Hari/ Tanggal : Selasa, 3 Oktober 2023
Kelas: IV A
1. Pendidikan Pancasila
Bab : Norma
Materi : Musyawarah
CP :
· 1. Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru.
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai warga sekolah.
TP / ATP :
1. Peserta didik dapat mengklasifikasikan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitarnya dengan tepat.
2. Peserta didik dapat memberikan contoh pelaksanaan norma di lingkungan sekitarnya dengan benar.
3. Peserta didik dapat mengidentifkasi hak dan kewajibannya sebagai peserta didik dengan tepat.
4. Peserta didik dapat mengidentifkasi hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga dengan tepat.
5. Peserta didik dapat merumuskan pendapat secara sistematis dan logis.
6. Peserta didik dapat menunjukkan sikap dan perilaku positif apabila pendapatnya tidak diterima oleh orang lain.
7. Peserta didik dapat menganalisis pelaksanaan musyawarah di lingkungannya dengan tepat.
2. Seni Tari
Bab : Mengenal Gerak dan Makna pada Permainan Tradisional
Materi : Macam-macam permainan tradisional
CP :
- Elemen Mengalami (Experiencing), Peserta didik mampu mengamati bentuk penyajian tari berdasarkan latar belakang serta mengeksplorasi unsur utama tari sesuai level, perubahan arah hadap, dan desain lantai.
- Menciptakan (Creating), peserta didik mampu mengidentifikasi dan membuat gerak dengan unsur utama tari, level, perubahan arah hadap.
- Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and working artistically peserta didik mampu menunjukkan hasil tari kelompok dengan bekerja secara kooperatif untuk mengembangkan kemampuan bekerja sama dan saling menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
- Merefleksikan (Reflecting) peserta didik mampu menilai pencapaian dirinya saat melakukan aktivitas pembelajaran tari
- 5 Berdampak (Impacting) peserta didik mampu menumbuhkan rasa cinta pada seni tari yang berpengaruh pada kemampuan diri dalam menyelesaikan aktivitas pembelajaran tari.
TP/ ATP:
Peserta didik mampu memperagakan gerak tari permainan tradisional, baik secara individu maupun kelompok.
Apa kabar anak-anak bu Tutik hari ini? semoga anak sholih sholihah semua selalu dalam keadaan sehat wal’afiyat dan tetap dalam lindungan Allah SWT ya, amiin ....
Sebelum memulai pembelajaran kita hari ini ayo kita buka dengan lafadz basmallah, dan berdoa ya..
PANCASILA
Pengertian Musyawarah
Secara etimologi, kata 'musyawarah' berasal dari bahasa Arab, yaitu 'syawara'. 'Syawara' memiliki arti mengajukan sesuatu atau berunding.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atau penyelesaian masalah.
Musyawarah merupakan sistem pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang untuk menemukan penyelesaian atau solusi dari persoalan.
Tujuan dan Ciri-Ciri Musyawarah
Di dalam musyawarah harus ada tujuan yang diputuskan atau dihasilkan, di antaranya:
1. Memberikan kesempatan dan menyelesaikan kesulitan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang atau perspektif.
Sehingga dapat menghasilkan keputusan sesuai dengan standar dan persepsi anggota musyawarah.
2. Untuk mendapatkan kesepakatan bersama sehingga keputusan yang diambil dalam masyarakat dapat diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh anggota musyawarah.
Setelah mengetahui tujuannya, berikut ini merupakan ciri-ciri dalam musyawarah, antara lain:
1. Mengutamakan kepentingan moral dan bersumber dari hati nurani.
2. Mendapat yang diusulkan mudah dipahami dan enggak memberatkan setiap anggota musyawarah.
3. Dilakukan untuk kepentingan bersama.
4. Hasil dari musyawarah dapat diterima sesuai dengan hati nurani dan akal sehat.
Manfaat Musyawarah
Di bawah ini adalah beberapa manfaat musyawarah, yaitu:
1. Dapat menyatukan pendapat yang berbeda.
2. Mencari kebenaran dan mencegah kekeliruan.
3. Permasalahan dapat segera teratasi.
4. Setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah memiliki nilai keadilan.
5. Melatih untuk mengemukakan pendapat di depan banyak orang.
6. Dapat menciptakan stabilitas nasional.
Itulah pembahasan mengenai musyawarah dari pengertian, tujuan dan ciri-ciri, beserta manfaatnya.
SENI TARI
Waktu masih kecil, permainan tradisional apa yang pernah kamu mainkan? Apakah gobak sodor, gundu, atau engklek? Meski hampir setiap daerah di Indonesia mengenal dan memainkan permainan ini, namun bisa jadi permainan peninggalan nenek moyang kita ini, memiliki nama yang berbeda-beda.
Manfaat dari permainan khas nusantara peninggalan nenek moyang kita ternyata punya banyak manfaat, lho. Beberapa manfaatnya yaitu seperti melatih keterampilan sensorik, kemampuan matematis, interaksi sosial dan motorik, hingga mengandung pesan moral ketika dimainkan bersama tembang dolanan.
Permainan Tradisional Seru untuk Anak-Anak
Indonesia sendiri yang kaya akan budaya, memiliki sejumlah nama permainan tradisional yang sangat seru. Berikut beberapa yang paling populer.
Lompat Karet
Contoh permainan tradisional yang pertama ini adalah yang paling populer dan dimainkan secara luas hampir di semua daerah di Indonesia. Bahkan hingga saat ini masih banyak anak-anak yang memainkannya.
Peraturannya pun sangat sederhana. Hanya saja kamu harus bisa merangkai karet menjadi tali yang kokoh untuk memainkannya. Karet disambung satu per satu sampai panjang dan kokoh.
Ujung karet juga harus kamu ikat secara kokoh agar tidak lepas. Setelah itu, kamu bisa memainkannya langsung.
Peraturannya sederhana, kamu harus melompat mulai dari yang paling bawah hingga teratas. Pemain atau tim yang berhasil melewati rintangan, maka keluar menjadi pemenangnya.
Benteng/Gobak Sodor
Seperti yang dipaparkan sebelumnya, permainan tradisional adalah salah satu cara untuk melatih interaksi sosial. Gobak sodor adalah salah satunya karena permainan ini melibatkan banyak orang.
Setiap kelompok harus terdiri minimal 2 orang. Untuk memulainya bisa dengan melakukan hompimpa terlebih dahulu.
Tim yang menang hompimpa akan memulai permainan dengan berlari dan mengejar ke arah benteng tim musuh. Kamu harus bergerak cepat dan lincah agar tidak ada lawan yang menangkapmu.
Engklek
Sama seperti lompat tali, engkel juga tergolong masih populer. Banyak anak yang masih kecil maupun yang sudah beranjak remaja, masih memainkannya hingga kini.
Engklek adalah permainan yang tersebar hingga ke berbagai daerah. Sebutannya berbeda-beda di setiap daerah, namun aturan dan cara memainkannya masih tetap sama.
Permainan ini cocok untuk perempuan maupun laki-laki. Bahkan dua orang saja sudah cukup untuk memainkannya. Sedangkan jumlah maksimal pemain yaitu hanya 5 orang saja.
Pertama-tama kamu gambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur. Kemudian setiap pemain akan melompatinya dengan hanya menggunakan satu kaki.
Pemain yang jatuh atau menyentuh garis kotak harus keluar dari permainan atau kalah. Kemudian tim atau pemain lain melanjutkan bagiannya.
Ular Naga
Hampir semua anak-anak, terutama yang besar di era 90-an pasti pernah memainkan ular naga. Jumlah pemain minimum adalah 5 orang. Maksimal bisa mencapai 8 orang, bahkan bisa lebih dari itu.
Sebelum memulai, pemain harus melakukan hompimpa. 2 orang pemain yang belum keluar dari hompimpa, maka akan menjadi induk naga atau pagar.
Ular naga kemudian akan berjalan mengelilingi pagar sambil bernyanyi. Pada saat lagunya selesai, maka gerbang pagar akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain secara cepat.
Setiap pemain yang tertangkap maka harus memilih pagar atau induk yang ingin mereka ikuti hingga ular tersebut habis. Kemudian, pagar yang memperoleh anak paling sedikit maka harus mengejar merebut anak paling belakang di pagar lainnya.
Petak Umpet
Peraturan permainan berikut ini tergolong mudah. Bahkan hingga saat ini masih banyak sekali anak-anak yang memainkannya.
Petak umpet juga menjadi salah satu permainan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di luar negeri, seperti Amerika Serikat, permainan ini bernama hide and seek.
Minimum pemain pada petak umpet yaitu 2 orang. Maksimum bisa belasan orang sekaligus. Aturannya pun sangat mudah sekali.
Orang yang berjaga harus menutup mata. Setelah itu, dia harus menghitung dari 1 hingga 10. Kemudian di rentang waktu penghitungan, pemain lain harus bersembunyi.
Setelah selesai menghitung, penjaga harus mencari setiap orang yang bersembunyi satu per satu.
Boi-Boian
Nama boi diambil dari nama lelaki, yaitu “boy”. Meskipun menggunakan nama lelaki, namun faktanya permainan ini juga dimainkan oleh para anak perempuan.
Untuk memainkannya, para pemain memerlukan satu bola tenis (bisa menggunakan bola lain dengan ukuran sama) dan genteng pecah.
Setelah peralatan siap, maka genteng pecah harus kamu tumpuk hingga tersusun rapi. Setelah tersusun, kelompok lain harus menebang genteng dengan cara melempar bola pada jarak tertentu hingga tidak tersisa kemudian menghindar tembakan bola dari anggota lain.
Bekel
Yang terakhir, ada sebuah permainan yang pastinya sangat berkesan sekali bagi para anak perempuan di masanya. Bekel adalah permainan bola pantul yang terbuat dari bola karet.
Perlu kamu ketahui, tidak sembarangan orang bisa memainkan ini, lho. Butuh keahlian untuk memainkannya.
Persiapan bisa kamu mulai dengan menyediakan bola bekel dan enam biji bekel. Setelah itu, kamu bisa memainkannya dengan mengambil satu per satu biji bekel sambil memantulkan bola.
Yuk, populerkan kembali permainan tradisional yang ada di tanah air! Salah satu upaya untuk mengangkatnya kembali yaitu dengan mengunggah aktivitas bermain kamu ke media sosial.
- Rangku Alu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar