seperti kata, kemudian, setelah, berikutnya, selanjutnya, dan sebagainya. 
  • Mendeskripsikan petunjuk atau cara penggunaan alat seperti bahan atau alat yang dipakai, jumlah, ukuran, warna, dan sebagainya.

Contoh-Contoh Teks Prosedur

Contoh Teks Prosedur 1:

(Judul) Membuat Puppet Bobo

(Tujuan) Membuat puppet Bobo untuk perlengkapan mendongeng.

(Alat dan Bahan)

Kita Memerlukan:

  • Lembaran bergambar bobo dan keluarga yang ada di majalah Bobo no 49,50, dan 51
  • Stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku
  • Tusuk gigi
  • 4 lembar kertas karton ukuran A4
  • Lem putih
  • Gunting

(Langkah-Langkah) Ini Rahasia Membuatnya:

  1. Olesi kertas karton dengan lem, lalu tempelkan lembaran bergambar Bobo dan keluarganya, serta properti lainnya.
  2. Guntinglah gambar mengikuti garis putus-putus di sekitar gambar.
  3. Guntinglah semua gambar tokoh. Begitu juga properti lainnya.
  4. Tempelkan stik es krim, tusuk sate, sumpit, atau sedotan yang kaku di belakang potongan gambar.
  5. Untuk gambar yang kecil gunakan tusuk gigi yang masih utuh atau yang sudah dipotong dua.

Nah, sekarang kita punya puppet atau wayang!

Teman-teman, kalau tidak punya bahan-bahan seperti di atas, kita bisa menggunakan gambar-gambar Bobo dan keluarganya yang lain yang ada di majalah Bobo.

Contoh Teks Prosedur 2:

(Judul) Membuat Kincir Angin

(Tujuan) Siswa bisa memahami cara membuat kincir angin dan pengetahuan dasar mengenai Pembangkin Listrik Tenaga Angin.

(Alat dan Bahan) Alat dan Bahan:

  • Gunting
  • Penggaris
  • Sedotan minuman
  • Kertas HVS
  • Plastisin
  • Pensil
  • Pembolong kertas
  • Benang kasur 60 cm
  • Uang logam
  • Penjepit kertas

(Langkah-Langkah) Langkah-Langkah Membuat Kincir Angin:

  1. Potong kertas HVS dengan ukuran 15 cm x 15 cm.
  2. Gambar garis diagonal menggambar huruf "X" dari keempat sudutnya.
  3. Gunakan uang logam untuk menggambar lingkaran di bagian tengah kertas yang sudah digambar garis diagonal tadi.
  4. Lubangi sudut-sudut kertas menggunakan pembolong kertas.
  5. Buatlah lubang di bagian tengah lingkaran dengan menggunakan ujung pensil yang runcing.
  6. Potong garis diagonal sampai di tepi garis lingkarang yang sudah kita gambar.
  7. Masukkan sedotan melalui lubang di tengah dan lipat sudut-sudut kertas yang sudah dilubangi ke dalam sedotan hingga menyatu.
  8. Sumbat kedua ujung sedotan menggunakan plastisin. Ini bertujuan untuk menahan kincir angin agar tetap pada tempatnya.
  9. Ikat benang kasur kira-kira 5 cm dari ujung sedotan. Ikat ujung benang yang lainnya ke penjepit kertas.
  10. Kemudian hembuskan kincir angin dan amati apa yang terjadi.
Itulah contoh-contoh teks prosedur. Teman-teman sekarang bisa membuatnya sendiri di rumah.



 



MATEMATIKA

Mengurutkan pecahan adalah menyusun pecahan secara berurutan mulai dari yang terkecil hingga ke yang terbesar atau sebaliknya, dari yang terbesar ke yang terkecil nilainya.

Untuk pecahan berpenyebut sama, tinggal membandingkan pembilangnya.

Contoh Mengurutkan Pecahan

Untuk pecahan berpenyebut berbeda,
  1. samakan dulu penyebutnya dengan KPK
  2. rubah pembilang sesuai prinsip Pecahan Senilai
  3. urutkan pembilang

Contoh soal:



3. Latihan Soal


PETUNJUK: Untuk anak-anak siswa kelas 4 silakan salin dan kerjakan latihan soal mengurutkan pecahan ini dibuku tulis kalian. 



IPAS

TP: Peserta didik dapat mengidentifikasi ragam transformasi energi pada kehidupan sehari-hari 

Transformasi  Energi Di Sekitar Kita

Energi adalah daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan yang dilakukan manusia. 

Sehingga, energi sangat sering dan selalu digunakan manusia untuk melakukan pekerjaan. 

Energi dapat digunakan secara langsung ataupun mengalami perubahan dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. 

Misalnya energi gerak menjadi energi panas, energi panas menjadi energi listrik, dan sebagainya. 

Pada pelajaran IPAS kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Belajar, kita akan belajar menyebutkan contoh perubahan energi dalam kegiatan sehari-hari. 

Contoh Perubahan Energi

Berikut ini beberapa contoh perubahan energi dalam kegiatan sehari-hari. 

1. Menggunakan setrika listrik untuk merapikan pakaian (energi listrik menjadi panas). 

2. Mengisi daya baterai ponsel (energi listrik menjadi kimia).  

3. Menyalakan lampu (energi listrik menjadi cahaya). 

4. Menggunakan hair dryer (energi listrik menjadi panas). 

5. Menggunakan oven (energi listrik menjadi panas). 

6. Penggunaan flash kamera (energi cahaya menjadi kimia). 

7. Penggunaan panel surya (energi cahaya menjadi listrik). 

8. Menggosokkan kedua telapak tangan. 

9. Menyalakan mesin (energi gerak menjadi panas). 

10. Menjemur pakaian (energi cahaya menjadi panas).

11. Bermain angklung (energi gerak menjadi bunyi). 

12. Menggunakan kincir angin (energi gerak menjadi energi listrik). 

13. Bermain layang-layang (energi angin menjadi energi gerak). 

14. Bermain seruling (energi angin menjadi energi bunyi). 

15. Menendang bola (energi gerak untuk menyebabkan perpindahan). 

16. Bersepeda (energi kimia menjadi energi gerak).

17. Berjala (energi kimia menjadi energi gerak).

18. Berlari (energi kimia menjadi energi gerak).

19. Menyalakan kendaraan (energi kimia menjadi energi gerak).

20. Menyalakan senter (energi kimia menjadi energi cahaya).

----

Ayo kita lakukan percobaan:



Demikian pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat dan diberikan kemudahan dalam memperoleh ilmu 

Salam sayang dari ibu Tutik 
Wassalaamualaikum wr wb
Kesimpulan:
Kegiatan belajar di kelas hari ini alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Peserta didik dapat mengikuti kegiatan dengan antusias. Namun masih ada 4 siswa yang belum memahami dengan baik materi pecahan  sedangkan untuk pelajaran  bahasa indonesia dan IPAS ada 3 siswa yang belum tuntas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STS: Rabu, 16 Oktober 2024

  Hari/Tanggal   : Rabu, 16 Oktober 2024   K e l a s              :  IV A Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh Apa kabar anak shol...